Penyebab dan Bahaya Ketuban Pecah Dini Sebelum Masa Persalinan

Penyebab dan Bahaya Ketuban Pecah Dini Sebelum Masa Persalinan

Penulis: Devita | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 26 Februari 2023

 

Selama di dalam perut, bayi terjaga dengan aman di dalam kantung ketuban. Selain memberikan perlindungan, kantung ketuban juga berfungsi menjaga suhu janin,  memberikan nutrisi, mencegah infeksi, melatih perkembangan paru-paru, sebagai pelumas agar bagian tubuh janin tidak iritasi saat bersentuhan, dan menopang tali pusar.

Cairan ketuban adalah cairan yang berwarna kuning bening, ditemukan dalam 12 hari pertama setelah konsepsi dalam kantung ketuban. Cairan ini akan membungkus janin yang sedang tumbuh di dalam rahim.

Jika kadar air ketuban terlalu sedikit atau terlalu banyak, bisa menyebabkan gangguan kehamilan. Salah satu gangguan pada kehamilan yaitu ketuban pecah dini sebelum melahirkan. Apa penyebab dan bahaya ketuban rembes dini? Anda bisa mengetahuinya dari penjelasan berikut.

Bahaya Ketuban Pecah Dini Sebelum Masa Persalinan

Selama masa kehamilan, seorang wanita yang mengalami ketuban pecah dini  sebelum melahirkan berisiko mengalami:

  • Infeksi ketuban
  • Infeksi nifas, yaitu infeksi setelah melahirkan yang disebabkan bakteri Streptococcus atau Staphylococcus. Gejalanya berupa demam, nyeri panggul, kulit pucat, dan keputihan pasca melahirkan yang berbau busuk.
  • Endometriosis atau tumbuhnya jaringan di luar rahim.
  • Kematian ibu
  • Bayi terlahir cacat.
  • Bayi yang lahir dengan sindrom gangguan pernapasan, sesak napas, perdarahan intraventrikular, dan kematian.
  • Prolaps tali pusat yaitu jatuhnya tali pusat ke luar vagina. Kondisi ini adalah komplikasi darurat dan dapat mengancam jiwa bayi Anda, tetapi jarang terjadi.
  • Hipoplasia paru, yaitu kondisi paru-paru bayi gagal berkembang secara normal karena kekurangan cairan di sekitarnya. Ini lebih sering terjadi jika ketuban pecah sangat awal pada kehamilan (kurang dari 24 minggu) saat paru-paru bayi Anda masih berkembang.
  • Solusio plasenta, yaitu lepasnya plasenta secara prematur dari rahim yang menyebabkan pendarahan hebat sehingga membahayakan Ibu dan bayi.

Penyebab Ketuban Pecah Dini Sebelum Masa Persalinan

Kantung ketuban akan pecah menjelang persalinan, ini juga menjadi tanda bahwa bayi siap dilahirkan. Hal ini disebabkan karena adanya kontraksi berupa dorongan dari bayi. Jika ketuban Anda pecah sebelum masa persalinan, biasanya disebabkan melemahnya kantong ketuban sehingga ketuban menjadi bocor.

Kantong ketuban melemah karena nutrisi yang dikonsumsi ibu hamil buruk. Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi makanan yang bergizi, seperti buah, sayur, gandum, dan makanan yang tinggi asam folat. Selain disebabkan lemahnya kantong ketuban, infeksi bakteri juga bisa membuat ketuban pecah sebelum waktunya. Kondisi lain yang bisa menyebabkan ketuban pecah sebelum masa persalinan antara lain:

  • Infeksi pada rahim, serviks, dan vagina.
  • Terlalu banyak peregangan pada kantung ketuban. Kondisi ini mungkin terjadi jika ada terlalu banyak cairan atau hamil bayi kembar.
  • Pernah melakukan operasi pada serviks.

Baca Juga : 9 Tips Atasi Kaki Bengkak Saat Hamil

Faktor Risiko Ketuban Pecah Sebelum Masa Persalinan

Jika ketuban Anda pecah sebelum masa persalinan, berarti bayi Anda terlahir prematur. Risiko ini akan meningkat apabila:

  • Ibu hamil kurus dengan gizi buruk.
  • Ibu hamil yang merokok atau menggunakan narkoba selama kehamilan.
  • Mengandung bayi kembar.
  • Memiliki terlalu banyak cairan ketuban.
  • Mengalami perdarahan vagina pada trimester kedua dan ketiga.
  • Mengalami peradangan atau infeksi di dalam rahim
  • Serviks pendek.
  • Memiliki riwayat bayi lahir prematur.

Tindakan yang Harus Dilakukan

Menurut layanan kesehatan nasional Inggris, ketuban yang pecah mengharuskan Anda melahirkan dalam waktu 1×24 jam.  Namun, apabila bayi tidak kunjung lahir, dokter akan memberikan dorongan supaya Anda melahirkan. Hal ini harus dilakukan, sebab bayi tidak dapat bertahan lama tanpa air ketuban yang melindunginya selama ini.

Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan infeksi dan bahaya bagi Anda dan bayi. Berikut ini pertimbangan tindakan yang akan dilakukan saat ketuban Anda pecah sebelum waktunya:

  • Jika usia kehamilan Anda sekitar 34 minggu, dokter mungkin merekomendasikan untuk tindakan induksi atau operasi caesar.
  • Jika Anda hamil antara 24 dan 34 minggu, dokter Anda kemungkinan akan mencoba untuk menunda persalinan. Anda mungkin diresepkan antibiotik untuk membantu mencegah infeksi. Dokter Anda mungkin juga merekomendasikan agar Anda mendapatkan suntikan steroid untuk membantu paru-paru bayi berkembang dan mengonsumsi magnesium sulfat untuk sistem sarafnya.
  • Jika ketuban Anda pecah saat Anda hamil kurang dari 24 minggu, dokter Anda mungkin mencoba untuk menunda persalinan dan akan mendiskusikan pilihan dan keamanan persalinan prematur.

Baca Juga : Perkembangan Kehamilan 4 Bulan dari Minggu ke Minggu

Sumber

Healthline Parenthood (2016). Puerperal Infections. www.healthline.com
Healthline Parenthood (2020). What Causes Water to Break During Pregnancy?. www.healthline.com
BMC Pregnancy and Childbirth (2018). Risk factors of premature rupture of membranes in public hospitals at Mekele city, Tigray, a case control study. www.bmcpregnancychildbirth.com
Medical News Today (2018). What’s to know about amniotic fluid?. www.medicalnewstoday.com
Medline Plus. Premature Rupture of Membrane. www.medlineplus.com
Royal College of Obstetrician & Gynaecology (2019). When your waters break prematurely. www.rcog.org.uk