Ketahui Penyebab dan Gejala Campak

Ketahui Penyebab dan Gejala Campak

Penulis: Handa | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Penyakit campak atau dikenal juga sebagai rubeola merupakan penyakit yang sangat menular. Bahkan menurut Kementerian Kesehatan RI, Indonesia merupakan salah satu dari negara-negara dengan kasus campak terbanyak di dunia. Lalu apa penyebab penyakit campak?

Penyebab Campak

Penyakit campak disebabkan oleh infeksi virus dari jenis paramyxovirus yang masuk melalui saluran pernapasan dan menyerang sel-sel yang ada di dalamnya. Karena berada di dalam saluran pernapasan, virus ini dapat dengan mudah keluar masuk dan menular ke orang lain yang tidak terinfeksi melalui udara bebas.

Virus ini dapat terus aktif di udara dan pada suatu objek selama 2 jam. Itu sebabnya, selain melalui udara, virus ini juga dapat menyebar melalui kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, berada di dekat orang yang terinfeksi ketika batuk dan bersin, serta menyentuh permukaan yang telah terinfeksi tetesan lendir penderita.

Orang-orang yang berisiko tinggi terserang penyakit campak, yaitu anak-anak berusia di bawah lima tahun, wanita hamil, seseorang yang kekurangan gizi, seseorang yang kekurangan vitamin A, dan seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. Maka dari itu, penting untuk melakukan imunisasi campak agar terhindar dari penularan virus ini.

Baca Juga : 6 Jenis Imunisasi Wajib bagi Bayi

Gejala Campak

Penting untuk mengetahui gejala campak agar dapat melakukan penanganan segera. Hal ini karena dalam kebanyakan kasus, penderita campak yang tidak ditangani dengan baik dapat menjadi penyakit endemik yang menyebabkan kematian, terutama di kalangan anak-anak kurang gizi.

Dilansir dari Mayo Clinic, tanda-tanda atau gejala campak akan terlihat 10-14 hari setelah terserang oleh virus campak. Penyakit ini memiliki gejala yang cukup mudah untuk Anda kenali. Berikut ini merupakan gejala-gejala dari penyakit campak:

1. Ruam kulit

Salah satu gejala paling umum dari campak adalah ruam yang ditandai dengan bercak merah pada salah satu bagian kulit Anda hingga menyebar ke seluruh tubuh. Saat virus bergerak dalam darah, virus tersebut akan menginfeksi kapiler (pembuluh darah terkecil) di kulit.

Kondisi tersebut membuat sel-sel kekebalan tubuh mendeteksi infeksi dan merespon dengan melepaskan bahan kimia, seperti nitrit oksida dan histamin untuk merusak virus. Akan tetapi, bahan kimia tersebut menyebabkan pembengkakan sehingga mengakibatkan ruam kulit dan terasa gatal. Kondisi ini biasanya terjadi bersamaan dengan demam yang mencapai 40 derajat Celcius.

2. Demam Tinggi

Walaupun demam bukan satu-satunya gejala yang muncul karena penyakit campak, tetapi demam menjadi salah satu gejala pada seseorang yang terinfeksi campak.

Tak tanggung-tanggung, dilansir dari American Association For The Advancement of Science, demam pada penderita campak hingga 40 derajat Celcius. Maka dari itu, lakukan pemeriksaan saat Anda mengalami panas tinggi agar segera mendapatkan penanganan dari dokter.

3. Batuk Kering

Batuk kering juga merupakan salah satu gejala yang nampak saat Anda menderita sakit campak. Hal ini karena virus yang bersarang pada tubuh Anda menyerang saluran pernapasan sehingga saluran pernapasan Anda terinfeksi oleh virus tersebut. Akibatnya, hal itu akan membuat Anda mengalami batuk kering

4. Hidung Tersumbat

Tidak hanya saat flu saja hidung Anda dapat tersumbat, tetapi juga saat virus campak menyerang tubuh Anda. Hal ini karena saluran pernapasan atau rongga hidung terinfeksi oleh virus, sehingga menghasilkan lendir di dalamnya. Lendir-lendir tersebutlah yang menyebabkan hidung Anda tersumbat.

Baca Juga : 6 Cara Ampuh Mudah Atasi Hidung Tersumbat

5. Radang Tenggorokan

Gejala dari penyakit campak lainnya adalah radang tenggorokan. Kondisi ini terjadi saat Anda merasa dehidrasi sehingga tenggorokan terasa kering. Jika Anda merasakan gejala tersebut, segera periksa ke dokter untuk mengidentifikasi penyakit yang Anda alami.

6. Mata Memerah

Banyak hal yang menyebabkan mata Anda memerah. Salah satunya disebabkan oleh virus campak yang disebut konjungtivitis. Kondisi ini mudah menular. Oleh sebab itu, jika Anda sedang mengalami mata merah disertai gejala lainnya, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan obat agar tidak menularkannya kepada orang lain.

7. Bercak Keputihan di dalam Mulut

Bintik-bintik (bercak) putih kecil di dalam mulut juga menjadi salah satu gejala penyakit campak. Bintik-bintik tersebut berwarna putih dengan pusatnya berwarna biru dan latar belakang merah. Jika Anda menemukan bintik tersebut di dalam mulut Anda, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan obat.

Selain gejala yang disebutkan di atas, masih terdapat kemungkinan tanda dan gejala campak yang tidak disebutkan. Apabila Anda mengalami gejala di atas, segera konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Baca Juga : Gejala Autoimun dan Cara Mendeteksinya

Sumber
AAAS. 2015. What does Measles Actually Do? www.sciencemag.org
American Academy of Ophthalmology. 2015. Six Ways Measles Can Affect the Eyes. www.aao.org
BYJUS. Difference Between Measles and Rubella. byjus.com
CDC. 2018. Transmission of Measles. www.cdc.gov
Healthline. 2019. Everything You Need to Know about the Measles. www.healthline,com
Infection Disease Advisor. 2014. Measles Virus (Rubeola). www.infectiousdiseaseadvisor.com
Mayo Clinic. Measles. www.mayoclinic.org
Verywell Healh. 2019. An Overview of Measles. www.verywellhealth.com
WebMD. 2019. Measles FAQ: Symptoms, Prevention, and More. www.webmd.com