Penyebab Bercak Merah Pada Kulit Anak dan Pengobatannya

Penyebab Bercak Merah Pada Kulit Anak dan Pengobatannya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 26 Juni 2023

 

Ruam pada anak-anak sering terjadi dan umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Kebanyakan bercak merah ini tidak berbahaya dan dapat menghilang tanpa adanya pengobatan. Terkadang, bercak merah pada bayi atau anak Anda juga dapat mengindikasi penyakit yang lebih serius.

Namun, periksakan pada dokter Anda jika anak mengalami bercak-bercak merah pada kulit, tampak tidak sehat, dan membuat Anda khawatir. Dan dokter Anda akan dapat menyelidiki penyebabnya dan merekomendasikan perawatan yang diperlukan anak Anda.

Baca Juga: Kenali Jenis-Jenis Ruam Kulit dan Penyebabnya

Penyebab

Anak-anak seringkali mengalami penyakit kulit dan harus Anda periksakan ke dokter. Beberapa kondisi mungkin mudah dikenali, seperti ruam popok atau karena gigitan serangga. Penyebab lainnya seperti kurap, campak dan mungkin beberapa sedikit mengkhawatirkan karena Anda belum pernah melihat kondisi tersebut sebelumnya.

Beberapa penyebab umum dari bercak merah pada kulit anak Anda, antara lain:

1. Gigitan serangga

Kemungkinan besar anak Anda terkadang terkena gigitan serangga. Gigitan serangga ini bisa mengkhawatirkan Anda sebagai orang tua, karena reaksi normal akibat gigitan serangga dapat mencakup:

  • Kemerahan
  • Pembengkakan
  • Kulit terasa hangat

Serangga seperti lebah, tawon, nyamuk, semut api, dan kutu dapat menyebabkan gatal-gatal dan ketidaknyamanan ringan di mana mereka menusuk kulit.

Untuk beberapa anak, gigitan dan sengatan serangga dapat menyebabkan reaksi alergi parah yang disebut anafilaksis, yang meliputi ruam atau gatal-gatal dan gejala yang mengancam jiwa seperti pembengkakan saluran napas.

Pengobatan dan pencegahan: 

  • Untuk membantu meredakan rasa gatal, Anda dapat menggunakan lotion calamine atau krim hidrokortison juga dapat membantu meredakan gatal.
  • Mengobati pembengkakan dapat Anda lakukan dengan menggunakan kompres dingin atau kompres es pada area yang bengkak setidaknya selama 10 menit.
  • Jika Anda dan anak berada di area hutan atau di dekat rerumputan, usahakan mengenakan baju berlengan panjang, celana, dan topi. Hindari memakai sandal di area di mana kutu mungkin hidup.
  • Bersihkan kulit Anda setelah sengat yang tertinggal di kulit sudah hilang. Bersihkan area yang digigit dengan air mengalir atau salep pertolongan pertama lainnya.

2. Biang keringat

Kondisi ini juga dapat disebut dengan ruam panas yang seringkali terjadi pada bayi dan anak-anak ketika tersumbat dan keringat tidak dapat keluar. Ruam terlihat seperti bercak kecil merah muda atau benjolan merah atau lecet di area kulit yang cenderung terlipat di leher, siku, ketiak, atau paha, meskipun begitu biang keringat dapat terjadi di area tertutup lainnya.

Pengobatan dan pencegahan:

  • Gunakan pakaian dengan bahan yang dapat menjaga kulit anak tetap sejuk dan kering. Jika memungkinkan, gunakan kipas angin dan AC untuk menghindari panas berlebih.
  • Cuci area kulit yang tetap basah dengan keringat, urin, atau air liur dengan air dingin. Dan keringkan menggunakan handuk yang lembut.
  • Biarkan area yang terkena tetap terbuka dan jangan mengoleskan salep kulit.

3. Eksim

Merupakan kondisi kronis yang umum terjadi pada anak-anak yang menyebabkan bercak-bercak kering, kulit merah bersisik, dan cenderung meradang selama bulan-bulan yang lebih dingin ketika udara kurang lembab. Kulit kering yang disebabkan oleh AC atau perjalanan selama musim panas juga dapat menyebabkan masalah. Kandungan klorin di kolam renang juga dapat memicu eksim.

Pengobatan dan pencegahan:

  • Gunakan krim atau salep setidaknya sekali sehari atau lebih jika diperlukan. Lakukan hal ini setelah berenang atau mandi, keringkan kulit anak Anda dengan handuk, kemudian oleskan pelembab ke kulitnya yang lembab.
  • Kenakan pakaian lembut dan menyerap keringat, Cuci pakaian dengan menggunakan deterjen yang bebas iritan seperti, parfum dan pewarna.
  • Jangan menggaruk dan jaga agar kuku anak tetap pendek dan ingatkan anak untuk tidak menggaruk. Karena dapat memperburuk ruam dan menyebabkan infeksi.
  • Periksakan dengan dokter anak Anda untuk mengetahui penyebab dari eksim, agar dapat direkomendasikan obat-obatan untuk membantu anak Anda merasa lebih baik dan untuk menjaga gejala eksim terkendali.

4. Poison ivy dan ruam tanaman lainnya

Banyak anak mengalami bercak-bercak merah yang sangat gatal dan terbakar ketika kulit mereka menyentuh tanaman, yang mengandung minyak lengket yang disebut urushiol. Anda sebagai orang tua dapat melakukan pencegahan dengan bagaimana agar anak terhindar dari tanaman tersebut.

Pengobatan dan pencegahan:

  • Jika anak Anda terkena tanaman ini, cuci semua pakaian dan sepatunya dengan sabun dan air. Juga, cuci area kulit yang terkena dengan sabun dan air setidaknya 10 menit setelah menyentuh tanaman tersebut.
  • Untuk mencegah goresan dan kerusakan lebih lanjut pada kulit, potonglah kuku anak Anda. Ini juga akan mencegah ruam menyebar jika masih ada sedikit minyak di bawah kuku.
  • Jika ruam nya ringan, oleskan lotion kalamin untuk mengurangi rasa gatal. Hindari salep yang mengandung anestesi atau antihistamin, mereka dapat menyebabkan reaksi alergi itu sendiri. Pilihan bagus lainnya untuk mengurangi peradangan kulit adalah krim hidrokortison 1%.
  • Bawa dan periksakan kondisi anak Anda jika kondisinya tidak segera membaik, dan jika Anda melihat tanda-tanda infeksi yaitu, demam, kemerahan, dan pembengkakan.

Demikian beberapa penyebab dari munculnya bercak merah pada kulit bayi Anda. Untuk gejala yang tidak kunjung sembuh pastikan langsung berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Pahami Penyebab Ruam Popok dan Cara Mengatasinya

Sumber

Verywell Health. (2021). Skin Rashes Types and Causes in Children. www.verywellhealth.com

American Academy of Pediatrics. (2017). 12 Common Summertime Skin Rashes in Children. www.healthychildren.org

NHS. (2021). Rashes in babies and children. www.nhs.uk 

Web MD. (2020). Rashes (Children). www.webmd.com