Mengenal Penyakit Lyme Kronis (Sindrom Penyakit Lyme Pasca Perawatan)

Mengenal Penyakit Lyme Kronis (Sindrom Penyakit Lyme Pasca Perawatan)

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 14 Agustus 2023

 

Penyakit Lyme atau Lyme disease adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh gigitan kutu berkaki hitam atau disebut juga kutu rusa. Sebagian besar kasus infeksi ini secara efektif bisa diobati dengan terapi antibiotik antara 4 sampai 6 minggu.

Namun, hingga 10% kasus infeksi Lyme yang kronis, gejala seperti nyeri sendi dan pembengkakan tetap ada meskipun sudah diobati. Kondisi ini disebut dengan penyakit Lyme kronis atau Sindrom Penyakit Lyme Pasca Perawatan.

Ada beberapa perdebatan tentang penyebab yang sebenarnya dari penyakit Lyme kornis ini. Banyak pakar percaya bahwa Lyme kronis bukanlah penyakit, melainkan sindrom atau kumpulan gejala tertentu. Selain itu, ada perdebatan medis tentang apakah bakteri Borrelia burgdorferi yang menginfeksi di awal penyakit juga merupakan penyebab dari kekambuhan Lyme.

Meskipun berhubungan, Sindrom Penyakit Lyme Pasca Perawatan memiliki beberapa ciri khas dan perbedaan dari penyakit Lyme itu sendiri. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Pengobatan Penyakit Lyme

Apa Gejala Penyakit Lyme?

Meskipun ada spesies bakteri Borrelia lain yang bisa menyebabkan Lyme, B. burgdorferi merupakan penyebab yang paling umum. Penyakit Lyme sendiri ditularkan ke manusia dari kutu yang terinfeksi Borrelia. Adapun gejalanya meliputi:

  • Sakit kepala
  • Nyeri sendi
  • Demam
  • Kelelahan
  • Ruam kulit yang berbentuk bull’s eye.

Jika tidak diobati, penyakit Lyme dapat memengaruhi jantung dan sistem saraf. Pada tingkat lanjut, gejala yang mungkin akan dialami pasien antara lain:

  • Hilangnya kemampuan otot wajah untuk bekerja secara normal
  • Gangguan ingatan
  • Kesemutan di tangan dan kaki
  • Jantung berdebar-debar (palpitasi)
  • Detak jantung tidak teratur
  • Pusing
  • Sesak napas.

Penyakit Lyme bisa sulit didiagnosis. Kutu rusa berukuran sangat kecil dan gigitannya tidak selalu terlihat. Gejala penyakit juga bisa berbeda pada tiap orang dan tidak selalu tampak jelas. Tidak semua orang mengalami pola ruam mata banteng pada bekas gigitan.

Untuk kasus yang tidak menunjukkan gejala khas, dokter mungkin akan menggunakan hasil tes antibodi penyakit Lyme.

Apa yang Menyebabkan Sindrom Penyakit Lyme Pasca Perawatan?

Seperti yang sudah disebutkan, meski pengobatan sudah dilakukan, berbagai gejala Lyme mungkin akan bertahan di tubuh penderita dalam bentuk Sindrom Penyakit Lyme Pasca Perawatan. Sampai sekarang tidak ada penjelasan pasti mengapa sindrom ini bisa muncul, tapi ada beberapa teori mengenai hal ini:

1. Kelompok bakteri yang masih hidup

Teori pertama mengungkap kemungkinan adanya kelompok bakteri yang tidak bisa diobati dengan antibiotik dan bisa diaktifkan kembali. Bakteri inilah yang kemudian menyebabkan peradangan kembali.

Beberapa pakar lain percaya bahwa bakteri berkumpul membentuk kista yang resisten (kebal) terhadap pengobatan.

2. Gangguan autoimun

Teori yang paling banyak dipercaya menyebut bahwa Sindrom Penyakit Lyme Pasca Perawatan sebenarnya adalah gangguan autoimun yang dipicu oleh penyakit Lyme.

Gangguan autoimun sendiri merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh mulai menyerang tubuh penderita dengan cara yang tidak seharusnya. Karena itu, gejala akan tetap muncul meskipun tidak ada infeksi yang aktif

3. Sisa-sisa bakteri di dalam tubuh

Beberapa peneliti menyebut bahwa Sindrom Penyakit Lyme Pasca Perawatan muncul karena adanya sisa-sisa bakteri yang tertinggal pasca pengobatan dengan antibiotik. Sisa-sisa ini diyakini bisa memicu peradangan yang terkait dengan kondisi tersebut

4. Kondisi lain

Beberapa kondisi yang berhubungan dengan Sindrom Penyakit Lyme Pasca Perawatan sebenarnya timbul karena penyakit atau infeksi lain, seperti osteoarthritis atau rheumatoid arthritis.

Kebanyakan pasien kemudian menyimpulkannya sebagai bagian dari penyakit Lyme kronis.

Banyak peneliti percaya bahwa sebenarnya gejala Sindrom Penyakit Lyme Pasca Perawatan sebenarnya tidak berhubungan dengan penyakit Lyme.

Dalam tinjauan penelitian, 50% hingga 88% subjek percaya bahwa penderita memiliki kondisi ini, tetapi tidak menunjukkan bukti bahwa mereka benar-benar tertular penyakit Lyme.

Jika Anda mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, konsultasikan segera dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Baca Juga: 8 Cara Pencegahan Penyakit Lyme

Sumber

CDC (2021). Lyme Disease. www.cdc.gov

Healthline (2021). Lyme Disease Blood Tests. www.healthline.com

Mayo Clinic (2020). Lyme Disease. www.mayoclinic.org

Verywell Health (2021). What You Need to Know About Chronic Lyme Disease. www.verywellhealth.com