10 Jenis Penyakit Kulit yang Sering Terjadi pada Anak
By: Opie
Categories:
10 Jenis Penyakit Kulit yang Sering Terjadi pada Anak
Penulis: Anggita | Editor: Opie
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 11 April 2023
Kulit anak-anak terasa lebih halus dibanding kulit orang dewasa. Hal ini disebabkan karena di usianya, anak-anak memiliki kadar air yang tinggi pada kulitnya.
Lalu, kadar air tersebut akan menurun seiring pertambahan usia. Sayangnya, kulit anak lebih rentan terhadap iritasi maupun peradangan.
Berikut adalah berbagai jenis penyakit kulit yang dapat terjadi pada anak.
Baca Juga: Bahaya Herpes pada Anak, Cara Mencegahnya
1. Eksem atau dermatitis atopik
Eksem merupakan salah satu kondisi kulit yang sering terjadi pada anak.
Meski tak menular, eksem bisa membuat rasa tidak nyaman hingga mengganggu tidur.
Berikut adalah sejumlah gejala umum yang kemungkinan muncul ketika Si Kecil terkena eksem:
- Kulit kering ekstrem
- Gatal-gatal
- Ruam
- Menangis karena eksem pecah dan keluar cairan
- Infeksi kulit
Kondisi kulit ini bisa disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang bekerja terlalu aktif, faktor genetik, atau lingkungan.
2. Dermatitis kontak
Berbeda dengan dermatitis atopik, dermatitis kontak disebabkan karena reaksi kulit saat menyentuh benda tertentu. Misalnya sabun, tanaman beracun, atau makanan.
Setelah 48 jam terpapar, dermatitis kontak akan membuat ruam di sekitar kulit yang disertai dengan benjolan kecil berwarna merah.
Tak perlu khawatir sebab dermatitis kontak bisa hilang dengan penggunaan krim antiradang, seperti hydrocortisone.
3. Cacar air
Selain eksem, cacar air juga umum menyerang anak-anak. Kendati demikian, risikonya bisa ditekan bila anak sudah mendapatkan vaksin Varicella.
Cacar air bisa menular dengan mudah, terutama pada orang yang belum pernah terpapar cacar air sebelumnya.
Setidaknya, berikut adalah sejumlah gejala yang dialami ketika seseorang terkena cacar air:
Selain gejala-gejala tersebut, gejala umum lainnya adalah kemunculan bintik-bintik atau ruam dalam 3 fase, yaitu bintik yang mulanya hanya berwujud bercak kemerahan, lalu berkembang menjadi bintik bernanah. Selanjutnya, bintik bernanah tersebut pecah, lalu mengering.
4. Biang keringat
Tinggal di daerah bercuaca panas dapat membuat keringat berlebih. Apabila produksinya terlalu banyak maka kelenjar keringat bisa tersumbat dan mengakibatkan ruam.
Ketika anak Anda memiliki biang keringat, maka anak Anda kemungkinan akan mengalami gejala-gejala berikut:
- Kulit kemerahan, namun bisa tidak terlihat jika warna kulit Anda gelap
- Bintik kecil dan banyak
- Sensasi gatal
- Pembengkakan ringan
Untuk mengatasi biang keringat, perhatikan pakaian anak Anda.
Biarkan ia memakai pakaian yang longgar dan tipis agar kulitnya tetap dingin. Selain itu, sering-seringlah mandi air dingin dan minum air putih.
5. Jerawat
Jerawat tidak hanya terjadi pada anak-anak yang berada dalam masa pubertas, namun juga pada bayi yang baru lahir. Jerawat jenis ini biasanya berbentuk komedo.
Namun, bayi berusia 6 minggu-1 tahun juga bisa terkena jenis jerawat yang bernanah.
Barulah ketika anak berada dalam usia pubertas, jerawat mulai muncul.
Jerawat bisa dicegah dengan menjaga kebersihan tubuh. Apabila semakin parah, maka anak mungkin butuh berkonsultasi dengan dermatologis.
6. Impetigo
Kondisi kulit satu ini terjadi karena bakteri, biasanya muncul saat anak berbagi handuk atau mainan dengan orang lain.
Impetigo muncul dengan gejala berikut:
- Kemerahan di sekitar hidung atau mulut (bisa di tempat lain)
- Luka yang bisa pecah mengeluarkan cairan
- Gatal ringan
- Nyeri ringan
Karena impetigo bisa menyebar, menggaruk kulit yang terdampak juga bisa membuat impetigo menyebar ke bagian kulit lain.
Apabila Anda atau anak mengalami impetigo, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Biasanya, impetigo membutuhkan antibiotik.
7. Kurap
Kurap muncul karena pertumbuhan jamur yang hidup di sel kulit mati Anda. Awalnya kurap akan tampil dengan bentuk kulit berkerak atau bercak merah, namun lama kelamaan ia berubah bentuk seperti kawah atau cincin.
Anak bisa tertular kurap lewat kontak fisik, baik dengan orang yang terinfeksi, hewan, atau berbagi peralatan dengan orang lain.
8. Kutil
Ternyata, kutil lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding orang dewasa. Penyebab kutil adalah virus yang disebut human papilloma virus (HPV).
Kutil bukanlah kondisi yang berbahaya, namun sulit untuk disembuhkan. Untuk mencegahnya, Anda perlu menjaga kebersihan anak.
9. Penyakit kelima
Fifth disease atau penyakit kelima seringkali terlihat mirip dengan penyakit campak.
Selain disebut penyakit kelima, kondisi kulit ini juga sering disebut dengan sindrom menampar pipi, karena pipi anak akan terlihat kemerahan ketika terkena kondisi ini.
Penyebab dari penyakit ini adalah parvovirus B19. Ia bisa menyebar lewat udara, sehingga gejala penyakit kelima bisa nampak seperti flu.
10. Penyakit keenam
Sixth disease atau roseola disebabkan oleh human herpes virus 6 (HHV-6). Umumnya, penyakit kulit ini menyerang anak di bawah 2 tahun.
Berikut adalah sejumlah gejala yang bisa dialami Si Kecil ketika terkena roseola:
- Demam tinggi yang bertahan 3-5 hari
- Ruam merah berbentuk benjolan seperti bernoda, hinggap di tubuh sampai wajah
- Lelah
- Kelopak mata bengkak
- Pilek
- Emosi lebih sensitif
Baca Juga: Penyebab Bercak Merah Pada Kulit Anak dan Pengobatannya
SumberWeb MD. (2021). Pictures of Childhood Skin Problems: Common Rashes and More. www.webmd.com
Medical News Today. (2021). Pediatric eczema: Causes, symptoms, and treatments. www.medicalnewstoday.com
Mayo Clinic. (2021). Chickenpox – Symptoms and causes – Mayo Clinic. www.mayoclinic.org
NHS. (2021). Heat rash (prickly heat) – NHS. www.nhs.uk
National Library of Medicine. (2017). Change in skin properties over the first 10 years of life: a cross-sectional study – PMC. www.ncbi.nlm.nih.gov
DermNet NZ. (2018). Acne in children | DermNet NZ. dermnetz.org
Mayo Clinic. (2021). Impetigo – Symptoms and causes – Mayo Clinic. www.mayoclinic.org
Johns Hopkins Medicine. Warts in Children | Johns Hopkins Medicine. www.hopkinsmedicine.org
Healthline. (2019). Fifth Disease: Causes, Diagnosis, and Treatment. www.healthline.com