Penyakit Ginjal Polikistik, Pahami Gejala dan Pengobatannya

Penyakit Ginjal Polikistik, Pahami Gejala dan Pengobatannya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 24 April 2023

Penyakit ginjal polikistik atau polycystic kidney disease (PKD) adalah kelainan bawaan yang menyebabkan penderitanya memiliki sekelompok kista yang berkembang di dalam ginjal. Kondisi ini bisa menyebabkan hilangnya fungsi ginjal seiring berjalannya waktu.

Kista sendiri merupakan kantong bundar non-kanker yang berisi cairan. Kista bisa memiliki variasi ukuran dan bisa berkembang sampai ukuran yang sangat besar. Jika ada banyak kista yang berkembang di ginjal Anda atau ukurannya menjadi sangat besar, ini bisa merusak ginjal.

Penyakit ginjal polikistik juga bisa menyebabkan kista tumbuh di hati atau di bagian lain di tubuh Anda. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi yang serius, termasuk tekanan darah tinggi hingga gagal ginjal. Tingkat keparahan PKD bisa sangat bervariasi dan beberapa komplikasi bisa dicegah. Dengan melakukan perubahan gaya hidup dan perawatan, potensi kerusakan ginjal karena komplikasi bisa dicegah.

Baca Juga: Waspadai 8 Gejala Kanker Ginjal

Penyebab dan Jenis Penyakit Ginjal Polikistik

Secara umum, penyakit ginjal polikistik merupakan kondisi yang diturunkan (genetik). Pada kasus yang lebih jarang terjadi, seseorang bisa mengalami penyakit ginjal polikistik jika memiliki masalah ginjal yang serius.

Ada 3 jenis PKD yang dikenal dalam dunia medis yaitu:

1. Penyakit Ginjal Polikistik Dominan Autosomal (ADPKD)

ADPKD dikenal juga sebagai PKD dewasa. Jika salah satu orang tua memiliki ADPKD, maka setiap anak memiliki peluang 50% untuk mengalami kondisi serupa.

Gejalanya biasanya muncul antara usia 30 dan 40 tahun, meskipun ada juga yang gejalanya muncul sejak masih anak-anak.

ADPKD merupakan bentuk paling umum dari penyakit ginjal polikistik. Faktanya, sekitar 90 persen dari semua kasus penyakit ginjal polikistik adalah ADPKD.

2. Penyakit Ginjal Polikistik Autosomal resesif (ARPKD)

Jenis penyakit ginjal polikistik ini lebih jarang daripada ADPKD. Pada ARPKD, kedua orang tua harus memiliki gen ARPKD untuk mewariskan kondisi yang sama.

Dengan kata lain, apabila kedua orang tua menderita ARPKD, maka setiap anak memiliki peluang 25% untuk terkena penyakit ini.

Gejalanya sering muncul sesaat setelah lahir. Meski terkadang, gejala tidak muncul hingga masa kanak-kanak atau selama masa remaja. Gejala ARPKD cenderung sangat serius dan berkembang pesat, hingga dapat berakibat fatal dalam beberapa bulan pertama kehidupan.

3. Acquired Cystic Kidney Disease (ACKD)

Kondisi ini tidak diturunkan, melainkan berasal dari masalah ginjal yang dimiliki oleh pasien sebelumnya. Kasus ACKD lebih umum terjadi pada pasien yang mengalami gagal ginjal atau sedang melakukan pengobatan dengan dialisis.

Gejala Penyakit Ginjal Polikistik

Banyak orang hidup dengan PKD selama bertahun-tahun tanpa mengalami gejala terkait penyakit tersebut.

Kista biasanya sudah tumbuh sebesar 0,5 inci atau lebih besar sebelum penderitanya mengalami gejala. Beberapa gejala yang terkait dengan penyakit ginjal polikistik meliputi:

Pada anak-anak yang mengalami penyakit ginjal polikistik resesif autosomal (ARPKD), gejala yang muncul bisa meliputi:

Pada anak-anak, gejala yang timbul mungkin sekilas menyerupai masalah kesehatan lain. Oleh karena itu, jika anak Anda mengalami salah satu dari gejala di atas, penting untuk segera memberikan tindakan medis sebelum terjadi komplikasi yang membahayakan.

Baca Juga: Ketahui Kesehatan Ginjal dengan Tes Fungsi Ginjal

Komplikasi Penyakit Ginjal Polikistik

Penyakit ginjal polikistik (PKD) bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius bagi orang dewasa dan bayi. Pada orang dewasa, PKD dapat menyebabkan komplikasi berupa:

Sementara PKD pada bayi bisa menyebabkan komplikasi mencakup:

  • Masalah pernapasan karena paru-paru yang kurang berkembang
  • Tekanan darah tinggi
  • Gagal ginjal
  • Masalah hati.

Diagnosis Penyakit Ginjal Polikistik

Untuk mendiagnosis PKD, dokter akan menanyakan gejala yang dialami oleh pasien serta riwayat kesehatan keluarga pasien.

Selanjutnya, dokter akan melakukan tes pencitraan untuk mendeteksi ukuran dan jumlah kista ginjal yang Anda miliki, termasuk USG, CT-scan, dan MRI.

Penanganan Terhadap Penyakit Ginjal Polikistik

Sampai saat ini tidak ada pengobatan untuk PKD dewasa, tetapi dokter akan melakukan perawatan dengan mengelola komplikasi yang mungkin muncul sekaligus membantu memperlambat pertumbuhan kista.

Gaya hidup sehat termasuk olahraga teratur dan diet seimbang bisa membantu menunda atau mencegah gagal ginjal. Mengurangi stres dan berhenti merokok juga berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan menyarankan penderita PKD untuk minum obat agar mengontrol tekanan darah.

Tergantung pada tingkat keparahannya, beberapa pengobatan yang mungkin disarankan untuk mengatasi penyakit ginjal polikistik autosomal resesif (ARPKD) atau PKD pada bayi dan anak-anak mencakup:

Pada kebanyakan orang, kondisi penyakit ginjal polikistik (PKD) akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Dengan melakukan perawatan yang optimal, Anda bisa menekan gejala sekaligus menurunkan peluang terjadinya komplikasi.

Baca Juga: 8 Makanan Penyebab Gagal Ginjal

Sumber

Healthline (2020). Polycystic Kidney Disease. www.healthline.com

Mayo Clinic (2020). Polycystic Kidney Disease. www.mayoclinic.org

Medical News Today (2020). Polycystic Kidney Disease: Definition, Complications, And Outlook. www.medicalnewstoday.com

Verywell Health (2021). Polycystic Kidney Disease (PKD): The Basics. www.verywellhealth.com