Penting untuk Dipahami, Ini Jadwal Imunisasi untuk Anak Anda

Penting untuk Dipahami, Ini Jadwal Imunisasi untuk Anak Anda

Penulis: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 1 September 2022

 

Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kematian dan jumlah penyakit yang bisa dihindari melalui imunisasi itu sendiri.

Imunisasi dibagi menjadi dua jenis, yakni imunisasi yang harus diselesaikan sebelum anak berusia satu tahun, dan yang kedua adalah imunisasi yang tidak boleh dilaksanakan ketika si kecil masih berusia di bawah satu tahun.

Imunisasi sendiri umumnya dilaksanakan sesuai dengan jadwal tertentu. Berikut adalah jadwal imunisasi tersebut:

Baca Juga: Risiko pada Anak yang Tidak Diimunisasi

1. Imunisasi Hepatitis B (HB) 

Imunisasi HB diberikan untuk mencegah infeksi hati yang disebabkan virus Hepatitis B. Vaksin ini dilakukan sebanyak 4 kali, yakni:

  • Sesegera mungkin setelah lahir atau sebelum bayi berusia 24 jam
  • Saat si kecil berusia 2, 3, 4 dan 18 bulan

2. Imunisasi Polio

Imunisasi ini difungsikan untuk menangkal poliomielitis yang dilaksanakan sebanyak 5 kali, yakni:

  • Segera setelah lahir
  • Saat bayi berusia 2 bulan, 3 bulan, serta 4 bulan
  • Imunisasi polio ulang atau imunisasi booster dilakukan pada usia 18 bulan

3. Imunisasi BCG (Bacille Calmette Guerin)

Imunisasi BCG hanya dilakukan sekali segera setelah bayi lahir, atau sebelum si kecil berusia 1 bulan.

Vaksin yang dapat menurunkan risiko penyakit berat pada kasus Tuberkulosis ini akan memunculkan bisul kecil yang terkadang memunculkan bekas luka pada area bekas suntikan. Keadaan ini adalah hal yang normal dan tidak perlu ditakutkan.

4. Imunisasi DPT (Difteri Pertusis Tetanus)

Vaksin DPT dilakukan guna mencegah difteri, pertussis, dan tetanus. Vaksin ini dilakukan sebanyak 5 kali, dan diberikan ketika:

  • Bayi berusia 2 bulan
  • Bayi berusia 3 bulan
  • Bayi berusia 4 bulan

Selanjutnya, imunisasi ulang (booster) dilakukan ketika:

  • Bayi berusia 18 bulan
  • Anak berumur 5-7 tahun

5. Imunisasi PCV (Pneumokokus)

Imunisasi PCV diberikan untuk melindungi dari infeksi pneumokokus. Infeksi ini umumnya diberikan sebanyak 4 kali, yakni ketika:

  • Bayi berusia 2 bulan
  • Bayi berusia 4 bulan
  • Bayi berusia 6 bulan

Selanjutnya, imunisasi ulang akan dilaksanakan ketika si kecil menginjak usia 12-15 bulan.

6. Vaksin Rotavirus

Kebanyakan anak yang mendapatkan vaksin ini akan terlindungi dari penyakit rotavirus yang parah. Vaksin rotavirus dibagi menjadi dua, yakni vaksin rotavirus monovalen, dan pentavalen.

  • Vaksin Rotavirus Monovalent. Sesuai dengan jadwal vaksin yang terbit pada tahun 2020, vaksin ini harus selesai ketika bayi berusia 24 minggu. Dilaksanakan sebanyak 2 kali, vaksin ini dapat ketika bayi berusia 6 minggu, dengan jarak minimal 4 minggu dari suntikan pertama.
  • Vaksin Rotavirus Pentavalent. Sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, dosis vaksin rotavirus pentavalen pertama dilakukan ketika bayi berusia 6-12 minggu. Dosis ketiga dan keempat dilakukan dengan jarak 4-10 minggu dan wajib diselesaikan sebelum bayi berusia 32 minggu.

7. Vaksin Influenza

Vaksin yang bertujuan mengurangi penyebaran virus influenza ini mulai dilaksanakan ketika bayi berusia 6 bulan, dan diulang setiap tahun.

8. Vaksin MR/MMR 

Vaksin MR utama dilakukan di usia 9 bulan yang digunakan untuk menangkal rubella dan campak.

Jika hingga usia 12 bulan si kecil belum juga mendapatkan vaksin ini, maka ia dapat diberikan vaksin MMR.

Ketika anak berusia 18 bulan, beri anak vaksin MR atau MMR. Ketika anak menginjak usia 5-7 tahun, anak dapat disuntikan vaksin MR atau MMR.

Baca Juga: Mengenal Vaksin MR dan Vaksin MMR, Apa Bedanya?

9. Vaksin Japanese Encephalitis

Vaksin ini dapat diberikan pada bayi sejak berumur 9 bulan, khususnya jika si kecil tinggal di daerah endemis atau akan bepergian ke daerah endemis.

Sebagai perlindungan jangka panjang, vaksin ulang atau vaksin booster dapat diberikan 1-2 tahun kemudian.

10. Vaksin Hepatitis A

Vaksin ini diberikan untuk mencegah infeksi virus Hepatitis A yang mengakibatkan kerusakan hati.

Berikan 2 dosis vaksin Hepatitis A ketika anak berusia 1 tahun. Dosis kedua diberikan dengan jarak waktu 6-12 bulan setelahnya.

11. Vaksin Varicella

Vaksin untuk mencegah chicken pox atau cacar air, yang mulai diberikan ketika bayi berusia 12-18 bulan.

Jika anak belum diberikan vaksin ini hingga usia 13 tahun, maka vaksin sebaiknya segera diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak sekitar 4-8 minggu.

12. Vaksin Tifoid Polisakarida

Vaksin tifoid diberikan ketika anak mulai berumur 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun sekali. Vaksin ini diberikan untuk menangkal penyakit tifus. Tifus sendiri ditemukan di seluruh dunia, tetapi lebih mungkin terjadi di daerah dengan sanitasi dan kebersihan yang buruk.

13. Vaksin Human Papiloma Virus (HPV)

Vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan dengan usia  9-14 tahun sebanyak 2 kali dengan jarak 6-15 bulan.

Jika seseorang telah menginjak usia 15 tahun atau lebih dan belum diberikan vaksin ini, maka vaksin HPV akan diberikan sebanyak 3 kali dengan jadwal 0, 1, 6 bulan untuk vaksin bivalen, atau 0, 2, 6 bulan untuk vaksin quadrivalent.

14. Vaksin Dengue 

Vaksin ini diberikan ketika anak berusia 9-16 tahun dengan seropositif dengue yang dibuktikan dengan adanya riwayat pernah dirawat dengan diagnosis dengue melalui pemeriksaan antigen NS-1 serta atau uji serologis IgM/IgG antidengue positif. Selain itu, bisa juga dibuktikan melalui pemeriksaan serologi IgG anti dengue positif.

Baca Juga: Pentingnya Pemberian Vaksin Tetanus pada Anak

Sumber

Center of Disease Control and Prevention. (2021). Rotavirus. www.cdc.gov 

Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2021). Jadwal Imunisasi IDAI 2020. www.idai.or.id 

KidsHealth. (2020). Your Child’s Immunizations: Pneumococcal Vaccines (PCV, PPSV). www.kidshealth.org 

NHS. (2018). Vaccination: Typhoid fever. www.nhs.uk

NHS. (2019). BCG (TB) vaccine side effects. www.nhs.uk 

Soedjatmiko, S., Sitaresmi, M. N., Hadinegoro, S. R. S., Kartasasmita, C. B., Moedjito, I., Rusmil, K., … & Sarosa, G. I. (2020). Jadwal Imunisasi Anak Umur 0–18 tahun Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Tahun 2020. Sari Pediatri, 22(4), 252-60.www.saripediatri.org 

Yuniarto, P. (2010). Pentingnya Imunisasi bagi Anak. Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 6(1), 56662. www.media.neliti.com