Berbagai Pilihan Pengobatan Batuk Pilek

Berbagai Pilihan Pengobatan Batuk Pilek

Penulis: Agnes | Editor: Umi

Batuk pilek adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus pada hidung dan tenggorokan (saluran pernapasan bagian atas). Penyakit ini biasanya tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya. Kebanyakan orang akan sembuh dari batuk pilek dalam waktu seminggu hingga 10 hari. Namun, gejala yang dirasakan bisa lebih lama jika Anda memiliki riwayat penyakit paru-paru dan seorang perokok.

Ada berbagai jenis virus penyebab batuk pilek yang Anda alami. Virus yang paling umum adalah rhinovirus, virus corona, virus parainfluenza, dan adenovirus. Batuk pilek merupakan penyakit yang sangat menular. Virus batuk pilek dapat masuk ke tubuh Anda melalui mulut, mata, atau hidung.

Virus penyebab batuk pilek mudah ditularkan melalui udara dengan menghirup partikel virus batuk, bersin, dan dari orang yang terinfeksi virus. Selain itu, penyakit ini mudah ditularkan melalui droplet atau cipratan air liur, seperti gagang pintu, lantai, telepon, mainan anak-anak, handuk, dan pakaian.

Baca Juga: Pengobatan dan Pencegahan Batuk Rejan

Faktor Risiko Batuk Pilek

Pada dasarnya siapa saja berpotensi menderita batuk pilek, namun ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko penularan tinggi, yaitu:

1. Faktor Usia

Anak-anak di bawah usia 6 tahun cenderung berisiko tertular batuk pilek, terutama jika anak-anak sering bermain di luar rumah tanpa memperhatikan kebersihan.

2. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah

Sistem kekebalan tubuh manusia berfungsi untuk melindungi Anda dari berbagai macam penyakit. Jika sistem kekebalan tubuh Anda menurun, risiko tertular penyakit akan semakin besar. Terlebih jika Anda memiliki riwayat penyakit kronis.

3. Musim atau Cuaca

Biasanya virus akan lebih aktif ketika suhu udara lembap. Oleh karena itu, di saat musim hujan Anda mungkin rentan mengalami batuk pilek kapan saja.

4. Merokok

Perokok memiliki risiko tertular penyakit paru-paru lebih besar dibandingkan yang tidak perokok. Ini karena kandungan rokok yang berbahaya dapat merusak sistem pernapasan Anda, yang mengakibatkan pertahanan tubuh menjadi lemah sehingga Anda mudah sakit.

Baca Juga: Penyebab dan Gejala Batuk Pilek

Pengobatan Batuk Pilek

Sebenarnya, sistem kekebalan tubuh Anda dapat melawan virus penyebab batuk pilek sehingga sembuh dengan sendirinya. Biasanya dokter menyarankan Anda untuk mengurangi aktivitas berat, beristirahat, dan mengonsumsi makanan sehat.

Namun, jika gejala yang Anda rasakan membuat aktivitas Anda terhambat, dokter akan meresepkan obat untuk meringankan gejala batuk pilek.

Pengobatan Alami di Rumah

1. Beristirahat

Agar stamina tubuh Anda cepat pulih, sebaiknya beristirahatlah yang cukup. Jika Anda kurang istirahat, metabolisme tubuh akan menurun sehingga sistem kekebalan tubuh juga akan menurun. Ini akan menyebabkan Anda mudah terserang penyakit, terutama batuk pilek.

Selain itu, istirahat yang cukup juga akan meminimalisasi kontak penderita dengan orang lain. Sehingga penularan penyakit ini dapat diatasi.

Selama beristirahat, sebaiknya diimbangi dengan pola makan sehat dan minum air putih cukup minimal 2 liter per hari. Konsumsi makanan sehat dan minum yang cukup dapat mempercepat proses penyembuhan dan menghidrasi tubuh Anda.

2. Kumur dengan Air Garam

Jika batuk pilek Anda disertai rasa gatal luar biasa di tenggorokan, Anda bisa berkumur dengan air garam.

Campurkan sekitar 1/4 hingga 1/2 sendok teh garam lalu larutkan dalam segelas air berukuran 200 ml. Berkumurlah selama 5 menit atau hingga rasa gatal di tenggorokan Anda mulai menghilang. Lakukan cara ini selama 3 kali.

Berkumur dengan air garam membantu menghilangkan bakteri dalam mulut Anda, sehingga dapat meredakan rasa gatal pada tenggorokan Anda untuk sementara.

3. Madu dan Lemon

Madu memiliki kandungan anti inflamasi dan terbukti ampuh mengobati batuk pilek, terutama pada anak-anak. Selain itu, lemon tinggi akan vitamin C yang baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Anda bisa mencampurkan 3 sendok teh madu dan lemon dengan 200 ml air hangat.

Namun, sebaiknya pengobatan ini jangan diberikan pada bayi berumur kurang dari 1 tahun karena berisiko keracunan pada bayi (botulisme).

Pengobatan Medis

1. Obat Tetes Hidung Saline

Jika Anda ingin meredakan hidung tersumbat, cobalah obat tetes hidung saline. Obat ini membantu meredakan gejala batuk pilek, terutama pada anak-anak.

Jika penderita masih bayi, Anda bisa mengisap lubang hidung dengan lembut menggunakan alat bulb syringe setelah mengoleskan larutan garam.

2. Dekongestan

Jika gejala batuk pilek Anda disertai nyeri pada telinga, kepala, dan badan, Anda bisa mengonsumsi obat dekongestan. Namun, obat ini tidak disarankan untuk anak kecil tanpa petunjuk dokter.

3. Vitamin C

Vitamin C dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda. Dengan metabolisme tubuh yang baik, Anda akan terhindar dari penyakit batuk pilek. Selain itu, jika Anda sudah terpapar batuk pilek, konsumsi vitamin C juga dapat mempercepat penyembuhan penyakit Anda. Anda bisa mengonsumsi suplemen vitamin C sesuai dosis petunjuk.

4. Ekspektoran

Ekspektoran membantu mengencerkan lendir hidung tersumbat Anda. Salah Satu jenis ekspektoran yang bisa Anda gunakan adalah guaifenesin. Namun, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum penggunaan obat ini.

5. Antihistamin

Antihistamin terbukti dapat meredakan pilek, mata berair, dan tenggorokan gatal yang Anda rasakan. Dokter mungkin akan meresepkan benadryl (jenis antihistamin) untuk mengurangi gejala batuk pilek. Hindari penggunaan obat ini jika Anda sedang berkendara dan bepergian jauh karena dapat menyebabkan rasa kantuk.

Jika Anda memilih untuk mengonsumsi obat sebagai pengobatan, sebaiknya konsultasikan kepada dokter, terlebih jika penderita berusia di bawah 4 tahun. Jangan berikan obat batuk pilek yang dijual bebas tanpa resep dokter untuk menghindari bahaya overdosis.

Baca Juga: 7 Bahan Alami Bantu Atasi Batuk Kering

Sumber

Mayo Clinic. Commond cold. www.mayoclinic.org

Verywell Health. (2020). How Cold is Treated. www.verywellhealth.com

Medicine Net. Commond Cold. www.medicinenet.com

Healthline. (2018). Commond Cold. www.healthline.com