Memahami Penggunaan Selang Nasogastrik (NGT)

Memahami Penggunaan Selang Nasogastrik (NGT)

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 25 Desember 2022

 

Selang nasogastrik (nasogastric tube/NGT) merupakan tabung fleksibel dari karet atau plastik yang dimasukkan melalui hidung, turun melalui kerongkongan, dan kemudian masuk ke lambung.

Tabung ini ditempatkan ke dalam sistem pencernaan pasien untuk mengeluarkan zat beracun atau cairan dari lambung.

Selain itu, pemasangan selang nasogastrik paling sering digunakan untuk membantu memberi makan atau nutrisi langsung ke perut bagi pasien yang kesulitan makan secara normal. Tabung NG tidak ditujukan untuk penggunaan jangka panjang.

Dalam artikel ini akan dibahas lebih jauh mengenai NGT, mengapa NGT digunakan, bagaimana cara pemasangan, serta kemungkinan komplikasinya. Simak pembahasan selengkapnya sebagai berikut!

Baca Juga: 8 Alat Bantu Pernapasan yang Perlu Anda Tahu

Tujuan Pemasangan Selang Nasogastrik

Ketika pasien tidak mampu mengunyah dan menelan makanan, selang nasogastrik berguna untuk memberikan nutrisi. Dalam beberapa situasi medis, pemasangan selang nasogastrik juga bertujuan untuk memberikan obat kepada pasien.

Alasan paling umum dari penggunaan selang nasogastrik antara lain:

  • Memberikan nutrisi atau obat-obatan, terutama pada pasien yang dalam kondisi koma
  • Mengeluarkan cairan atau gas dari perut
  • Menambahkan kontras ke perut untuk keperluan rontgen
  • Melindungi usus setelah operasi atau selama usus sedang beristirahat.

Pasien yang mengalami penyakit radang usus atau IBD terkadang memerlukan pemasangan selang nasogastrik, terutama ketika pasien dirawat di rumah sakit.

Penggunaan selang nasogastrik juga berguna untuk membantu bayi prematur atau anak yang menderita kelainan bawaan sejak lahir untuk mengonsumsi susu atau makanan.

Selain memasukkan makanan, dokter atau tenaga medis juga bisa menggunakan selang nasogastrik untuk mengeluarkan isi perut.

Misalnya saja, ketika dokter akan menggunakan intubasi dengan selang NG untuk membantu mengatasi keracunan makanan yang tidak disengaja atau overdosis obat.

Ketika Anda menelan sesuatu yang berbahaya, tenaga medis juga bisa menggunakan selang nasogastrik untuk mengeluarkannya dari perut. Langkah ini bisa meminimalisasi risiko reaksi yang parah.

Perawat dan dokter juga bisa menggunakan selang nasogastrik untuk:

  • Mengambil sampel isi perut pasien untuk dianalisis
  • Mengeluarkan sebagian isi lambung untuk mengurangi tekanan pada obstruksi atau penyumbatan usus
  • Mengeluarkan darah dari dalam perut.

Selain selang NG yang dimasukkan melalui hidung, selang juga dapat dimasukkan lewat mulut. Selang khusus yang dipasang melalui mulut ke lambung ini dinamakan seklang orogastrik (orogastric tube/OGT). Biasanya pemasangan selang orogastrik dilakukan pada pasien yang tidak bisa menggunakan NGT, seperti pasien yang mengalami cedera pada hidung.

Baca Juga: Alat Kesehatan untuk Pencegahan, Pengobatan, dan Perawatan Di Rumah

Metode Pemasangan Selang Nasogastrik

Pemasangan selang nasogastrik dilakukan oleh dokter atau perawat. Prosedur biasanya dilakukan di rumah sakit.

Meski ada saat di mana dokter membius pasien sebelum memasangnya, dalam kasus yang paling sering, prosedur pemasangan selang nasogastrik berlangsung ketika pasien sedang terjaga.

Pertama, Anda mungkin akan menerima sedasi lokal lidokain atau semprotan anestesi untuk mematikan rasa di area hidung. Tabung kemudian dimasukkan ke atas melalui lubang hidung dan turun ke kerongkongan ,kemudian masuk ke dalam perut.

Dokter biasanya akan meminta Anda untuk melakukan gerakan menelan saat tabung dipasang. Prosedurnya memang sedikit tidak nyaman, tetapi seharusnya tidak menyakitkan. Kalau Anda merasa sakit, ada kemungkinan tabung tidak terpasang dengan benar.

Komplikasi Pemasangan Selang Nasogastrik

Selang NG bisa sangat efektif dalam mengobati beberapa kondisi dan dalam pemberian obat-obatan kepada pasien. Namun, tetap ada beberapa risiko yang perlu pasien pahami sebelumnya.

Pasien yang dipasangi selang nasogastrik mungkin akan mengalami berbagai komplikasi, seperti mual, muntah, kram perut, atau bengkak. Beberapa komplikasi yang berkaitan dengan pemasangan selang nasogastrik antara lain:

1. Diare

Kondisi ini merupakan komplikasi yang paling umum, biasanya tergantung pada kondisi yang pasien alami.

2. Cedera

Pemasangan selang nasogastrik yang tidak benar dapat berpotensi menyebabkan luka atau cedera pada kerongkongan, tenggorokan, sinus, dan lambung. Bahkan jika tidak dimasukkan dengan benar, selang NG bisa mencapai paru-paru. Hal ini dapat mengancam jiwa.

Inilah mengapa penempatan selang NG perlu diperiksa dan dipastikan berada di lokasi yang benar sebelum tindakan lain dilakukan.

3. Selang lepas atau rusak

Meski sudah terpasang dengan baik, ada risiko selang rusak baik tersumbat, robek, atau keluar dari tempatnya. Kasus ini paling sering terjadi pada pasien lanjut usia dengan masalah kognitif yang tidak mengerti kenapa mereka dipasangi selang nasogastrik.

4. Masalah pernapasan

Dalam beberapa kondisi, makanan atau obat yang dimasukkan ke dalam tabung bisa naik kembali ke atas.

Jika zat yang dimuntahkan ini masuk ke paru-paru, bisa menyebabkan pneumonia aspirasi yang mengancam jiwa. Pneumonia aspirasi adalah penyebab kematian paling umum pengguna selang nasogastrik.

Penggunaan selang nasogastrik secara umum memang tidak nyaman. Namun, dalam beberapa kondisi, pemasangan NGT bisa menyelamatkan jiwa. Konsultasikan dengan baik pada dokter Anda sebelum pemasangan selang dilakukan.

Baca Juga: Pahami Cara Menggunakan Alat AED dengan Benar

 

Sumber

Healthline. (2020). Nasogastric Intubation and Feeding. www.healthline.com

MedlinePlus. (2022). Nasogastric Feeding Tube. www.medlineplus.gov

Verywell Health. (2021). Nasogastric (NG) Tube and IBD. www.verywellhealth.com

WebMD. (2021). Living with a Feeding Tube. www.webmd.com