Pengertian DHA & EPA, Apa Manfaatnya bagi Perkembangan Anak?

Pengertian DHA & EPA, Apa Manfaatnya bagi Perkembangan Anak?

Penulis : Dita Safitri | Editor : Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnama Sari

DHA dan EPA adalah dua jenis rantai nutrisi asam lemak Omega 3 yang terdapat pada makanan laut, seperti ikan salmon, tuna, bahkan pada kacang kenari dan rumput laut.

DHA dan EPA dalam omega 3 berpengaruh terhadap perkembangan otak dan daya tahan tubuh, khususnya di masa pertumbuhan. Apalagi, asam lemak ini merupakan lemak esensial yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, nutrisi ini diperoleh dari makanan yang mengandung omega 3.

Baca Juga : Tips Penuhi Nutrisi Bekal Anak Sekolah

Perbedaan DHA dan EPA

EPA sangat diperlukan dalam menjaga kondisi sel-sel pembuluh darah dan kesehatan jantung. Menurut Peter B. Olaitan, peneliti dari Departemen Bedah di Ladoke Akintola University of Technology Teaching Hospital, EPA bermanfaat terhadap penyembuhan gejala keloid, menurunkan kolesterol buruk  (LDL), mempercepat penyembuhan luka dan anti inflamasi.

Mengonsumsi ikan laut secara teratur dapat mencegah risiko terjadinya serangan jantung. Sebenarnya EPA dan DHA juga tidak diproduksi oleh ikan, melainkan oleh tumbuhan laut yang dimakan ikan seperti alga yang mengandung kedua asam lemak tersebut.

DHA sangat penting untuk penglihatan dan nutrisi otak. Zat ini memiliki manfaat untuk menjaga interkoneksi jaringan sel-sel saraf pusat, baik itu saraf penglihatan ataupun otak yang juga mempengaruhi daya ingat serta fungsi mental, termasuk mood dan gangguan kecemasan.

Sama halnya dengan EPA, DHA juga berasal dari ikan laut. Namun perbedaannya, DHA juga dapat diperoleh dari ASI. Pada beberapa merek susu formula juga sudah terdapat nutrisi DHA dan EPA juga, jadi perhatikan juga komposisi nutrisi pada susu anak Anda.

Manfaat DHA dan EPA untuk Anak

Jadi, apa saja manfaat DHA dan EPA bagi perkembangan anak?

1. Membantu Perkembangan Otak dan Kecerdasan Anak

Omega 3 termasuk di dalamnya DHA merupakan asam lemak esensial yang dibutuhkan dalam pembentukan membran sel saraf otak. Nutrisi ini baiknya mulai dikonsumsi oleh ibu sejak bayi dalam kandungan. Sel-sel otak bayi mulai dibentuk sejak janin masih 3 bulan di dalam kandungan.

Kualitas perkembangan otak anak bergantung pada kualitas nutrisi yang diperoleh, yang kemudian distimulasi juga oleh lingkungan kepada bayi-balita tersebut. Perkembangan sirkuit otak anak sangat cepat dan baik sejak dalam kandungan hingga usia 3 tahun.

Dengan pemberian nutrisi seimbang dan dilengkapi DHA, maka semakin bagus kualitas sel-sel otak anak Anda. Hal ini nanti akan berpengaruh pada kecerdasan anak atau kemampuan kognisinya. Kognisi mencakup kemampuan anak memecahkan masalah, memahami sesuatu, penalaran, kemampuan berhitung, persepsi, membaca hingga berbicara.

Melatih dan memberinya nutrisi di masa-masa keemasan ini akan secara langsung memengaruhi kemampuan mental, pemikiran dan kinerja anak kelak. Faktor ini sangat menentukan keberhasilan si kecil di sekolah nantinya.

Baca Juga : 5 Siasat Mengatasi Anak Susah Makan Sayur dan Buah

2. Membantu Meningkatkan Kesehatan Penglihatan Anak

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, DHA berperan penting pada sistem saraf pusat, termasuk jaringan saraf penglihatan. Ini menunjukkan perannya yang penting untuk kesehatan penglihatan Anak.

Banyak studi penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi asam lemak omega 3 dalam jumlah cukup sangat penting untuk perkembangan visual yang optimal pada bayi dan  anak.

3. Mencegah Anak Kelebihan Berat Badan

DHA sangat membantu perkembangan visual, kognitif, dan perilaku anak. Asupan DHA oleh ibu selama kehamilan dan saat menyusui meningkatkan kualitas perkembangan anak. Nutrisi dan asupan omega 3 yang dimiliki ibu saat hamil cenderung mempengaruhi tubuh anak sejak janin hingga usia 6 tahun.

Penelitian Viktoria Svensson, ahli nutrisi dari Institut Karolinska, Swedia, membuktikan bahwa Asam lemak omega-3 (termasuk juga DHA) meningkatkan physical activity (PA) pada anak. Tentu anak yang aktif dan tercukupi nutrisinya dengan baik akan menurunkan risiko memiliki gula darah tinggi dan kelebihan berat badan atau pun obesitas.

4. Mencegah Depresi pada Anak

Berdasarkan jurnal Translational Psychiatry, dua partikel asam omega 3 yakni DHA dan EPA ternyata berhubungan dengan penurunan risiko stres dan depresi. Kesimpulan ini didapatkan dari 13 studi yang melibatkan 1.200 peserta yang menderita depresi.

Kemampuan omega-3 memperlancar aliran darah di otak menjadi faktor kenapa DHA dan EPA mampu memberikan manfaat positif bagi penderita depresi. Karena depresi bisa terjadi pada siapa saja termasuk pada anak, penting memberi si kecil asupan DHA dan EPA yang cukup.

Selain itu, EPA secara khusus ternyata memiliki dampak positif pada perilaku dan mood anak. Hal ini dibuktikan dengan sebuah studi yang menunjukkan bahwa anak dengan gangguan perilaku ADHD (Attention-deficit/hyperactivity disorder) ternyata memiliki kandungan omega 3 yang rendah di dalam tubuhnya.

Konsumsi minyak ikan, seperti minyak ikan cod, bisa mencegah hiperaktivitas anak di bawah usia 12 tahun, menjaga kekebalan tubuh, dan meningkatkan kualitas sel saraf pusat. Pastikan kebutuhan harian si kecil terpenuhi secara tepat untuk mendapatkan manfaat terbaik di masa pertumbuhannya.

Baca Juga : 5 Manfaat Nutrisi Ikan Salmon untuk Anak

 

Sumber :
Verywell (2019). DHA Benefits and Side Effects for Children. www.verywell.com
Kalbe Store (2016). Omega-3: Zat Gizi Penting untuk Pertumbuhan Otak Anak. www.kalbestore.com
American Optometric Association (2017). Essential Fatty Acids, Omega-3: DHA and EPA. www.aoa.org
Jill Castle (2016). How DHA Helps Your Children’s Brain. www.jillcastle.com
Live Strong (2016). Omega-3 Fatty Acids: Recommended Dosage for Kids. www.livestrong.com
Intelligent Medicine (2013). What Are DHA and EPA. www.drhoffman.com
Peter B. Olaitan. (2011). Inhibitory Activities of Omega-3 Fatty Acids and Traditional African Remedies on Keloid Fibroblasts. www.ncbi.nlm.nih.gov
Danielle Swanson. (2012). Omega-3 Fatty Acids EPA and DHA: Health Benefits Throughout Life. www.ncbi.nlm.nih.gov
Pronokal Group (2018). Lipoinflammation and DHA. www.pronokalgroup.com
Bebeclub. (2018). Nutrisi untuk Otak yang Penting Bagi Anak. www.bebeclub.co.id
Viktoria Svensson. (2018). Omega-3 fatty acids does not affect physical activity and body weight in primary school children – a double-blind randomized placebo-controlled trial. www.ncbi.nlm.nih.gov