Pengaruh Feromon saat Jatuh Cinta

Pengaruh Feromon saat Jatuh Cinta

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 29 Maret 2023

 

Tahukah Anda bahwa feromon dapat memengaruhi Anda saat jatuh cinta? Jatuh cinta merupakan perasaan normal dan sebagian besar dari Anda pasti sudah mengalaminya. Ibarat pepatah, perasaan tersebut turun dari mata lalu ke hati.

Namun, tahukah Anda bahwa terdapat senyawa kimia dalam tubuh yang ikut memengaruhi daya tarik seseorang, sampai-sampai menimbulkan perasaan jatuh cinta?

Senyawa kimia tersebut bernama feromon, yaitu phero yang berarti pembawa dan mone yang berarti sensasi. Sebagaimana namanya, senyawa kimia ini bekerja untuk memunculkan daya pikat seksual dan merangsang pria dan wanita.

Feromon termasuk ke dalam golongan protein yang mudah menguap, sehingga akan menyebar ke luar tubuh dan memengaruhi individu lain yang sejenis melalui hidung dan kemudian direspons oleh otak.

Senyawa kimia ini muncul dari kelenjar endokrin yang berperan untuk mengenali makhluk hidup dengan sesama jenisnya atau jenis yang berbeda, serta membantu dalam proses reproduksi.

Jenis-jenis feromon

Perlu Anda ketahui, tubuh menghasilkan 4 jenis feromon, meliputi:

1. Releaser pheromones

Jenis feromon ini akan menimbulkan respons yang cepat dan umumnya senyawa kimia yang terkait dengan ketertarikan seksual.

2. Primer pheromones

Jenis feromon ini yang memerlukan waktu lebih lama untuk dapat merespons dan memengaruhi siklus pada wanita seperti menstruasi, pubertas, dan terjadinya kehamilan.

3. Signaler pheromones

Jenis feromon ini yang terkenal untuk membantu ibu mengenali bayi yang baru saja lahir melalui aroma tubuh.

4. Modulator pheromones

Jenis feromon ini dapat menyesuaikan dan mengubah fungsi tubuh dengan kondisi di sekitar dan umumnya dapat terdeteksi melalui keringat.

Fungsi feromon pada manusia

Umumnya senyawa feromon juga terdapat pada tubuh hewan. Oleh karena itu, para peneliti masih melakukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut mengenai feromon pada tubuh manusia.

Meski begitu, penelitian yang telah ada sebelumnya terhadap feromon pada hewan memberikan suatu pandangan dan inspirasi terhadap feromon pada manusia.

Senyawa kimia ini memiliki fungsi untuk meredakan stres, depresi, serta dapat meningkatkan suasana hati, sehingga feromon dapat memperbaiki mood manusia menjadi lebih baik.

Beberapa waktu ini juga muncul beberapa jenis parfum yang mengandung senyawa feromon. Di mana jika parfum ini digunakan oleh pria maka mampu memikat dan menjadi daya tarik wanita. Begitu pula sebaliknya karena senyawa ini dapat meningkatkan hubungan antara fisik dan emosional lawan jenis.

Namun, perlu Anda pahami bahwa temuan parfum ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menguji kebenaran dan efektivitas feromon dalam parfum.

Baca Juga : Jaga Hubungan Tetap Harmonis dan Langgeng dengan Cara Ini

Feromon saat jatuh cinta

Senyawa feromon pada manusia tentu sangat berbeda dengan hewan. Kandungan feromon masih bergantung pada masing-masing individu dan kerap tidak disadari keberadaannya. Oleh sebab itu, para ahli dan peneliti masih melakukan penelitian lebih lanjut terkait feromon yang memengaruhi seseorang saat jatuh cinta.

Namun, terdapat penelitian oleh ahli saraf yang dapat melatarbelakangi pengaruh feromon saat jatuh cinta. Penelitian tersebut membuktikan bahwa feromon dapat melepas hormon estrogen dan testosteron. Dengan begitu, individu yang awalnya tidak tertarik menjadi lebih tertarik dan saling berkomunikasi secara intensif.

Selain itu, feromon dari keringat pria dapat memengaruhi suasana hati, memikat daya tarik, serta meningkatkan libido wanita, terutama saat mendekati masa ovulasi. Hal inilah yang kemudian membuat wanita menjadi tertarik dan jatuh cinta akibat aroma keringat seorang pria.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa selain feromon terdapat beberapa faktor lain yang berperan cukup besar saat jatuh cinta. Faktor tersebut meliputi pandangan, pendengaran, serta kondisi kesehatan.

Feromon yang berperan dalam masa subur

Penelitian menyebutkan bahwa siklus menstruasi pada wanita akan lebih teratur ketika wanita tersebut lebih aktif dalam berhubungan seksual. Hal ini yang disebabkan oleh feromon yang dari pria akan menunda penurunan hormon estrogen pada wanita, yang berperan penting dalam perkembangan karakteristik seksual wanita dan dan proses reproduksi.

Oleh sebab itu, selain memengaruhi siklus menstruasi feromon juga bisa berfungsi sebagai terapi medis untuk menjalani program kehamilan atau kontrasepsi.

Perlu Anda ingat, meski senyawa kimia ini mampu memengaruhi perilaku manusia, terutama saat jatuh cinta, hal ini tentu masih membutuhkan penelitian dan pembuktian lebih lanjut.

Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengaruh feromon saat jatuh cinta, Anda dapat melakukan konsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penjelasan yang terbaik

Baca Juga : Kenali 8 Pertanda Ketika Pria Sedang Jatuh Cinta

Sumber

Medicine Net. (2021). Medical Definition of Pheromone. www.medicinenet.com

Medical News Today. (2018). What are pheromones and do humans have them?. www.medicalnewstoday.com

Natural Product Communications. (2013). Human Body Scents: Do they Influence our Behavior?. DOI: 10.1177/1934578X1300801138

Science. (2017). Do human pheromones actually exist?. www.science.org

WebMD. (2021). Pheromones: Potential Participants in Your Sex Life. www.webmd.com