7 Pantangan Setelah Melahirkan

7 Pantangan Setelah Melahirkan

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 28 Desember 2022

 

Melahirkan adalah momen yang signifikan bagi wanita baik fisik maupun mental. Bagaimana tidak, tubuh Anda dipaksa untuk membantu kelahiran manusia lainnya.

Berbagai otot dan sendi bekerja secara optimal untuk memastikan proses kelahiran bisa berjalan dengan baik. Tak heran, wanita membutuhkan pemulihan yang begitu panjang setelah menjalani proses persalinan.

Tubuh wanita setelah melahirkan mengalami trauma sehingga membutuhkan waktu untuk benar-benar pulih.

Durasinya bisa berbeda-beda untuk setiap wanita dengan prosesnya masing-masing. Ada wanita yang bisa kembali fit dalam waktu beberapa minggu saja namun ada yang membutuhkan waktu hingga tahunan sampai benar-benar sehat kembali.

Baca Juga: 7 Tips Mengencangkan Perut Setelah Melahirkan

Pantangan untuk Wanita Setelah Melahirkan

Wanita yang baru saja melahirkan perlu mendapatkan perawatan yang tepat untuk mengembalikan kondisi tubuhnya. Dokter, perawat dan keluarga akan menjadi pihak yang amat membantu proses pemulihan tersebut.

Untuk mempercepat prosesnya, Anda dianjurkan untuk membantu tubuh dengan pola makan yang baik, istirahat cukup, dan mengurangi stres.

Namun ada beberapa pantangan yang sebaiknya tidak Anda lakukan jika baru saja melahirkan antara lain:

1. Memasukkan sesuatu ke vagina

Wanita yang menjalani persalinan normal dilarang memasukkan benda apapun ke dalam vaginanya. Termasuk pula penis pasangan ketika berhubungan seksual, tampon atau apapun.

Larangan ini berlaku selama enam minggu sampai dokter melakukan pemeriksaan akhir pascamelahirkan.

Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi dan mencegah jahitan rusak atau terbuka kembali.

Vagina Anda mengalami pendarahan hebat ketika melahirkan sehingga butuh penyembuhan untuk kembali pada kondisi semula.

Jika Anda melahirkan secara normal, serviks melebar untuk memungkinkan bayi melewatinya dan akan membutuhkan waktu untuk kembali ke ukuran normalnya.

2. Melakukan berbagai hal berlebihan

Wanita yang baru saja melahirkan juga dilarang untuk melakukan berbagai hal secara berlebihan termasuk tertawa, berteriak atau menggendong bayi.

Hal ini dilakukan untuk mencegah pendarahan atau komplikasi lainnya yang mungkin terjadi pada tubuh Anda.

Bergerak secara berlebihan setelah melahirkan dapat menyebabkan cedera, ketegangan otot, dan perasaan kewalahan atau kecemasan.

3. Mengabaikan rasa sakit

Kebanyakan orang akan mengalami beberapa tingkat rasa sakit setelah melahirkan, tetapi jenis dan durasi rasa sakitnya akan bervariasi. Jadi jangan malu jika Anda merasakan keluhan rasa sakit dalam proses pemulihan pascamelahirkan.

Nyeri dapat berlangsung berhari-hari hingga berminggu-minggu dan dapat bervariasi pada setiap orang dan kehamilan.

Bicarakan dengan dokter soal rasa sakit yang dialami termasuk cara untuk menanganinya misalnya dengan konsumsi obat-obatan tertentu.

4. Menyembunyikan kesulitan yang dialami

Penting bagi Anda untuk menyadari tidak ada gunanya menyembunyikan kesulitan yang dihadapi. Misalnya saja kewalahan menangani bayi Anda sendiri atau didera rasa takut, kecemasan atau depresi soal proses yang baru saja dijalani.

Depresi pascamelahirkan sering terjadi dan kerap tidak ditangani dengan baik. Sampaikan keluhan Anda kepada orang terdekat agar mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Bicaralah dengan pasangan Anda, teman dekat, atau dokter Anda.

5. Melupakan kontrasepsi

Anda bisa segera hamil lagi Anda setelah 6-8 minggu setelah melahirkan sehingga kontrasepsi tidak boleh dilupakan. Oleh sebab itu, pastikan untuk membicarakan metode kontrasepsi yang tepat kepada dokter segera setelah melahirkan.

Ada anggapan jika ibu menyusui akan sulit hamil karena proses ovulasi terhambat. Hal ini memang mungkin terjadi namun bukan mustahil jika Anda adalah pengecualiannya. Apalagi jika Anda tidak menyusui anak dengan cukup sering.

6. Merokok

Kebiasaan merokok dan minum alkohol adalah salah satu pantangan penting untuk wanita setelah melahirkan.

Perilaku buruk ini dapat memperlambat penyembuhan yang dialami oleh tubuh. Hindari menjadi perokok pasif dengan menjauhi orang-orang yang merokok di sekitar Anda.

Pastikan untuk tidak menyalahgunakan obat yang diberikan dokter untuk penyembuhan agar tidak beresiko bagi diri dan bayi Anda.

7. Menarik diri dari lingkungan sosial

Ibu yang baru melahirkan membutuhkan dukungan dari lingkungan sosialnya untuk bisa sembuh secara fisik maupun mental.

Pastikan untuk selalu menjaga hubungan dengan sahabat, teman atau keluarga sedekat mungkin. Hal ini penting untuk mencegah depresi atau perasaan kewalahan dari fase baru ini.

Anda juga bisa mempertimbangkan untuk bergabung dengan komunitas ibu baru. Kelompok ini dapat saling berbagi pengalaman dan dukungan yang memudahkan Anda.

Baca Juga: 7 Fakta Tentang Haid Pertama Setelah Melahirkan

Sumber