Pahami Pencegahan dan Pengobatan Neuropati Perifer

Pahami Pencegahan dan Pengobatan Neuropati Perifer

Penulis: Dea | Editor: Umi

Neuropati perifer merupakan rusaknya saraf tepi yang sering kali menimbulkan beberapa gejala, seperti kelemahan, mati rasa, dan nyeri yang umumnya menyerang tangan dan kaki.

Meski begitu, kondisi ini juga bisa menyerang bagian tubuh lainnya. Seseorang yang mengalami neuropati biasanya mendeskripsikan rasa sakitnya, seperti tertusuk, terbakar, atau kesemutan.

Neuropati perifer bisa jadi muncul karena berbagai penyebab, seperti cedera traumatis, infeksi, gangguan metabolisme, penyebab bawaan, dan terpapar racun. Salah satu penyebab paling umumnya adalah diabetes.

Pada banyak kasus, gejala akan membaik, terutama jika disebabkan oleh kondisi yang bisa diobati.

Baca Juga: Neuropati Perifer: Tipe, Gejala, dan Penyebab

Pencegahan Neuropati Perifer

Menangani Penyebab yang Mendasarinya

Cara paling tepat untuk menghindari neuropati perifer adalah dengan menangani kondisi medis yang meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit ini. Kondisi medis yang dimaksud adalah diabetes, alkoholisme, atau arthritis rheumatoid.

Menerapkan Gaya hidup yang Sehat

Terdapat beberapa kebiasaan baik yang dapat membantu Anda untuk mencegah neuropati, yaitu:

  • Konsumsi makanan yang bernutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak untuk mempertahankan kesehatan saraf Anda.
  • Berolahraga secara teratur. Dengan izin dokter Anda, Anda bisa mencoba untuk berolahraga paling sedikit 30 menit hingga 1 jam, dan lakukan sebanyak tiga kali seminggu.
  • Menjauhi beberapa faktor yang bisa memicu kerusakan saraf. Anda juga harus mencegah beberapa kegiatan yang menjadi pemicu rusaknya saraf, seperti gerakan berulang, paparan bahan kimia beracun, merokok, dan minum alkohol secara berlebihan.

Diagnosa Neuropati Perifer

Neuropati perifer mempunyai banyak pemicu yang potensial. Selain pemeriksaan fisik, diagnosa neuropati perifer juga membutuhkan metode diagnosa lainnya, seperti:

  • Menanyakan riwayat medis lengkap. Dokter umumnya akan memeriksa riwayat kesehatan Anda yang meliputi gejala, gaya hidup, paparan racun, kebiasaan minum, dan riwayat keluarga yang mengalami penyakit sistem saraf.
  • Pemeriksaan neurologis. Dokter juga akan mengecek refleks tendon, kekuatan, dan tonus otot Anda, kemampuan Anda untuk mengalami sensasi tertentu, serta postur serta koordinasi Anda.
  • Tes darah dan urin. Kedua tes ini dilakukan untuk mengecek beberapa kondisi medis, seperti diabetes, defisiensi vitamin, penyakit yang mendasari, atau cacat genetik yang bisa menurunkan fungsi saraf.
  • Tes fungsi saraf. Dokter juga akan meminta Anda untuk melakukan tes elektromiogram (EMG), dan tes konduksi saraf (NCV). Biasanya dokter menggunakan kedua tes tersebut untuk menentukan saraf yang tidak normal, dan bagian mana yang strukturnya mengalami kerusakan.
  • Biopsi saraf. Biopsi saraf dilakukan dengan cara mengambil sebagian kecil saraf, umumnya saraf yang diambil adalah saraf sensorik. Fungsi biopsi ini untuk menemukan kelainan.
  • Pungsi lumbal. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel cairan saraf tulang belakang untuk memeriksa apakah terdapat peradangan pada tulang belakang.

Bila Anda memiliki anggota keluarga yang telah didiagnosa dengan neuropati perifer atau mengalami gejala yang sama, dokter akan meninjau kembali catatan medis mereka dan mengeceknya untuk menemukan adanya kaitan keturunan dengan kondisi Anda.

Pengobatan Neuropati Perifer

Tujuan dilakukannya pengobatan neuropati perifer adalah untuk menangani kondisi yang memicu neuropati Anda dan mengurangi gejala. Berikut ini adalah metode pengobatan yang digunakan untuk menangani neuropati perifer.

1. Menangani Penyebab yang Mendasarinya

Apabila pemicu neuropati perifer adalah diabetes, Anda bisa menanganinya dengan perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok, mengurangi alkohol, mempertahankan berat badan yang sehat, dan berolahraga teratur.

Defisiensi vitamin B12 bisa ditangani dengan pemberian vitamin B12. Beberapa jenis neuropati perifer yang kurang umum bisa ditangani dengan beberapa jenis obat, seperti:

  • Kortikosteroid: obat anti peradangan.
  • Imunosupresan: obat-obatan yang menurunkan aktivitas sistem imun.
  • Suntikan immunoglobulin: suntikan berisi gabungan protein darah bernama antibodi yang dibentuk oleh sistem imun.

2. Meredakan Nyeri Saraf 

Anda membutuhkan obat-obatan tertentu untuk mengurangi nyeri saraf. Namun, berbeda dengan jenis nyeri lainnya, nyeri saraf umumnya tidak membaik bila diobati dengan obat penghilang rasa sakit yang umum, seperti parasetamol dan ibuprofen.

Obat-obatan ini umumnya diberikan dengan dosis kecil, kemudian dosis tersebut dapat ditingkatkan secara bertahap. Beberapa jenis obat utama yang diberikan oleh dokter untuk menangani nyeri saraf antara lain:

  • Amitriptyline: untuk mengurangi sakit kepala dan depresi.
  • Duloxetine: untuk menangani masalah kandung kemih dan depresi.
  • Pregabalin dan gabapentin: untuk menangani epilepsi, sakit kepala, atau kecemasan.

3. Terapi

Berbagai jenis terapi dan prosedur juga dapat membantu meredakan gejala neuropati perifer:

  • Akupuntur
  • Terapi fisik
  • Pertukaran plasma dan immunoglobulin intravena
  • Stimulasi listrik transkuntan (TENS).

Baca Juga: Neo Rheumacyl: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Sumber

Mayo Clinic. (2019). Peripheral Neuropathy. www.mayoclinic.org 

NHS. (2019). Peripheral Neuropathy. www.nhs.uk

Everyday Health. (2020). What Is Neuropathy? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention.  www.everydayhealth.com

Web MD. (2021). Understanding Peripheral Neuropathy. www.webmd.com