Pahami Kegunaan, Peringatan, Dosis dan Efek Samping Citicoline

Pahami Kegunaan, Peringatan, Dosis dan Efek Samping Citicoline

Penulis: Dea | Editor: Umi

Citicoline atau CDP-Choline merupakan bahan kimia otak yang diproduksi secara alami oleh otak Anda. Citicoline juga terdapat di semua membran sel hewan dan tumbuhan.

Selain terjadi secara alami, citicoline juga tersedia dalam bentuk obat yang bisa diberikan melalui oral, serta suntikan ke pembuluh darah (intravena) atau suntikan ke otot (intramuskular). Meski begitu, penggunaan citicoline paling banyak diberikan secara oral.

Selain dengan suplemen citicoline, Anda bisa meningkatkan kadar citicoline melalui beberapa makanan yang kaya akan kolin, seperti daging organ (hati), telur, ayam, ikan, dan biji-bijian utuh.

Baca Juga: Ketahui Manfaat Antidepresan dan Efek Sampingnya

Cara Kerja Citicoline

Citicoline bekerja dengan meningkatkan produksi neurotransmitter, asetilkolin, norepinefrin, dan dopamin di otak yang berperan dalam melancarkan aliran darah ke otak dan menstimulasi mitokondria untuk menghasilkan energi lebih banyak.

Tingkat citicoline yang cukup dapat menjaga fosfatidilkolin dan sfingomielin yang membentuk lapisan saraf pelindung bernama mielin. Citicoline juga dapat menghambat peradangan pada enzim fosfolipase A2, serta menaikkan kadar antioksidan utama, yaitu glutathione.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa citicoline bekerja dengan menyeimbangkan neurotransmitter dan melindungi sistem saraf dari kerusakan oksidatif dan terkait usia.

Manfaat Citicoline

Citicoline efektif untuk menangani penyakit, antara lain:

1. Penurunan Kemampuan Kognitif Terkait Usia 

Penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir merupakan hal yang normal terjadi seiring bertambahnya usia. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otak atau penyebab lainnya.

Mengonsumsi citicoline dapat membantu orang tua berusia 50 hingga 85 tahun menangani gangguan hilang ingatan.

2. Gangguan Penglihatan

Tidak hanya berguna untuk melindungi saraf di otak dan sumsum tulang belakang, citicoline juga memiliki manfaat yang sama pada saraf optik, yaitu dapat memulihkan kerusakan neuron di retina Anda dan efektif untuk menangani gangguan mata, seperti glaukoma.

Anda bisa menggunakan citicoline secara oral, melalui suntikan, atau obat tetes mata yang dapat memperbaiki penglihatan pada orang yang mengalami glaukoma.

3. Pemulihan Stroke

Citicoline juga bermanfaat bagi penderita stroke, terutama stroke yang disebabkan oleh bekuan darah (stroke iskemik).

Untuk pasien stroke, citicoline dapat diberikan melalui oral atau suntikan intravena. Apabila stroke akibat bekuan darah yang pasien alami segera ditangani, maka kemungkinan besar pasien tersebut bisa sembuh total dalam waktu 3 bulan.

Citicoline dapat bekerja secara efektif pada pasien stroke yang tidak mengonsumsi obat rtPA.

Selain itu, citicoline juga dapat digunakan untuk mengobati beberapa gangguan kesehatan kronis meliputi alzheimer, parkinson, multiple sclerosis, depresi, bipolar, skizofrenia, dan demensia. Namun penelitian lebih lanjut masih harus dilakukan terhadap penyakit tersebut.

Baca Juga: Berbagai Fakta Tentang Dopamine yang Perlu Anda Ketahui

Peringatan Penggunaan Citicoline

Informasi akurat mengenai keamanan konsumsi citicoline bagi anak-anak, perempuan hamil, dan ibu menyusui masih sangat kurang. Anda sebaiknya menghindari konsumsi citicoline, apabila Anda termasuk di antara golongan tersebut.

Apabila Anda mengalami reaksi alergi pada suplemen yang mengandung kolin, seperti kolin, lecithin, dan alfa-GPC sebaiknya hindari penggunaan citicoline.

Dosis Citicoline

Informasi dosis yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. Selalu konsultasikan dan ikuti anjuran dokter sebelum memulai pengobatan.

Berikut dosis citicoline yang diperuntukkan bagi orang dewasa:

Injeksi Intramuskular dan Intravena 

Untuk penanganan penyakit serebrovaskular, gangguan kognitif, cedera kepala, dan penyakit parkinson, dosis yang diberikan melalui injeksi intramuskular atau intravena adalah 500-1.000 mg per hari secara lambat selama 3-5 menit, atau diinjeksi dengan kecepatan 40-60 tetes per menit.

Oral

Untuk menangani penyakit serebrovaskular, gangguan kognitif, cedera kepala, dan penyakit parkinson dengan citicoline yang diberikan secara oral, umumnya dosis yang diberikan untuk citicoline berbentuk tablet adalah 500 mg yang dikonsumsi sebanyak satu kali atau dua kali sehari, atau 1.000 mg yang dikonsumsi sebanyak satu kali sehari.

Sedangkan citicoline dalam bentuk larutan adalah 100-200 mg 2 kali sehari atau 3 kali sehari.

Efek Samping Citicoline

Mengonsumsi obat dalam jangka waktu lama akan menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan. Meskipun tidak semua efek samping dapat terjadi, tetapi ada beberapa efek samping yang dapat Anda rasakan.

Umumnya bila digunakan hingga 90 hari, citicoline masih dikategorikan aman untuk dikonsumsi. Sebagian besar orang yang menggunakan citicoline oral tidak mengalami efek samping.

Namun, ada sebagian orang yang mengalami beberapa efek samping ringan, seperti sakit kepala, insomnia, masalah pencernaan (seperti sembelit, diare, mual, serta sakit perut), penglihatan kabur, dan nyeri dada.

Sementara itu, kebanyakan orang yang diberikan injeksi citicoline secara intravena maupun intramuskular tidak mengalami efek samping yang berbahaya. Metode ini aman digunakan apabila diberikan oleh tenaga medis.

Meski begitu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki masalah apa pun setelah minum atau menggunakan obat ini.

Baca Juga: Pembuluh Darah Di Otak Pecah, Apa Penyebabnya?

Sumber

Cook, Sarah. (2018). The Unique Benefits of Citicoline. www.naturalmedicinejournal.com

Drugs. (2021). Citicoline. www.drugs.com

Mims. Citicoline. www.mims.com

Self Hacked. (2020). 5 Citicoline (CDP-Choline) Benefits + Dosage & Side Effects. www.selfhacked.com

WebMD. Citicoline. www.webmd.com