Pahami Kegunaan Antasida dan Efek Sampingnya

Pahami Kegunaan Antasida dan Efek Sampingnya

Penulis: Aldo | Editor: Umi

Antasida adalah golongan obat yang membantu menetralkan asam lambung. Dalam kondisi normal, perut Anda menghasilkan asam untuk membantu mencerna makanan dan membunuh bakteri.

Akan tetapi, karena sifatnya yang korosif (mengikis jaringan organ), kandungan asam yang terlalu banyak bisa menyebabkan luka (tukak) pada lambung dan naiknya asam lambung ke tenggorokan.

Antasida bekerja dengan cara menetralkan asam tersebut di dalam perut Anda. Hal ini karena kandungan kimia dalam antasida bersifat basa (alkali), yang merupakan lawan dari asam.

Untuk mengetahui kegunaan antasida lebih jauh berikut efek sampingnya, mari simak pembahasannya di bawah ini.

Baca Juga : Penyebab dan Cara Mengatasi Asam Lambung

Jenis Antasida

Antasida tersedia dalam bentuk tablet kunyah dan sirup. Obat ini tidak membutuhkan resep dan bisa dibeli bebas di apotek.

Antasida mengandung beragam senyawa dengan komposisi aktif, seperti garam kalsium, magnesium, dan aluminium. Tetapi, komposisi aktif antasida bisa berbeda-beda bergantung pada merk dan produk tertentu.

Berdasarkan kandungan aktifnya, obat ini digolongkan sebagai berikut:

  • dengan kandungan aluminium hidroksida
  • dengan kandungan magnesium karbonat
  • dengan kandungan natrium bikarbonat
  • dengan kandungan kalsium karbonat
  • dengan kandungan simetikon

Beberapa merk dagang obat antasida yang beredar di pasar, di antaranya Mylanta, Polysilane, Promag, Konimag, Waisan, Gastran, dan Antasida Doen.

Kegunaan Antasida

Antasida dapat digunakan untuk mengobati gejala asam lambung berlebih, seperti:

  • Heartburn: rasa terbakar di bagian dada akibat naiknya asam lambung ke tenggorokan.
  • Refluks asam (acid reflux): rasa pahit di mulut, batuk kering terus-menerus, rasa nyeri saat berbaring, dan kesulitan menelan.
  • Gangguan pencernaan: nyeri di usus bagian atas yang membuat penderitanya merasa kembung.

Efek Samping Antasida 

Secara umum, antasida tidak menyebabkan efek samping yang serius bagi kebanyakan orang. Akan tetapi, sebagian orang mungkin mengalami efek samping saat mengonsumsi antasida. Efek tersebut biasanya berkaitan dengan kandungan tertentu dalam antasida.

Sejumlah efek samping yang mungkin timbul, meliputi:

  • Sembelit ketika mengonsumsi antasida yang mengandung kalsium atau aluminium.
  • Diare ketika mengonsumsi antasida yang mengandung magnesium.
  • Alkalosis atau kondisi ketika darah dalam tubuh terlalu banyak basa (alkali). Efek samping ini terjadi ketika mengonsumsi antasida yang mengandung natrium bikarbonat.

Efek samping dari antasida bisa juga timbul akibat mengonsumsi terlalu banyak. Banyak merk antasida yang mengandung kalsium. Terlalu banyak kalsium dapat menyebabkan mual, menurunkan fungsi ginjal, hingga muntah.

Sementara itu, terlalu banyak mengonsumsi antasida yang mengandung aluminium bisa menyebabkan hipofosfatemia (kadar fosfat yang rendah dalam darah).

Kasus parah dari hipofosfatemia bisa menyebabkan anoreksia (gangguan makan yang diikuti rasa takut badan bertambah), lemahnya otot tubuh, dan osteomalacia (pelunakan tulang akibat terjadinya mineralisasi pada tulang yang rusak).

Perhatian Khusus dalam Mengonsumsi Antasida

Antasida secara umum aman bagi kebanyakan orang. Tetapi, bagi orang dengan kondisi medis tertentu sebaiknya perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi antasida yang mengandung aluminium hidroksida dan magnesium karbonat.

Sejumlah merk antasida mengandung natrium. Sementara itu, bagi orang yang menderita gagal jantung mungkin memiliki batasan asupan natrium agar mencegah terjadinya penumpukan cairan. Karena itu, bagi penderita gagal jantung sebaiknya berkonsultasi kepada dokter sebelum menggunakan antasida.

Kasus keracunan aluminium dapat terjadi pada orang dengan gagal ginjal. Orang yang mengidap gagal ginjal juga cenderung memiliki masalah dengan keseimbangan elektrolit. Semua antasida mengandung elektrolit sehingga bisa memperburuk masalah keseimbangan elektrolit pada penderita gagal ginjal.

Selain itu, bagi pasien yang menderita tekanan darah tinggi, gagal ginjal kronis, dan orang yang menjalani diet ketat natrium dan garam, sebaiknya perlu memperhatikan kadar natrium dalam jenis antasida yang mengandung natrium bikarbonat.

Meskipun kebanyakan antasida aman dikonsumsi bagi ibu hamil dan menyusui, sebaiknya perlu dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Sejumlah antasida tidak direkomendasikan bagi anak-anak. Karena itu, sebaiknya Anda perlu menanyakan kepada dokter anak sebelum memberi antasida kepada anak Anda.

Penggunaan antasida dalam jangka panjang tidak dianjurkan. Apabila Anda ingin mengonsumsi antasida setiap hari, Anda harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Sering kali gejala yang timbul akibat naiknya asam lambung bisa menunjukkan kondisi yang lebih serius, seperti gastroesophageal reflux disease (GERD). Anda sebaiknya segera menghubungi dokter apabila mengalami gejala yang mengarah ke GERD.

Untuk info lebih lengkap mengenai dosis, efek samping, kontraindikasi, dan lain-lain Anda sebaiknya selalu membaca instruksi yang tertera dalam kemasan obat yang Anda beli.

Baca Juga : Kenali Penyebab dan Faktor Risiko GERD

Sumber

Healthline. (2019). Antacids. www.healthline.com

Medical News Today. (2020). The different types of antacids and how they work. www.medicalnewstoday.com

NHS. (2019). Antacids. www.nhs.uk

Patient Info. (2020). Antacids. www.patient.info

Rx List. Antacids. www.rxlist.com

Salisbury, B. H. and Jamie M. Terrel. (2020). Antacids. www.ncbi.nlm.nih.gov

Web MD. Antacid Oral. www.webmd.com