Pahami Fakta Tentang Gangguan Kecemasan Umum

Pahami Fakta Tentang Gangguan Kecemasan Umum

Penulis: Opie

Merasa cemas dari waktu ke waktu adalah hal yang wajar, terutama jika Anda memiliki keseharian yang penuh dengan tekanan. Walaupun begitu, kekhawatiran serta kecemasan yang terjadi secara terus-menerus, berlebihan, sulit dikendalikan, dan mulai mengganggu aktivitas keseharian Anda mungkin adalah tanda gangguan kecemasan umum.

Walaupun gangguan kecemasan umum memiliki gejala yang mirip dengan gangguan panik, gangguan obsesif-kompulsif, dan jenis kecemasan lainnya, tetapi kondisi-kondisi tersebut adalah hal yang saling berlainan.

Gangguan Kecemasan Umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD) ditandai dengan kekhawatiran berlebihan yang terjadi secara terus-menerus pada sejumlah hal yang berbeda.

Penderita GAD merasa sulit untuk mengendalikan kekhawatirannya. Mereka mungkin mengkhawatirkan hal dalam tingkatan yang lebih dari seharusnya, bahkan ketika tidak ada alasan yang jelas untuk merasa khawatir sekali pun.

Baca Juga: Xanax Obat Gangguan Kecemasan, Ketahui Manfaat dan Efek Sampingnya

Gejala Gangguan Kecemasan Umum

Gejala gangguan kecemasan umum dapat bervariasi. Berikut adalah beberapa gejala tersebut:

  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kesulitan tidur
  • Sifat lekas marah
  • Kelelahan
  • Ketegangan otot
  • Sakit perut atau diare berulang
  • Telapak tangan berkeringat
  • Gemetar
  • Detak jantung cepat
  • Gejala neurologis, seperti kesemutan di berbagai bagian tubuh, dan mati rasa.

Penyebab Gangguan Kecemasan Umum

Penyebab dan faktor risiko gangguan kecemasan umum mungkin termasuk:

1. Genetik

Seperti banyak kondisi kesehatan mental dan medis lainnya, gen juga dapat menentukan apakah Anda berpotensi mengidap GAD atau tidak. Dengan kata lain, riwayat kecemasan di dalam keluarga Anda dapat menjadi faktor risiko Anda terkena GAD.

2. Struktur Otak

Amigdala adalah salah satu bagian otak yang bekerja untuk menyimpan ingatan emosional. Pada penderita GAD, amigdala kemungkinan berada pada kondisi yang terlampau sensitif, sehingga bereaksi berlebihan terhadap situasi yang sebenarnya tidak mengancam.

Keadaan ini kemudian memicu respons stres darurat, yang berakhir pada kecemasan yang berlebihan.

3. Faktor Sosial 

Kegiatan bersosialisasi kini dapat dilakukan secara daring melalui media sosial. Namun, penggunaan media sosial secara berlebihan diketahui mampu meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.

Seseorang dengan GAD memiliki kemampuan yang rendah dalam menafsirkan isyarat dan interaksi sosial, sehingga hal ini dapat meningkatkan alarm tanda bahaya atau penolakan, bahkan saat tidak ada ancaman yang dapat diamati sekali pun.

4. Gaya Hidup

Gaya hidup juga berperan penting dalam memunculkan GAD. Beberapa gaya hidup tersebut yakni:

  • Konsumsi Kafein. Mengandalkan sumber kafein seperti kopi, teh, soda, dan minuman berenergi dapat menyebabkan sebagian orang merasa gelisah dan cemas, terutama bila digunakan dalam jumlah banyak.
  • Hubungan. Hubungan Anda dan orang terdekat bisa menjadi sumber kenyamanan yang luar biasa, tetapi juga bisa menjadi penyebab rasa sakit yang luar biasa. Hubungan bisa menjadi sumber kecemasan yang signifikan, khususnya untuk wanita.
  • Tekanan Pekerjaan. Pekerjaan bisa menjadi sumber stres yang hebat dan menjadi pemicu berkembangnya kecemasan, apalagi jika Anda dituntut untuk memiliki tingkat produktivitas yang luar biasa tinggi, sehingga dapat mengancam rasa keamanan kerja Anda.

5. Pengalaman Hidup 

Hal-hal terkait dengan pengalaman-pengalaman yang telah dialami di dalam kehidupan seseorang dapat menyebabkan GAD. Beberapa hal tersebut adalah:

  • Trauma di masa lalu. Trauma di masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko seseorang memiliki GAD. Peristiwa kehidupan yang mengakibatkan perasaan kehilangan, penghinaan, terjebak, dan bahaya merupakan prediktor yang andal dari permulaan tumbuhnya GAD.
  • Perilaku yang telah dipelajari. Ilmuwan percaya bahwa kecemasan adalah perilaku yang dipelajari. Jika Anda memiliki orang tua atau pengasuh yang menunjukkan perilaku cemas selama Anda di bawah asuhan orang-orang ini, maka Anda kemungkinan juga cenderung mencerminkan perilaku cemas yang sama.

Baca Juga: 10 Cara Jitu Hilangkan Rasa Cemas Berlebihan

Pengobatan Gangguan Kecemasan Umum

1. Terapi Perilaku Kognitif

Terapi ini melibatkan pertemuan secara teratur untuk mengobrol dengan ahli kesehatan mental. Tujuannya dari terapi ini adalah untuk mengubah pemikiran dan perilaku Anda.

Pendekatan ini diklaim telah berhasil menciptakan perubahan permanen pada banyak orang yang mengalami berbagai jenis kecemasan.

2. Pengobatan 

Dokter pada umumnya akan merencanakan pengobatan jangka pendek dan jangka panjang.

Pengobatan jangka pendek merilekskan beberapa gejala fisik kecemasan, seperti ketegangan otot dan kram perut. Beberapa obat anti-kecemasan yang umum diberikan adalah:

Selanjutnya, obat antidepresan diberikan untuk pengobatan jangka panjang. Beberapa antidepresan yang umum diberikan adalah:

  • Buspirone (Buspar)
  • Citalopram (Celexa)
  • Escitalopram (Lexapro)
  • Fluoxetine (Prozac, Prozac Weekly, Sarafem)
  • Fluvoxamine (Luvox, Luvox CR)
  • Paroxetine (Paxil, Paxil CR, Pexeva)
  • Sertraline (Zoloft)
  • Venlafaxine (Effexor XR)
  • Desvenlafaxine (Pristiq)
  • Duloxetine (Cymbalta).

Baca Juga: Kenali Jenis Gangguan Kecemasan dan Gejalanya

Sumber

ADAA. Generalized Anxiety Disorder (GAD). www.adaa.org 

Harvard Health Publishing. (2019). Generalized anxiety disorder. www.health.harvard.edu 

Healthline. (2020). Generalized Anxiety Disorder. www.healthline.com 

Mayo Clinic. (2017). Generalized anxiety disorder. www.mayoclinic.org 

Verywell Mind. (2020). Generalized Anxiety Disorder: Causes and Risk Factors. www.verywellmind.com