Pahami Dampak Sampah Plastik Bagi Kesehatan dan Lingkungan

Pahami Dampak Sampah Plastik Bagi Kesehatan dan Lingkungan

Penulis: Dita | Editor: Umi

Sejak tahun 1950 sampai tahun 2018, ada sekitar 6,3 miliar ton plastik yang telah diproduksi di dunia. Sebanyak masing-masing 9% dan 12% sudah dibakar dan didaur ulang. Namun, peningkatan populasi manusia dan permintaan yang konsisten akan plastik dan produk plastik bertanggung jawab atas meningkatnya produksi plastik.

Efeknya, timbunan sampah plastik dan pencemaran yang menyertainya tidak hanya merusak lingkungan tapi juga kesehatan manusia.

Saat ini, kita hidup dikelilingi oleh plastik. Sebagian besar furnitur, pakaian, alat elektronik dan kemasan makanan yang kita konsumsi terbuat dari plastik. Selama beberapa dekade terakhir, bahan alami yang digunakan dalam pembuatan material, seperti kertas, kaca, dan kapas telah digantikan oleh plastik.

Kita tahu bahwa penggunaan plastik di mana-mana telah menyebabkan polusi plastik yang ekstrem di lingkungan. Namun, bukan hanya lingkungan, kesehatan manusia juga ikut terancam.

Baca Juga: Tips Membuat Sanitasi Lingkungan Untuk Cegah Penyakit

Bagaimana Plastik Berdampak Buruk pada Lingkungan?

Ada banyak sekali jenis produk berbahan plastik yang diketahui memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Namun, sampah plastik yang paling umum kita kenal adalah kantong plastik dan botol plastik.

Kantong plastik terbuat dari minyak mentah, seperti plastik lainnya. Hal ini menjadi masalah karena minyak mentah mengeluarkan emisi dalam jumlah yang signifikan. Inilah yang membuat produk berbahan minyak mentah tidak bisa terurai secara alami. Dibutuhkan waktu setidaknya 400 tahun bagi sampah plastik untuk terurai.

Seperti kantong plastik, botol plastik juga tidak terpisahkan dari keseharian kita. Baik sampah kantong plastik maupun botol plastik bisa menyebabkan sejumlah masalah lingkungan antara lain:

  • Tumpukan sampah plastik ini meluap di tempat pembuangan sampah sementara proses daur ulang belum dengan serius dilakukan
  • Menutupi permukaan laut yang mengarah pada kerusakan lingkungan dan satwa liar yang ada di dalamnya
  • Meracuni tanah dan air. Plastik mengandung berbagai partikel berbahaya yang jika terserap ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai yang hidup di dalamnya seperti cacing. Ini akan membuat air dan tanah menjadi beracun dan membahayakan manusia, hewan maupun tanaman.

Baca Juga: Dampak Pencemaran Suara bagi Kesehatan

Bagaimana Dampak Buruk Plastik bagi Kesehatan?

Plastik memiliki beberapa siklus dan masing-masing siklus ternyata memiliki dampak yang berbeda terhadap kesehatan manusia, baik dari paparan partikel plastik itu sendiri maupun bahan kimia yang terkait.

Mayoritas orang di seluruh dunia terpapar plastik pada berbagai tahap siklus hidup plastik berikut ini:

1. Proses Ekstraksi dan Transportasi

Sebanyak 99% plastik dibuat dari bahan bakar fosil. Ekstraksi minyak dan gas khususnya rekahan hidrolik untuk gas alam melepaskan berbagai zat beracun ke udara dan air, seringkali dalam jumlah yang cukup signifikan.

Lebih dari 170 bahan kimia fracking yang digunakan untuk memproduksi bahan baku utama plastik diketahui berdampak pada kesehatan manusia dengan menyebabkan sejumlah masalah termasuk kanker, toksisitas reproduksi dan perkembangan, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan lain sebagainya.

Racun dari proses ekstraksi dan transportasi bahan plastik diketahui memiliki dampak langsung pada kulit, mata, dan organ sensorik lainya. Begitu juga dengan sistem pernapasan, saraf, pencernaan, hati dan otak.

2. Proses Pemurnian dan Pembuatan

Mengubah bahan bakar fosil menjadi resin plastik dan aditif melepaskan zat karsinogenik dan zat beracun lainnya ke udara.

Beberapa efek yang sudah didokumentasikan karena proses ini antara lain adalah gangguan sistem saraf, masalah reproduksi dan perkembangan, kanker, leukemia, dan dampak genetik (seperti berat badan lahir rendah pada bayi).

3. Produk Konsumen dan Kemasan

Penggunaan plastik pada produk yang kita gunakan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Kita makan, minum, dan menghirup mikroplastik setiap hari dari berbagai produk yang kita pakai. Partikel plastik kecil ini bisa membahayakan kesehatan begitu masuk ke dalam tubuh.

Tidak hanya itu, produk plastik biasanya mengandung bahan kimia tambahan. Sejumlah bahan kimia ini dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan yang serius, seperti kanker terkait hormon, infertilitas, serta gangguan perkembangan saraf (seperti ADHD dan autisme).

Ketika plastik dan mikroplastik dibuang dan berakhir di lingkungan, keberadaannya akan menarik bakteri patogen yang berbahaya. Jika mikroplastik yang mengandung patogen ini masuk ke tubuh manusia, ini akan meningkatkan risiko infeksi.

4. Pengelolaan Sampah

Semua jenis pengelolaan sampah mengandung racun yang dilepaskan ke udara, tanah dan air. Kontak dengan racun baik lewat sentuhan, menghirup udara atau menelan makanan yang sudah terkontaminasi dapat menimbulkan sejumlah masalah termasuk kanker, gangguan neurologis, kerusakan imunitas tubuh, dan lain sebagainya.

Itulah beberapa dampak dari sampah plastik yang membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Mari bersama-sama menggunakan plastik dengan bijak agar berbagai risiko ini dapat dikurangi.

Baca Juga: Cintai Lingkungan, Pahami Dampak Membuang Sampah Sembarangan

Sumber

Center for International Environmental Law. (2022). Plastic and Human Health: A Lifecycle Approach to Plastic Pollution. www.ciel.org

ClinMed. (2019). Public and Environmental Health Effects of Plastic Wastes Disposal: A Review. www.clinmedjournals.org

NIH. Public Health Impact of Plastics: An Overview. www.ncbi.nlm.nih.gov

Plastic Pollution Coalition. (2019). Report: Plastic Threatens Human Health at a Global Scale. www.plasticpollutioncoalition.org