Pahami Cara Menghilangkan Darah di Mata

Pahami Cara Menghilangkan Darah di Mata

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 13 Desember 2022

 

Adanya darah di mata dianggap cukup menyeramkan, sebab kondisi ini dikhawatirkan menjadi pertanda kondisi yang membahayakan.

Meskipun wajar ditakuti, sebenarnya darah di mata merupakan kondisi sklera atau bagian putih mata yang memerah.

Walaupun umumnya tidak berbahaya, namun Anda tetap perlu waspada jika kondisi darah di mata terus berlanjut hingga berdampak terhadap fungsi penglihatan Anda. Pastikan Anda segera memeriksakan diri ke dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: 7 Obat Mata yang Bisa Diperoleh di Apotek

Jenis Pendarahan Mata

Ada tiga jenis utama pendarahan mata, yakni:

  • Perdarahan Subkonjungtival

Permukaan luar mata yang jernih disebut konjungtiva yang berfungsi menutupi bagian putih mata Anda.

Terdapat pembuluh darah kecil dan halus pada konjungtiva yang pada umumnya tidak kasat mata.

Anda mungkin mengalami perdarahan subkonjungtiva jika terjadi kebocaran pada pembuluh darah yang terletak tepat di bawah konjungtiva.

Jika kondisi tersebut Anda alami, darah akan terperangkap dalam pembuluh darah atau di antara konjungtiva.

Pembuluh darah akan menjadi begitu tampak atau menyebabkan munculnya darah di mata jika memang terjadi pendarahan mata.

Pendarahan mata seperti ini biasa terjadi dan umumnya tidak menyebabkan rasa sakit atau berdampak pada penglihatan.

Anda mungkin tidak memerlukan perawatan untuk perdarahan subkonjungtiva. Biasanya, kondisi ini tidak berbahaya dan akan hilang dalam waktu sekitar seminggu.

Gejala perdarahan subkonjungtival termasuk:

    • Kemerahan pada bagian putih mata
    • Mata teriritasi atau terasa tergores
    • Adanya perasaan penuh di mata
  • Hifema

Hifema adalah perdarahan pada iris dan pupil (bagian mata yang berwarna hitam dan bulat). Kondisi ini terjadi ketika darah terkumpul di antara iris dan pupil dan kornea.

Kornea sendiri merupakan kubah bening yang menutupi mata mirip lensa kontak built-in. Hifema biasanya terjadi ketika ada kerusakan atau robekan pada iris atau pupil.

Pendarahan mata jenis ini lebih jarang terjadi dan dapat berdampak pada penglihatan. Hifema dapat sebagian atau seluruhnya menghalangi penglihatan.

Jika tidak diobati, cedera mata ini dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara permanen. Perbedaan utama antara hifema dan perdarahan subkonjungtiva adalah hifema biasanya terasa menyakitkan.

Beberapa gejala hifema termasuk:

    • Sakit mata
    • Darah yang terlihat di depan iris, pupil, atau keduanya
    • Darah mungkin tidak terlihat jika hifema sangat kecil
    • Penglihatan kabur atau terhalang
    • Kekeruhan di mata
    • Menjadi lebih peka atau sensitif terhadap cahaya

Baca Juga: 8 Penyebab Mata Berair dan Cara Menanganinya

  • Jenis Perdarahan yang Lebih Dalam

Umumnya, jika Anda mengalami pendarahan mata lebih dalam atau di belakang mata, kondisi ini tidak akan terlihat di permukaan.

Walaupun begitu, terkadang kondisi ini dapat menyebabkan mata merah.

Pendarahan di dalam bola mata bisa terjadi karena pembuluh darah rusak atau pecah yang disertai dengan berbagai komplikaai lain. Beberapa jenis perdarahan mata yang lebih dalam, termasuk:

    • Perdarahan vitreous (dalam cairan mata)
    • Perdarahan subretina (di bawah retina)
    • Perdarahan submakular yang menjadi bagian dari retina (di bawah makula)

Adapun beberapa gejala pendarahan mata lebih dalam adalah:

    • Penglihatan kabur
    • Melihat floaters
    • Melihat kilatan cahaya (dikenal sebagai photopsia)
    • Penglihatan memiliki warna kemerahan
    • Perasaan tertekan atau penuh pada mata
    • Mata bengkak

Cara Menghilangkan Darah di Mata

Beberapa cara menghilangkan darah di mata adalah:

  • Pertama-tama, Anda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter mata guna mengetahui penyebab pasti adanya darah di mata.
  • Biasanya dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan tentang keluhan yang Anda rasakan dan melakukan pemeriksaan mata.
  • Pemeriksaan lanjutan (misalnya tes darah) mungkin juga akan dilakukan untuk memastikan Anda mengalami gangguan pendarahan atau tidak.
  • Selanjutnya, Anda akan diberikan resep obat tetes mata atau berbagai jenis penanganan lain yang disesuaikan dengan penyebab dan kondisi darah di mata yang Anda alami.

Khusus untuk perdarahan subkonjungtiva, umumnya darah di mata akan hilang sendiri dalam waktu 7-14 hari. Jika hendak mempercepat proses pemulihan, Anda bisa melakukan kompres pada mata yang mengalami perdarahan dengan kompres hangat.

Kondisi Pemicu

Di samping itu, ada beberapa kondisi pemicu peningkat risiko perdarahan subkonjungtiva yang juga perlu Anda obati sesuai penyebabnya, seperti:

  • Obat antihipertensi untuk yang menderita hipertensi
  • Konsumsi antibiotik untuk penderita infeksi
  • Konsumsi suplemen vitamin K apabila menderita gangguan pembekuan darah yang disebabkan oleh defisiensi vitamin K
  • Operasi juga mungkin perlu dilakukan jika perdarahan subkonjungtiva terjadi akibat tumor atau kecelakaan (kondisi ini jarang terjadi)

Kondisi darah di mata yang tidak disebabkan oleh adanya gangguan kesehatan lain, seperti disebutkan sebelumnya, akan hilang dengan sendirinya.

Hanya saja, Anda tetap harus melakukan kontrol yang rutin ke dokter selama dan setelah pengobatan untuk memastikan kondisi Anda.

Anda tetap membutuhkan penanganan yang tepat meskipun tidak semua darah di mata berbahaya dan sebagian bisa sembuh dengan sendirinya.

Kondisi Anda akan lebih cepat pulih dan darah di mata tidak akan berkembang menjadi kondisi serius apabila Anda memperoleh penanganan yang tepat.

Baca Juga: Sakit Mata: Berbagai Penyebab dan Pencegahannya

Sumber

Healthline. (2019). Eye Bleeding: What You Need to Know. www.healthline.com

Medical News Today. (2021). Types and causes of eye bleeding. www.medicalnewstoday.com

Web MD. (2020). Hyphema (Bleeding in Eye). www.webmd.com

Mayo Clinic. (2019). Subconjunctival hemorrhage (broken blood vessel in eye). www.mayoclinic.org