Pahami Bahaya Radikal Bebas yang Dapat Mengundang Berbagai Penyakit

Pahami Bahaya Radikal Bebas yang Dapat Mengundang Berbagai Penyakit

Penulis: Nunik | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 27 Maret 2023

 

Bahaya radikal bebas dapat mengganggu kesehatan. Zat ini banyak tersebar di lingkungan. Hal ini perlu mendapat penanganan serius agar tubuh tetap sehat dan fit. Kerusakan jaringan dalam tubuh dapat berakibat serius sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

Usaha pencegahan memang harus dilakukan mengingat bahaya tersebut sampai sekarang masih menjadi penyebab munculnya berbagai penyakit. Selain menghindari paparan radikal bebas, upaya pencegahan dampak buruknya dengan meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi bagian kulit menggunakan skincare yang tepat.

Apa itu Radikal Bebas

Sebelum membahas mengenai dampak dari bahan berbahaya ini, sebaiknya pahami dulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan radikal bebas. Setiap zat terbentuk dari elemen paling kecil yang bernama atom. Zat ini berupa inti berbentuk melingkar dengan dikelilingi oleh elektron yang berpasangan sehingga stabil.

Apabila terdapat elektron yang tidak mempunyai pasangan maka akan reaktif sehingga berdampak buruk bagi kesehatan. Reaksinya dapat menyerang zat yang penting dalam tubuh seperti lipid, asam nukleat, dan protein. Akibatnya menjadi rusak sehingga keseimbangan proses dalam tubuh terganggu.

Asal Radikal Bebas

Gaya hidup yang kurang sehat dapat merusak keseimbangan makhluk dan zat yang ada di sekitarnya. Asap rokok, pembakaran, kendaraan, pabrik, pengolahan makanan dengan bahan kimia, dan sinar matahari merupakan sumber radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.

Reaksinya dapat mengganggu metabolisme sehingga proses yang seharusnya dapat membentuk nutrisi penting menjadi terganggu. Lebih berbahaya lagi, selama melakukan aktivitas, tubuh juga memproduksi radikal bebas. Seperti ketika bernapas, mencerna makanan sampai pada saat berolahraga.

Bahaya

Dalam proses tubuh, elektron yang tidak mempunyai pasangan akan bereaksi menarik elektron lain. Akibatnya akan timbul elektron tanpa pasangan begitu seterusnya.

Sedangkan reaksi tarik menarik ini menimbulkan energi yang cukup tinggi. Itu yang menjadikan berbahaya bagi tubuh karena dampaknya bisa merusak bagian seperti lipid, protein, dan zat lain.

Sebenarnya secara alami tubuh mempunyai penangkal yang berupa zat oksidatif. Namun, kadang jumlahnya jauh lebih kecil dibanding dengan radikal bebas. Akibatnya terjadi stres oksidatif, yaitu kondisi ketika jumlah radikal bebas lebih banyak dibanding zat oksidatif.

Radikal bebas ini dapat merusak sel DNA akibatnya daya tahan tubuh melemah, terjadi penuaan dini, kanker, stroke, tukak lambung, hipertensi, dan radang sendi. Penyakit lain yang bisa muncul adalah jantung, aterosklerosis, alzheimer, dan parkinson.

Meski berbahaya, radikal bebas dalam jumlah tertentu penting bagi tubuh karena membantu proses pengubahan zat makanan dan udara menjadi energi.  Selain merusak tubuh, namun radikal bebas juga dapat berfungsi sebagai antibodi yang menyerang zat asing sehingga tidak dapat masuk ke dalam tubuh.

Cara Mencegah

Kelainan karena adanya elektron yang tidak berpasangan atau disebut radikal bebas saat ini merupakan masalah berbahaya. Ini yang menyebabkan banyak muncul penyakit baru dan kondisi degeneratif. Oleh karena itu, daya tahan tubuh harus tetap maksimal.

Antioksidan yang ada dalam tubuh sebenarnya merupakan penangkal paling bagus untuk mencegah terjadinya pertukaran elektron. Namun sayang, jumlahnya seringkali tidak mencukupi sehingga kurang maksimal dalam memberikan perlindungan.

Untuk pencegahan dampak buruk tersebut, kita perlu meningkatkan jumlahnya sehingga tidak terjadi stres oksidatif. Lantas, dari mana memenuhi kebutuhan tersebut? Dapat dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan. Jenisnya antara lain vitamin A, Lutein, Vitamin C, likopen, fitonutrein, dan vitamin E.

Dari mana zat tersebut berasal? Bisa dari sayuran dan buah seperti kacang-kacangan, wortel, brokoli, bayam, jeruk, kiwi, beri, dan sayuran atau buah berwarna lainnya. Teh hijau juga mengandung antioksidan dalam jumlah cukup.

Sedangkan dari luar bisa menggunakan skincare yang berbahan antioksidan untuk menghindari paparan sinar matahari, asap rokok dan bahan polutan lainnya. Cara ini cukup praktis untuk menjaga kesehatan kulit sehingga tidak mudah terkena penyakit karena radikal bebas.

Bahaya radikal bebas dapat mengganggu kesehatan dan merusak jaringan pada tubuh. Selain menghindar dari sumbernya, salah satu cara yang paling efektif adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh, caranya dengan meningkatkan antioksidan, baik melalui konsumsi makanan, minuman maupun menggunakan skincare.

Baca Juga: Manfaat Antioksidan dan Sumber Alaminya

Sumber

Maurer Foundation. What Are Free Radicals?. www.maurerfoundation.org

Medical News Today. (2017). How do free radicals affect the body?. www.medicalnewstoday.com

Live Science. (2016). What Are Free Radicals?. www.livescience.com

Verywell Health. (2022). Free Radicals: Definition, Causes, Antioxidants, and Cancer. www.verywellhealth.com