Osteopenia : Penyebab, Faktor Risiko, dan Perawatan

Osteopenia : Penyebab, Faktor Risiko, dan Perawatan

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 1 Oktober 2022

Osteopenia adalah suatu kondisi awal saat Anda kehilangan massa tulang dan tulang Anda menjadi rapuh karena kehilangan kalsium. Sebenarnya, ini sangat umum terjadi seiring bertambahnya usia. 

Total massa tulang mencapai puncaknya pada usia 35 tahun. Orang yang menderita osteopenia berisiko lebih tinggi mengalami osteoporosis. Kebanyakan orang yang mengalami osteopenia tidak memiliki gejala. Kehilangan massa tulang tidak menyakitkan. Patah tulang atau pengikisan tulang dapat terjadi, tetapi masalah ini cenderung terjadi setelah Anda sudah menderita osteoporosis.

Penyebab

Seiring bertambahnya usia, kondisi tulang akan terus berubah. Tulang adalah jaringan hidup yang selalu mengalami proses regenerasi atau pembentukan kembali. Dalam proses ini, tulang lama dibongkar dan tulang baru dibangun kembali. Setidaknya, setiap tahunnya tulang kita mengalami regenerasi sekitar 10%. Pembaruan tulang ini terjadi terus menerus untuk menjaga kesehatan tulang.

Ketika masih muda, regenerasi tulang baru akan lebih cepat daripada saat tua. Ini berkontribusi juga pada massa tulang yang lebih kokoh. Seiring bertambahnya usia, proses ini bisa menjadi kurang efektif sehingga menyebabkan terjadinya pengeroposan tulang dari waktu ke waktu. Awal penurunan ini dikenal sebagai osteopenia. Bagi sebagian orang, hal ini dapat menyebabkan osteoporosis.

Baca Juga: Cegah Osteoporosis dengan Konsumsi Hidangan Berikut

Faktor Risiko

Wanita lebih cenderung mengalami osteopenia dibandingkan pria. Ini karena beberapa faktor. Wanita memiliki massa tulang yang lebih rendah secara keseluruhan dan menyerap lebih sedikit kalsium daripada pria. Wanita juga cenderung hidup lebih lama. Pada wanita, kecepatan pengeroposan tulang meningkat setelah menopause karena penurunan kadar estrogen.

Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko osteopenia yaitu:

  • Tidak cukup berolahraga
  • Pola makan yang buruk, terutama jika kekurangan kalsium dan vitamin D
  • Merokok
  • Minum terlalu banyak alkohol atau kafein 
  • Anoreksia
  • Bulimia
  • Sindrom cushing
  • Hiperparatiroid
  • Hipertiroid
  • Kondisi peradangan seperti rheumatoid arthritis, lupus, atau crohn

Treatment 

Tujuan pengobatan adalah untuk mencegah osteopenia berkembang menjadi osteoporosis. Awal dari pengobatan melibatkan pilihan pola makan dan olahraga. Biasanya dokter tidak meresepkan obat, kecuali jika Anda sangat dekat dengan risiko osteoporosis. Dokter mungkin akan suplemen kalsium atau vitamin D, meskipun umumnya lebih baik mencukupi nutrisi tersebut dari makanan saja.

Cara terbaik untuk mencegah osteopenia adalah menghindari atau menghentikan perilaku apa pun yang menjadi pemicunya. Jika Anda perokok atau mengonsumsi banyak alkohol atau kafein, berhentilah – terutama jika Anda lebih muda dari usia 35 tahun, saat Anda masih bisa membangun tulang.

Orang dari segala usia dapat mencegah osteopenia dengan menjaga pola makan yang sehat, memastikan kecukupan kalsium dan vitamin D.

Baca Juga: Cara Mencegah Kekurangan Vitamin D

 

Sumber

Healthline. 2019. What Is Osteopenia?. www.healthline.com

WebMD. What Is Osteopenia?. www.webmd.com

Harvard Health Publishing. When you have weak bones, but not osteoporosis. www.health.harvard.edu

Family Doctor. What is Osteopenia?. www.familydoctor.org