9 Cara Menjadi Optimis untuk Menjalani Roller Coaster Kehidupan

9 Cara Menjadi Optimis untuk Menjalani Roller Coaster Kehidupan

Penulis: Ossy | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 26 Januari 2023

 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, “optimis” diartikan sebagai seseorang yang selalu memiliki harapan dan pandangan yang baik dalam menghadapi segala hal di dalam hidup.

Banyak yang berpendapat bahwa hidup akan terasa lebih ringan ketika kita menjadi optimis. Walaupun demikian, ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.

Seringkali sulit bagi kita untuk memiliki pikiran yang optimistis, terutama ketika kesedihan atau hal buruk melanda.

Baca Juga: Ini Penjelasan Mengenai Sikap Asertif yang Wajib Kita Miliki

9 Cara untuk Menjadi Optimis

Menumbuhkan rasa optimisme di dalam diri bukan berarti Anda mengabaikan setiap hal buruk atau berpura-pura bahwa hal-hal buruk itu tidak akan atau pernah terjadi.

Menjadi optimis bukan berarti Anda menjadi kelewat percaya diri atau tidak realistis. Namun, ketika Anda menjadi optimis, Anda secara aktif akan melatih diri untuk melihat hal-hal positif dalam segala situasi.

Berikut adalah beberapa kiat yang dapat Anda coba agar lebih optimistis:

1. Mulailah dari hal kecil di sekitar Anda

Jika Anda ingin menjadi optimistis dalam menghadapi hal besar, Anda dapat memulainya dari hal kecil.

Cobalah dengan memikirkan hal positif apa yang bisa Anda lakukan selepas bangun tidur.

Selain itu, Anda juga dapat mencari hal-hal baik di sekitar Anda. Kebiasaan ini akan mengarahkan otak Anda untuk lebih positif dan bersemangat.

Mulailah dengan hal-hal kecil seperti mensyukuri udara pagi yang segar, aroma secangkir kopi yang menggugah selera, hingga adanya bantal dan selimut favorit yang dapat membantu Anda membangun mood positif.

2. Hindari mengabaikan pikiran buruk

Menjadi optimis bukan berarti terjebak dalam toxic-positivity. Optimis tidak berarti Anda hanya fokus dengan sisi baik ketika hal-hal buruk terjadi.

Adalah hal yang wajar jika kita bersedih dan kecewa ketika suatu hal buruk atau hal yang tidak kita inginkan terjadi.

Belajar menerima keadaan dan mengakui perasaan bahwa kita sedih dan kecewa dapat membantu untuk lebih realistis sekaligus menjadi pribadi yang optimistis.

Menjadi seorang optimis berarti menyadari bahwa hidup tidak selalu berjalan seperti yang kita inginkan, tetapi hidup akan terus berjalan selama kita masih menyimpan harapan.

3. Sadari bahwa tak semua hal bisa dikendalikan

Apakah Anda menyadari bahwa ada hal-hal di dunia ini yang bisa kita kendalikan dan tak bisa dikendalikan?

Cuaca, pendapat orang lain, kritik orang lain, atau apa yang orang berikan kepada Anda adalah contoh hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan.

Walaupun begitu, Anda tetap dapat mengendalikan diri Anda untuk bereaksi dan beraksi atas suatu hal yang terjadi di dalam hisup Anda.

Secara garis besar, terdapat dua hal yang dapat Anda kontrol, yakni:

  • Kontrol primer – Pertama kontrol utama atau primer, yakni semua hal yang dapat Anda ubah di dunia di sekitar Anda.

Misal ketika pembawa acara berita ramalan cuaca mengatakan bahwa hari ini akan hujan, maka Anda bisa membawa payung agar Anda tak kehujanan.

  • Kontrol sekunder – Yang kedua adalah kontrol sekunder, yakni perubahan internal yang dapat Anda lakukan untuk mengubah perasaan Anda tentang keadaan tersebut.

Contoh, bagaimana Anda bersikap ketika menerima kritik dari orang lain. Apakah Anda akan menanggapinya dengan sikap yang kasar, atau memutuskan untuk menganggap kritikan tersebut adalah sebuah pelajaran?

Baca Juga: Merasa Tak Tenang? Pahami 9 Cara Menghilangkan Pikiran Negatif Berikut Ini

4. Konsumsi media dengan bijak

Di zaman serba digital ini, Anda dapat dengan mudah melihat bagaimana kehidupan orang lain di sekitar Anda. Karenanya, bijaklah dapat memandang postingan-postingan orang lain.

Sadarilah bahwa apa yang mereka tampilkan adalah versi terbaik dari yang mereka miliki.

Hidup bukanlah pertandingan, dan berusahalah untuk tidak membandingkan hidup Anda dengan hidup orang lain.

Anda juga perlu memilah dan memilih berita yang Anda konsumsi. Mengurangi mencari tahu berita yang memiliki tendensi negatif terus-menerus dapat menggerus harapan dan optimisme Anda.

5. Sadari bahwa Anda hidup di hari ini dan hindari berpikir terlalu jauh tentang masa depan

Kata ‘seandainya’ atau ‘jika saja’ terkadang bisa saja menjadi hal jahat.

Anda dapat terkungkung dalam pemikiran negatif ketika memikirkan hal yang tidak bisa Anda gapai atau menjadi terlalu cemas karena memikirkan masa depan dengan berlebihan.

Yakini bahwa Anda hidup saat ini. Hiduplah sekarang, dan lakukan apa yang bisa Anda lakukan untuk mencapai apa yang Anda harapkan dnegan menjalani hidup seoptimal mungkin untuk hari ini.

6. Nikmati proses dan hindari terlalu banyak menekan diri sendiri

Pernahkah Anda merasa bahwa suatu proses terkadang lebih menyenangkan daripada hasilnya?

Nikmatilah setiap proses yang Anda jalani. Lakukan aktivitas yang perlu Anda lakukan dengan rasa riang.

Anda mungkin memiliki harapan, tetapi bukan berarti Anda harus keras dengan diri sendiri.

Berikan harapan kepada diri Anda, tetapi kurangi tekanan yang justru menjadi batu sandungan.

7. Kendalikan ekspektasi

Menjadi optimis bukan berarti tidak realistis. Ketika Anda berpikir positif dan menerima pikiran-pikiran negatif, justru akan lebih mudah bagi Anda untuk mengukur diri.

Kekecewaan terkadang hadir ketika Anda memasang ekspektasi terlalu tinggi. Mengendalikan ekspektasi dapat membantu Anda lebih optimis dalam meraih sesuatu.

8. Berikan penghargaan kepada diri sendiri

Memberikan penghargaan kepada diri sendiri bukanlah hal yang aneh. Tidak ada yang salah dengan memuji dan mengapresiasi diri sendiri.

Anda tidak harus membelikan diri Anda sesuatu yang mahal atau berharga. Ketika Anda berhasil mengerjakan pekerjaan Anda, berkata,”Selamat kamu bisa menyelesaikannya!” atau membeli makanan kecil sebagai hadiah untuk diri sendiri dapat membangun hal positif dalam diri Anda.

Ketika Anda berhasil mendapatkan hal besar, berterimakasihlah kepada diri Anda bahwa Anda mampu mengatasi berbagai tantangan dalam meraihnya.

9. Berolahragalah

Tahukah Anda bahwa bergerak aktif dan olahraga dapat meningkatkan hormon bahagia?

Berolahraga juga diketahui dapat menurunkan kecemasan dan meningkatkan rasa bahagia dan optimistis.

Mulailah dengan olahraga ringan selama 30 menit, atau pilihlah olahraga kesukaan Anda agar tak terasa berat untuk dijalani.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengendalikan Ego yang Terluka?

Sumber

KBBI Daring. Optimis. kbbi.kemdikbud.go.id

Everyday Health. (2021). 8 Ways to Be More Optimistic. www.everydayhealth.com

Psychology Today. (2021). 4 Tips to Be More Optimistic. psychologytoday.com

WebMD. (2021). How to Be More Optimistic. webmd.com 

Very Well Mind. (2020). 5 Steps to Being More of an Optimist. verywellmind.com