Ofloxacin: Peringatan, Dosis, dan Efek Samping

Ofloxacin: Peringatan, Dosis, dan Efek Samping

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ofloxacin merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri tertentu di berbagai bagian tubuh, termasuk pada kulit, paru-paru, prostat,atau saluran kemih (kandung kemih dan ginjal). Obat ini juga digunakan untuk mengobati penyakit radang panggul dan Chlamydia dan/atau gonore.

Ofloxacin termasuk dalam kelas obat antibiotik kuinolon, yang bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri. Antibiotik ini hanya mengobati infeksi bakteri dan tidak akan bekerja untuk infeksi virus (seperti pilek, flu).

Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter. Selain tersedia dalam bentuk tablet, ofloxacin juga tersedia dalam bentuk tetes mata yang berguna untuk melawan infeksi mata.

Baca Juga: 5 Antibiotik Alami yang Bisa Didapatkan Di Sekitar Anda

Peringatan Ofloxacin

Ofloxacin tidak boleh digunakan sembarangan karena dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk masalah tendon, kerusakan saraf, perubahan suasana hati, hingga gula darah rendah.

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan ofloxacin:

  • Anda tidak boleh menggunakan obat ini jika Anda alergi terhadap ofloxacin atau antibiotik golongan quinolone lainnya (ciprofloxacin, gemifloxacin, levofloxacin, moxifloxacin, dan norfloxacin).
  • Ofloxacin dapat menyebabkan pembengkakan atau robeknya tendon, terutama pada tendon Achilles di tumit. Ini dapat terjadi selama perawatan atau hingga beberapa bulan setelah Anda berhenti minum ofloxacin.
  • Beri tahu dokter Anda jika Anda pernah mengalami gangguan pada sendi, tulang, atau tendon, penyakit jantung, hipertensi, diabetes, myasthenia gravis, penyakit hati atau ginjal, kejang, hipokalemia, sindrom Marfan, dan sindrom Ehler’s-Danlos.
  • Ofloxacin tidak boleh untuk digunakan oleh siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil atau merencanakan kehamilan.
  • Ofloxacin dapat menyerap ke dalam ASI dan membahayakan bayi yang menyusui. Beri tahu dokter jika Anda sedang menyusui.

Petunjuk Penggunaan Ofloxacin

Ikuti semua petunjuk pada label resep Anda dan baca semua panduan pengobatan.

Ofloxacin dalam bentuk obat oral (tablet atau kaplet) bisa diminum dengan atau tanpa makanan, pada waktu yang sama setiap hari.

Sementara untuk penggunaan obat tetes mata dan obat tetes telinga, Anda perlu menggunakan teknik yang benar. Hal ini memastikan Anda mendapatkan jumlah obat yang tepat ke mata atau telinga Anda.

Gunakan ofloxacin untuk jangka waktu yang ditentukan secara penuh, bahkan jika gejala Anda membaik dengan cepat.

Melewatkan dosis dapat meningkatkan risiko infeksi menjadi kebal terhadap obat.

Perlu Anda ketahui bahwa obat ini dapat memengaruhi tes urine. Beri tahu staf laboratorium bahwa Anda menggunakan ofloksasin.

Simpan obat pada suhu kamar jauh dari kelembapan dan panas. Tutup botol obat dengan rapat saat tidak digunakan.

Dosis Ofloxacin

Informasi berikut hanya mencakup dosis rata-rata obat ini. Jika dosis Anda berbeda, jangan mengubahnya kecuali dokter Anda memberitahu Anda untuk melakukannya.

Dosis dan durasi penggunaan ofloxacin tergantung pada usia, jenis infeksi, tingkat keparahan infeksi, dan kondisi kesehatan pasien.

Adapun dosis yang dianjurkan antara lain:

Gonore Tanpa Komplikasi

  • Dewasa (obat oral): 400 mg dosis tunggal

Chlamydia Trachomatis (Penyakit Menular Seksual)

  • Dewasa (obat oral): 400 mg/hari dalam dosis tunggal atau dosis terbagi. Dosis alternatif sebesar 300 mg setiap 12 jam selama 7 hari.

Penyakit Radang Panggul Akut

  • Dewasa (obat oral): 400 mg setiap 12 jam selama 10–14 hari

Sistitis Tanpa Komplikasi atau Infeksi Saluran Kemih Tanpa Komplikasi

  • Dewasa (obat oral): 200 mg setiap 12 jam selama 3–7 hari

Infeksi Kulit

  • Dewasa (obat oral): 400 mg secara setiap 12 jam selama 10 hari

Prostatitis

  • Dewasa (obat oral): 200 mg, dapat ditingkatkan menjadi 400 mg sesuai tingkat keparahan. Durasi pengobatan: 2–4 minggu (untuk prostatitis akut) dan 4–8 minggu (untuk prostatitis kronis).

Konjungtivitis Bakteri

  • Dewasa dan anak usia ≥1 tahun (obat tetes mata): Teteskan 1–2 tetes ke mata yang sakit setiap 2–4 jam selama 3–7 hari. Durasi perawatan maksimal: 10 hari.

Ulkus Kornea Bakterial

  • Dewasa dan anak usia ≥1 tahun (obat tetes mata): Teteskan 1–2 tetes ke mata yang sakit setiap 30 menit saat siang hari dan 4–6 jam saat tidur selama 1–2 hari. Pada hari-3, teteskan 1-2 tetes setiap jam saat siang hari selama 3–6 hari. Selanjutnya, 1–2 tetes 4 kali sehari sampai sembuh.

Otitis Media

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun (obat tetes telinga): Teteskan 10 tetes (1,5 mg) sekali sehari ke dalam saluran telinga yang sakit selama 14 hari.

Otitis Eksterna

  • Dewasa (obat tetes telinga): Teteskan 10 tetes ke dalam saluran telinga yang sakit sekali sehari selama 7 hari.
  • Anak usia 6 bulan–13 tahun: Teteskan 5 tetes ke dalam saluran telinga yang sakit sekali sehari selama 7 hari.

Efek Samping Ofloxacin

Efek samping yang paling umum dari ofloksasin meliputi:

  • Mual
  • Diare
  • Sembelit
  • Kembung
  • Sakit perut atau kram
  • Kehilangan selera makan
  • Mulut kering
  • Kelelahan
  • Kulit pucat
  • Nyeri, bengkak, atau gatal pada vagina.

Beri tahu dokter Anda jika salah satu dari gejala ini parah atau tidak hilang

Selain itu, Ofloksasin dapat menyebabkan reaksi alergi dan efek samping yang serius. Segera dapatkan bantuan medis darurat jika Anda mengalami salah satu gejala beriku:

  • Mudah memar/berdarah
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Gejala penyakit kuning
  • Kesulitan bernapas atau menelan
  • Nyeri tiba-tiba di dada, perut, atau punggung.

Baca Juga: Ini Berbagai Jenis Antibiotik yang Perlu Dipahami

Sumber

Drugs. (2022). Ofloxacin. www.drugs.com

Mayo Clinic. (2022). Ofloxacin (Ophthalmic Route). www.mayoclinic.org

Patient. (2020). Ofloxacin tablets for infection. www.patient.info 

Web MD. Ofloxacin Drops – Uses, Side Effects, and More. www.webmd.com