Obat Penumbuh Rambut, Mulai Dari Bahan Alami Hingga Kimiawi

Obat Penumbuh Rambut, Mulai Dari Bahan Alami Hingga Kimiawi

Penulis: Novi | Editor: Handa

Kebotakan adalah masalah yang dapat terjadi pada semua orang. Umumnya, kerontokan rambut dialami oleh orang tua, terutama mereka yang telah mengalami menopause. Sayangnya saat ini, cukup banyak remaja dan orang berusia 20-an telah mengalami masalah rambut rontok.

Sebagian besar masalah rambut rontok disebabkan oleh gaya hidup modern yang serba instan. Faktor lain yang menyebabkan rambut rontok, yaitu kekurangan nutrisi, genetik, stres, paparan polusi, efek penggunaan produk perawatan rambut, perubahan hormon, konsumsi obat tertentu, hingga gangguan penyakit kronis.

Rambut rontok harus segera diatasi agar tidak terjadi kebotakan. Cara untuk mengobati rambut rontok dan kebotakan pun beragam, salah satunya adalah menggunakan obat penumbuh rambut. Obat penumbuh rambut terdiri dari banyak jenis, ada yang berasal dari bahan alami, ada pula yang terbuat dari bahan kimiawi. Berikut beberapa obat yang ampuh untuk membantu pertumbuhan rambut.

Obat Penumbuh Rambut Kimiawi

Beberapa jenis obat penumbuh rambut kimiawi, yaitu:

1. Finasteride

Finasteride adalah salah satu obat penumbuh rambut yang banyak digunakan oleh penderita autoimun. Hal ini karena penyakit autoimun dapat menyebabkan perubahan hormon pada kulit kepala sehingga menghambat folikel rambut, sehingga rambut tidak bisa tumbuh.

Penggunaan finasteride bisa menyebabkan efek samping tertentu. Oleh sebab itu, penggunaan obat ini harus disertai dengan resep dokter.

2. Minoksidil

Minoksidil merupakan obat penumbuh rambut yang banyak digunakan karena mudah ditemukan dan penggunaannya tidak memerlukan resep dokter. Sayangnya, obat yang juga dikenal dengan Rogaine ini membutuhkan waktu lama sebelum menunjukkan hasilnya.

Selain itu, obat ini juga bersifat sementara. Karenanya, Anda akan kembali mengalami kerontokan rambut setelah berhenti menggunakan obat ini.

Baca Juga : 6 Cara Ampuh Rambut Anak Lebat dan Hitam

3. Silicea

Silicea adalah jenis obat homeopati yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan rambut. Seringkali, obat ini diresepkan oleh dokter untuk kebotakan, kerusakan rambut, bahkan untuk mengobati kuku yang rapuh.

4. Kartison

Kartison adalah sejenis steroid yang ampuh untuk menumbuhkan kembali rambut. Kartiso tersedia dalam bentuk salep, pil, dan dalam bentuk cairan untuk suntikan.

5. Vitamin Nioxin

Vitamin Nioxin adalah suplemen yang mengandung berbagai nutrisi, seperti biotin, vitamin A, zat besi, dan seng. Kandungan nutrisi yang terdapat dalam vitamin Nioxin dapat mencukupi kekurangan nutrisi dalam tubuh yang menyebabkan kerontokan rambut.

6. Diphenycyclopropenone (DPCP)

Diphenycyclopropenone termasuk obat penumbuh rambut yang efektif. Obat ini tersedia dalam bentuk cair yang diaplikasikan dengan cara dioleskan secara langsung ke kulit kepala. Selain untuk merangsang folikel rambut, obat ini juga bermanfaat untuk memperkuat akar rambut.

Baca Juga : 10 Penyebab Rambut Rontok yang Perlu Diketahui

Obat Penumbuh Rambut Alami

Selain beberapa obat yang telah dipaparkan di atas, Anda juga bisa menggunakan bahan alami untuk menumbuhkan rambut. Hal ini karena beberapa bahan alami memiliki manfaat sebagai obat penumbuh rambut yang efektif, seperti:

  • Minyak kelapa. Khasiat minyak kelapa untuk kesehatan rambut bukan rahasia lagi. Selain untuk menjaga kesehatan rambut, minyak kelapa diyakini bisa menjaga kulit kepala agar tetap sehat, sehingga pertumbuhan rambut juga bisa berlangsung dengan baik dan cepat.
  • Ginseng. Ginseng memiliki khasiat untuk meningkatkan pertumbuhan rambut. Caranya yaitu dengan memberikan rangsangan pada folikel rambut sehingga rambut menjadi lebih cepat tumbuh.
  • Jeruk lemon. Jeruk lemon juga memiliki khasiat untuk merawat rambut dan mendorong pertumbuhan rambut. Anda dapat mengoleskan sari lemon pada kulit kepala selama 15 menit sebelum keramas. Selain itu, Anda juga bisa mencampurkan minyak esensial lemon ke dalam produk perawatan rambut yang Anda gunakan.
  • Lidah buaya. Khasiat lidah buaya untuk mengurangi rambut rontok sudah dipercaya sejak lama oleh masyarakat. Nyatanya, lidah buaya juga dapat membersihkan kulit kepala dari minyak berlebih yang menyumbat folikel rambut.
  • Minyak ikan. Minyak ikan memiliki kandungan asam lemak omega yang bisa memperbaiki rambut rusak dan menambah ketebalan rambut. Hal ini membuat rambut Anda lebih kuat sehingga kerontokan rambut pun bisa teratasi.
  • Minyak geranium. Minyak geranium juga termasuk salah satu bahan yang bisa Anda gunakan untuk mendorong pertumbuhan rambut. Minyak geranium bisa digunakan secara langsung pada kulit kepala sebagai masker rambut ataupun dicampurkan ke dalam sampo dan kondisioner.
  • Minyak rosemary. Kandungan minyak ini bisa merangsang pertumbuhan rambut dan mengurangi kerontokan rambut. Bahkan, minyak rosemary juga dipercaya bisa mengobati alopecia androgenetik, yaitu kelainan rambut yang disebabkan oleh faktor hormon dan genetik.
  • Viviscal. Viviscal adalah suplemen pertumbuhan rambut yang berasal dari beberapa bahan alami, yaitu mineral, vitamin, ekstrak ikan hiu, dan moluska (hewan berbadan lunak yang bercangkang, seperti bekicot atau siput). Bahan-bahan tersebut dapat membantu regenerasi sel baru dan memperkuat sel yang sudah ada. Biasanya, viviscal tersedia dalam bentuk oral.

Selain beberapa bahan tersebut, Anda pun bisa memanfaatkan ekstrak licorice (akar manis) dan teh sage untuk menumbuhkan kembali rambut Anda. Kedua bahan tersebut mampu menutrisi kulit kepala agar sehat sehingga pertumbuhan rambut menjadi lebih cepat. Terlebih, teh sage juga dapat membantu mengurangi ketombe yang dapat menghambat pertumbuhan rambut.

Baca Juga : 13 Cara Atasi Rambut Mengembang dengan Mudah

Sumber

Harvard Health Publishing. (2020). Treating Female Pattern Hair Loss. www.health.harvard.edu
Healthline. (2019). 10 tips to Naturally Regrow Your Hair. www.healthline.com
Mayo Clinic. (2020). Hair Loss. www.mayoclinic.org
Style Craze. (2021). 10 Effective Medicines For Hair Growth. www.stylecraze.com
WebMD. The Sweet Hair After. www.webmd.com