Noscapine: Fungsi, Cara Pakai, dan Efek Samping

Noscapine: Fungsi, Cara Pakai, dan Efek Samping

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 30 Januari 2023

Noscapine merupakan obat yang termasuk dalam golongan antitusif yang berfungsi untuk mengatasi batuk dengan cara menghambat respons batuk dan terjadinya penumpukan bradikinin yang dapat merangsang tubuh untuk batuk.

Oleh karena itu, obat noscapine efektif digunakan untuk mengatasi batuk kering yang bisa disebabkan karena berbagai kondisi medis, misalnya bronkitis atau setelah mengalami infeksi virus yang terjadi pada saluran pernapasan atas.

Kegunaan Lain Noscapine

Tidak kegunaan yang telah disebutkan di sebelumnya, obat noscapine juga efektif untuk mengobati kondisi stroke dan sebagai obat anti-kanker.

Hal ini karena noscapine mengandung senyawa alkaloid benzylisoquinoline non-narkotik, di mana terdapat kadar sebanyak 4-12% yang terdiri dari lateks Papaver Somniferum yaitu salah satu tanaman yang kerap digunakan sebagai bahan pembuatan opioid.

Anda bisa menemukan noscapine dengan nama lainnya yaitu Coscopin, Capval, Tusscapine, Terbenol, Narcompren, dan Narcosine.

Obat yang memiliki rumus kimia C22H23NO7 ini bekerja dengan cara mengaktifkan reseptor sigma opioid serta menghambat bradikinin.

Bradikinin sendiri memiliki peran untuk menstimulasi bronkokonstriksi serta memproduksi mukus atau lendir.

Obat noscapine diketahui dapat menjadi obat anti-kanker dan anti-stroke karena menyebabkan apoptosis sel.

Meski begitu, penggunaan noscapine untuk mengobati kanker dan stroke masih belum dilaksanakan karena masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Pahami Obat Batuk (Berdahak dan Kering) yang Aman di Apotek

Dosis Penggunaan Noscapine

Patuhi penggunaan obat noscapine sesuai dengan resep dokter. Dokter biasanya akan memberikan resep sesuai dengan usia dan kondisi Anda.

Berikut beberapa dosis umum penggunaan noscapine untuk mengobati batuk kering.

• Dosis obat tetes oral
  • Dewasa: obat diberikan sebanyak 10 tetes, 3 sampai 4 kali sehari.
  • Anak berusia 6 sampai 12 tahun: obat diberikan sebanyak 5 tetes, 3 sampai 4 kali sehari.
• Dosis obat kapsul
  • Dewasa: 1 sampai 2 kapsul 25 mg sebanyak 4 kali sehari atau 1 kapsul 50 mg 4 kali dalam sehari.
  • Anak berusia 10-15 tahun: 1 kapsul 25 mg dikonsumsi sebanyak 4 kali sehari
  • Anak usia 7 sampai 9 tahun: 1 kapsul 25 mg dikonsumsi sebanyak 3 kali sehari.

Sebelum Mengonsumsi Noscapine

Sebelum menggunakan noscapine, sebaiknya beritahu dokter Anda mengenai obat yang saat ini sedang Anda gunakan, baik obat yang dijual bebas seperti vitamin, suplemen herbal, dan obat resep.

Anda juga perlu memberitahukan kondisi lain yang Anda alami seperti alergi dan penyakit yang sudah ada sebelumnya, serta kondisi kesehatan saat ini seperti sedang hamil atau akan menjalani operasi.

Beberapa kondisi kesehatan mungkin akan membuat Anda jadi lebih rentan terkena efek samping dari obat.

Oleh karena itu, gunakan obat sesuai dengan yang disarankan oleh dokter Anda atau ikuti petunjuk yang tercetak pada kemasan produk.

Dosis harus didasarkan pada kondisi Anda. Segera beritahu dokter jika kondisi yang Anda alami tidak mengalami perubahan atau justru menjadi lebih buruk.

Hindari penggunaan obat ini jika Anda mengalami masalah tiroid dan alergi terhadap noscapine.

Anda juga perlu berkonsultasi kepada dokter sebelum mengonsumsi obat ini apabila menderita penyakit ginjal atau jantung.

Hindari mengonsumsi obat jika Anda mengalami diabetes dan pembesaran prostat.

Efek Samping

Berikut adalah daftar efek samping yang mungkin terjadi usai mengonsumsi obat-obat yang mengandung noscapine.

• Sakit kepala
• Mengantuk
• Mual
• Kehilangan kemampuan untuk koordinasi
• Peningkatan detak jantung
• Libido menurun
• Halusinasi
• Pembengkakan prostat
• Takikardia
• Kehilangan selera makan
• Pupil terdilatasi
• Kejang otot sampai gemetar

Noscapine juga dapat menyebabkan efek samping selain yang disebutkan di atas.

Jika Anda melihat adanya efek samping lain yang tidak tercantum di atas, segera hubungi dokter agar bisa mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat.

Baca Juga: Sebelum Mengobati Batuk, Pahami dulu Tentang Dextromethorphan