Mungkinkah Hamil dengan Saling Menggesek Kelamin (Petting)?

Mungkinkah Hamil dengan Saling Menggesek Kelamin (Petting)?

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Petting merupakan salah satu aktivitas foreplay yang bisa Anda lakukan sebelum melakukan hubungan seksual. Namun, mungkinkah hamil dengan saling menggesek kelamin?

Aktivitas menggesek kelamin lebih terkenal dengan petting. Petting tidak hanya melibatkan pergesekan antar kelamin. Namun, bisa berupa berbagai perilaku seksual lain. Misalnya menyentuh, memijat, dan mencium lawan jenis dengan atau tidak mengenakan pakaian.

Aktivitas seksual yang satu ini banyak dilakukan karena dianggap lebih aman daripada penetrasi. Meski begitu, ada berbagai konsekuensi yang bisa muncul timbulkan dari saling menggesek kelamin.

Kemungkinan Hamil dengan Saling Menggesek Kelamin (Petting)?

Ketika Anda dengan pasangan saling menggesekkan kelamin (petting) dalam keadaan berpakaian lengkap, tidak akan terjadi kehamilan. Ini karena sperma tidak bisa menembus pakaian untuk menuju sel telur.

Meski sperma merupakan perenang andal, akan tetapi sperma tidak bisa hidup di luar tubuh. Sperma membutuhkan cairan untuk dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia. Misalnya dengan cairan bantuan berupa air mani atau cairan sekresi dari vagina.

Jadi ketika sperma keluar dari dalam tubuh dan mengenai pakaian, sperma akan segera mati karena sangatlah rapuh.

Meskipun begitu, risiko kehamilan saat melakukan petting tetap bisa terjadi jika Anda dan pasangan melakukannya tanpa berpakaian. Ini karena ada risiko sperma keluar di dekat lubang vagina kemudian secara tidak sengaja masuk ke dalam vagina.

Meskipun sedikit, hal ini tetap dapat menyebabkan kehamilan. Sperma bisa saja berenang menuju sel telur ketika pria berejakulasi sangat dekat dengan vagina.

Sperma dapat berenang menuju sel telur ketika adanya bantuan cairan dari air mani dan cairan vagina sehingga kehamilan dapat terjadi.

Baca Juga : Mencuci Vagina Setelah Seks Bisa Cegah Kehamilan?

Mewaspadai Risiko Melakukan Petting 

Tidak hanya dapat menyebabkan kehamilan, melakukan aktivitas seksual dengan cara menggesekkan alat kelamin dengan pasangan juga bisa menimbulkan risiko lain.

Konsekuensi selain kehamilan dari petting adalah risiko penyakit/infeksi menular seksual (IMS).

Ketika Anda menggunakan tangan yang sama untuk menyentuh alat kelamin dirinya sendiri dan lawan jenis, hal ini dapat memindahkan cairan tubuh ke dalam kelamin pasangannya.

Perpindahan cairan, seperti sperma ini memiliki risiko yang cukup tinggi untuk menularkan penyakit kelamin.

Terjadinya infeksi menular seksual juga dapat terjadi ketika perpindahan cairan terjadi dalam ASI ibu menyusui. Sebab, ASI bisa menularkan penyakit seksual melalui virus yang terserap dalam air susu.

Meski hanya dalam jumlah kecil, cairan berisi virus yang terinfeksi penyakit seksual tetap bisa menulari orang lain. Jadi, sebaiknya Anda dan pasangan mempertimbangkan risiko ini sebelum melakukan petting.

Jika ingin melakukannya, pastikan pasangan dan Anda memiliki kehidupan seksual yang sehat seperti tidak berganti-ganti pasangan karena hal ini bisa meningkatkan peluang terjadinya infeksi menular seksual.

Bisa juga melakukan tindak pencegahan dengan melakukan tes penyakit seksual untuk mengetahui apakah Anda atau pasangan berpotensi mengalami IMS.

Cara yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Kehamilan

Apabila Anda dan pasangan tetap ingin melakukan aktivitas seksual, sebaiknya berhati-hati agar tidak terjadi kehamilan. Ketika ingin petting, bisa coba mengenakan pakaian lengkap saja untuk meminimalisir terjadinya kehamilan.

Hindari untuk berbagai alat bantu seks sebelum mencuci karena cairan yang tertinggal pada sex toys bisa berpindah yang mungkin menyebabkan kehamilan atau penularan IMS.

Selain itu, perhatikan masa subur Anda sebelum melakukan aktivitas seksual dengan pasangan agar tidak hamil. Hal ini karena sperma dapat hidup hingga 3-5 hari di dalam rahim wanita. Jadi, carilah waktu di luar masa subur untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Jika ingin melakukan aktivitas seksual di masa subur, sebaiknya Anda dan pasangan menghindari kontak antara alat kelamin agar tidak hamil.

Meski demikian, perhatikan juga risikonya karena petting biasanya mengarah pada aktivitas seksual lain yang semakin menggairahkan dan mungkin menciptakan penetrasi.

Cara yang paling efektif untuk mencegah kehamilan saat penetrasi tentu saja dengan menggunakan kondom. Selain mencegah terjadinya kehamilan, kondom bisa melindungi diri dari risiko penularan penyakit seksual.

Anda dan pasangan juga dapat mencoba alat kontrasepsi lainnya untuk mencegah kehamilan selama melakukan aktivitas seksual.

Baca Juga : Terlambat Suntik KB, Apakah Bisa Hamil?

Sumber

HER. Answers for Women: Am I Pregnant After Dry Sex, Making Out with Clothes On?. empowher.com

Netdoctor. (2019). Petting: what is it and are there any health risks?. netdoctor.co.uk

Orlando Sentinel. (1992). Can Petting Lead to Pregnancy?. orlandosentinel.com

Teen Advisor. Petting. teenadvisor.com