Mitos dan Fakta Penggunaan Susu Protein yang Harus Dipahami

Mitos dan Fakta Penggunaan Susu Protein yang Harus Dipahami

Penulis: Lady | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnama Sari

Susu protein atau juga sering disebut sebagai bubuk protein umumnya bisa berasal dari kedelai, whey, dan protein kasein. Kebanyakan orang mengonsumsi susu protein untuk meningkatkan berat badan, kekuatan otot, dan untuk meningkatkan kinerja fisik.

Namun, apakah susu protein baik untuk Anda? Artikel berikut ini akan membahas mengenai beberapa mitos umum tentang minuman post-gym yang populer ini.

Bagaimana Cara Kerja Susu Protein?

Susu protein memberikan protein tambahan untuk membantu membangun otot setelah berolahraga, dan mencegah kerusakan otot selama diet atau karena proses penuaan. Susu protein bekerja dengan tiga cara, yaitu dengan membangun otot, mencegah kerusakan otot, dan meningkatkan metabolisme tubuh.

Ketika Anda mengonsumsi susu protein setelah berolahraga, Anda memberikan nutrisi pada tubuh untuk membangun kembali simpanan glikogen dan memulihkan kembali protein otot tubuh.

Apakah Susu Protein Baik atau Buruk untuk Anda?

Susu protein adalah cara cepat dan efisien untuk mendapatkan protein dalam dosis besar sebelum atau setelah berolahraga. Jika Anda adalah individu yang sangat aktif, Anda membutuhkan lebih banyak protein daripada orang yang tidak banyak bergerak. Berikut beberapa mitos yang mengelilingi penggunaan susu protein yang perlu Anda ketahui.

1. Susu Protein Membuat Tubuh Gemuk

Susu protein mungkin bukan sesuatu yang perlu Anda konsumsi setiap hari. Sama seperti sumber kalori lainnya, mengonsumsi secara berlebihan akan menyebabkan kenaikan berat badan dalam jangka panjang. Jika makanan Anda sudah mengandung banyak protein dan kalori, lalu Anda mengonsumsi protein tambahan, tubuh Anda mungkin bisa bertambah berat badan.

Jika kenaikan berat badan adalah tujuan Anda, pilih susu protein dengan kandungan rendah lemak dan rendah karbohidrat (berdasarkan suplemen yang Anda pilih) untuk membantu Anda mendapatkan berat badan tanpa lemak.

Baca Juga : Kesalahan dalam Konsumsi Oatmeal yang Bikin Berat Badan Naik

2. Susu Protein Membuat Perut Kembung

Susu protein secara umum mungkin tidak akan membuat Anda merasa kembung, tetapi itu mungkin merupakan efek samping dari diet Anda. Banyak produk berprotein tinggi juga mengandung serat ekstra untuk membantu Anda merasa kenyang, yang dapat menyebabkan gas dan kembung.

Selain itu, karena protein memperlambat proses pencernaan, perut Anda mungkin terasa lebih penuh (atau sedikit kembung) daripada setelah makan karbohidrat murni. Jika Anda merasa kembung, coba jaga agar susu protein Anda tetap sederhana (tanpa menambahkan serat).

3. Minum Susu Protein Segera Setelah Berolahraga

Ini mungkin salah satu mitos terbesar seputar konsumsi susu protein. Banyak orang percaya bahwa perlu mengonsumsi bubuk protein dalam waktu 30 menit untuk memaksimalkan pertumbuhan otot. Padahal, penelitian dalam National Center for Biotechnology Information menunjukkan bahwa masih terdapat manfaat dari asupan protein hingga 24 jam setelah Anda berolahraga.

Jadi, mengonsumsi susu protein sesaat, sebelum, atau setelah berolahraga, kandungan dalam susu masih memberikan tubuh Anda nutrisi untuk membangun dan memperbaiki kerusakan otot.

4. Susu Protein Membantu Menurunkan Berat Badan

Minum susu protein saja tidak bisa membantu Anda menurunkan berat badan. Masalahnya adalah, banyak calon pelaku diet melakukan kesalahan dengan menambahkan sedikit demi sedikit asupan harian mereka saat ini, yang dapat mengimbangi berat badan.

Jika Anda ingin menambahkan susu protein ke dalam makanan Anda, cari yang mengandung rendah gula. Bergantung pada jumlah kalori, dan apa yang Anda tambahkan ke dalamnya, Anda dapat mengganti susu protein sebagai camilan atau makanan untuk membantu menurunkan berat badan.

Baca Juga : Suplemen untuk Olahraga dan Menurunkan Berat Badan

5. Whey Protein adalah Jenis Bubuk Protein Terbaik

Whey protein sering dianggap sebagai pilihan terbaik dalam hal bubuk protein. Penting untuk dipahami bahwa whey protein tidak selalu merupakan pilihan terbaik untuk Anda. Whey protein banyak disukai karena mudah dicerna dan baik untuk pemulihan otot serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

6. Tubuh akan Terlalu Berotot karena Minum Susu Protein

Mengonsumsi susu protein tidak menghasilkan lebih banyak protein, yang berarti Anda tidak akan secara langsung mendapatkan otot dari minum susu protein. Dibutuhkan banyak upaya fisik untuk mendapatkan otot dalam jangka waktu yang lama.

7. Risiko Kerusakan Ginjal karena Susu Protein

Dilansir dari Medical Xpress, penelitian justru menunjukkan bahwa kandungan protein yang lebih tinggi dalam tubuh mengurangi risiko gagal ginjal. Tentu saja, jika mengonsumsi susu protein  berlebihan, kemungkinan akan memengaruhi orang dengan masalah ginjal yang sudah ada.

Binaragawan cenderung mengonsumsi banyak protein melalui bubuk protein atau makanan tinggi protein, dan kenyataannya ginjal mereka masih sangat sehat.

8. Jika Tidak Berolahraga, Maka Tidak Perlu Mengonsumsi Protein

Apakah Anda aktif atau tidak, protein adalah zat gizi penting. Atlet dan non-atlet tetap membutuhkan asupan protein yang memadai. Atlet mungkin memerlukan jumlah yang sedikit lebih tinggi untuk mendukung perbaikan otot dan memenuhi kebutuhan kalori mereka, tetapi jumlah itu tidak perlu secara drastis lebih tinggi daripada rata-rata orang.

Untuk setiap individu tertentu, dari tiga makronutrien (protein, karbohidrat, & lemak), jumlah protein per hari harus tetap konsisten sedangkan jumlah karbohidrat dan lemak dapat bervariasi berdasarkan tingkat aktivitas. Beberapa bubuk protein di pasaran memiliki kandungan yang sangat bervariasi. Jadi, periksa jumlah kalori, lemak, dan gula pada label kemasan untuk membantu Anda memilih bubuk protein yang tepat.

Baca Juga : Kenali HIIT Kardio, Olahraga Efektif Membakar Lemak

Sumber


Energie. 2019. 7 Myths About Protein Shakes That You Shouldn’t Believe. www.energiefitnessshop.com
Medical Xpress. 2018. Researchers show that a high-protein diet does not affect kidney function. medicalxpress.com
My Protein. 2019. Are Protein Shakes Good Or Bad For You?. www.myprotein.com
National Center for Biotechnology Information. 2018. Effects of Protein Supplementation. www.ncbi.nlm.nih.gov
Union Fitness. 2017. Facts and Myths About Protein and Protein Shakes. unionfitness.com