Sering Mimpi Buruk? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sering Mimpi Buruk? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penulis: Dea | Editor: Umi

Mimpi buruk adalah mimpi yang menakutkan atau mengganggu. Mimpi buruk dapat menyebabkan Anda merasakan berbagai emosi, seperti amarah, kesedihan, kesalahan, takut hingga kecemasan. Anda mungkin terus mengalami emosi ini bahkan setelah terbangun dari tidur.

Mimpi buruk sendiri lebih sering terjadi pada anak-anak berusia antara 3 dan 6 tahun. Meski begitu, satu dari setiap dua orang dewasa terkadang mengalami mimpi buruk.

Sebenarnya, mimpi buruk merupakan hal yang normal. Namun, mimpi buruk bisa menjadi masalah jika terus berlanjut dan mengganggu pola tidur Anda.

Hal ini dapat menyebabkan insomnia dan memengaruhi aktivitas sehari-hari, terutama saat belajar atau bekerja. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami kesulitan mengatasi mimpi buruk.

Baca Juga: Berbagai Kondisi Medis Penyebab Sulit Tidur

Bagaimana Mimpi Bisa Terjadi?

Saat tidur, kita akan mengalami 2 fase yakni fase non-rapid eye movement (non-REM) dan fase rapid eye movement (REM). Sebagian besar mimpi terjadi selama fase REM.

Periode tidur REM pertama biasanya terjadi sekitar 70 hingga 90 menit setelah kita tertidur. Pada fase tidur inilah mimpi (termasuk mimpi buruk) biasanya terjadi, akibat adanya peningkatan aktivitas otak.

Selama fase ini, asam amino yang dikenal sebagai glisin dilepaskan dari batang otak ke neuron motorik. Neuron motorik ini melakukan impuls keluar dari otak atau sumsum tulang belakang.

Pelepasan glisin ini secara efektif mencegah otot bergerak aktif selama fase REM, sehingga mengakibatkan kelumpuhan sementara pada tubuh kita.

Penyebab Mimpi Buruk

Mimpi buruk dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk:

1. Stres dan Kecemasan

Stres adalah salah satu emosi yang banyak orang kesulitan menyalurkannya. Karena itu, mimpi mungkin menjadi satu-satunya kesempatan bagi tubuh untuk mengatasi perasaan tersebut.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa stres dan trauma sejak masa kanak-kanak bisa menyebabkan mimpi buruk berulang di kemudian hari.

Kecemasan juga dapat menyebabkan mimpi buruk. Mimpi buruk yang terjadi bisa berkaitan dengan kekambuhan penyakit, pengalaman memalukan, atau bahkan serangan panik.

2. PTSD

Hingga 71% orang dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) mengalami mimpi buruk. PTSD merupakan salah satu penyebab utama mimpi buruk berulang pada orang dewasa.

Salah satu gejala PTSD yang paling umum adalah “mengalami kembali,” atau memiliki ingatan terhadap peristiwa traumatis tersebut.

Terkadang ingatan terhadap peristiwa traumatis itu muncul dalam mimpi buruk, sehingga penderita PTSD merasa tertekan secara emosional.

3. Gangguan Tidur

Gangguan tidur tertentu, seperti sleep apnea dan narkolepsi dapat memengaruhi kualitas tidur dan mengakibatkan Anda sering mengalami mimpi buruk.

Bahkan sulit tidur (insomnia) juga bisa mengakibatkan Anda mengalami mimpi buruk yang berulang.

4. Penggunaan Obat-obatan

Beberapa obat-obatan, seperti antidepresan, obat tekanan darah, amfetamin, obat penenang, dan obat lain yang digunakan untuk mengobati kondisi tertentu (seperti obat untuk penyakit Parkinson) dapat memicu mimpi buruk.

5. Penyalahgunaan NAPZA dan Minuman Beralkohol

Ada banyak gejala penarikan yang terjadi dari penyalahgunaan NAPZA dan minuman beralkohol, termasuk mimpi buruk.

Mimpi buruk yang dialami mungkin lebih intens pada awal penarikan, tetapi biasanya berkurang dalam beberapa minggu setelah sadar.

6. Kondisi Kesehatan Mental

Depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya bisa membuat penderitanya mengalami mimpi buruk.

Tak hanya itu, mimpi buruk bisa terjadi bersamaan dengan beberapa kondisi medis, seperti penyakit jantung atau kanker.

7. Buku dan film yang Menakutkan

Bagi sebagian orang, membaca buku menakutkan atau menonton film menakutkan, terutama sebelum tidur dapat menyebabkan mimpi buruk.

Baca Juga: Ketahui Tanda-tanda Anda Mengalami Quarter Life Crisis

Diagnosis Mimpi Buruk

Anda perlu berkonsultasi dengan dokter bila mimpi buruk muncul secara berkepanjangan, mengganggu pola tidur dan aktivitas sehari-hari Anda. Dokter dapat melakukan pemeriksaan mencakup:

  • Pemeriksaan mental untuk mengidentifikasi gangguan mental yang mungkin berkontribusi pada mimpi buruk.
  • Menanyakan tentang riwayat kesehatan, seperti gangguan tidur yang dialami dan penyakit lainnya. Dokter juga akan menanyakan riwayat penggunaan obat-obatan yang Anda konsumsi.
  • Polisomnografi. Dokter akan merekam aktivitas tidur Anda untuk menentukan apakah mimpi buruk terkait dengan gangguan tidur lainnya.

Pengobatan Mimpi Buruk

Perawatan biasanya tidak diperlukan untuk mimpi buruk. Namun, setiap masalah kesehatan medis atau mental yang memicu mimpi buruk harus ditangani.

Jika mimpi buruk terjadi akibat PTSD, dokter akan meresepkan obat tekanan darah prazosin. Sebuah studi menunjukkan bahwa obat ini membantu mengobati mimpi buruk yang berhubungan dengan PTSD.

Selain itu, dokter akan merekomendasikan konseling atau teknik pengurangan stres jika mimpi buruk dipicu karena kondisi mental, seperti kecemasan, depresi, atau stres.

Dalam kasus yang jarang terjadi, dokter mungkin juga meresepkan obat untuk gangguan tidur.

Perawatan Dukungan

Selain pengobatan medis, perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi frekuensi mimpi buruk Anda. Anda dapat mencoba:

  • Berolahraga minimal 3 kali dalam seminggu setidaknya tiga kali per minggu
  • Membatasi asupan kafein dan minuman beralkohol
  • Hindari mengonsumsi obat penenang
  • Latihan relaksasi, seperti yoga dan meditasi sebelum tidur
  • Tetapkan rutinitas waktu tidur dan bangu tidur yang konsisten
  • Batasi waktu tidur siang Anda tidak lebih dari 20-30 menit.
  • Mengurangi waktu penggunaan smartphone dan perangkat elektronik lainnya selama satu jam sebelum tidur.
  • Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dengan mengatur suhu ruangan, serta kurangi suara dan cahaya. Pertimbangkan suara konstan (white noise).

Baca Juga: Mimpi Selingkuh, Apa Artinya?

Sumber

Healthline. (2019). Nightmares. www.healthline.com

Sleep Foundation. (2021). Nightmares. www.sleepfoundation.org

Harvard Medical School. Nightmares and the Brain. hms.harvard.edu

Verywell Health. (2020). Nightmare Causes and the Best Treatments. www.verywellhealth.com