Miconazole topikal: Fungsi, Kegunaan, dan Efek Samping

Miconazole topikal: Fungsi, Kegunaan, dan Efek Samping

Penulis: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 3 Oktober 2022

Miconazole topikal adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur. Miconazole termasuk dalam kelas obat antijamur yang disebut imidazol. Ia bekerja dengan menghentikan pertumbuhan jamur penyebab infeksi. Obat ini dapat membantu mengatasi berbagai masalah kulit akibat infeksi jamur pada tangan, kaki, selangkangan, dan juga vagina.

Masalah infeksi kulit yang mungkin dapat diobati yaitu tinea corporis atau kurap (infeksi kulit jamur yang menyebabkan ruam bersisik merah di berbagai bagian tubuh), tinea cruris atau gatal pada selangkangan (infeksi jamur pada kulit selangkangan atau bokong), dan tinea pedis atau kaki atlet (infeksi jamur pada kulit di kaki dan sela-sela jari kaki).

Baca Juga: Kenali Jenis-Jenis Ruam Kulit dan Penyebabnya

Sebelum Penggunaan

Perhatikanlah hal-hal berikut untuk mencegah efek negatif sebelum Anda memutuskan mengonsumsi obat ini. Hal-hal tersebut, antara lain:

• Pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap obat ini atau bahan- bahan lain yang terkandung pada obat.
• Beritahu dokter tentang obat resep yang sedang Anda konsumsi. Konsultasikan juga jika Anda sedang atau berencana mengonsumsi vitamin, suplemen nutrisi dan obat herbal.
• Beritahu dokter tentang riwayat kesehatan Anda sebelum menggunakan obat ini. Terutama jika mempunyai riwayat diabetes, HIV atau AIDS, masalah sistem kekebalan, dan kondisi kesehatan kronis lainnya.
• Konsultasi pada dokter jika sedang hamil atau program hamil. Beritahu dokter segera apabila Anda hamil saat mengonsumsi obat ini.
• Konsultasikan juga jika Anda sedang menyusui.

Cara Penggunaan Miconazole

Miconazole topikal hadir dalam bentuk sprei dan krim untuk dioleskan ke kulit. Biasanya dioleskan dua kali sehari pada pagi dan malam. Berikut ini cara penggunaan obat ini, antara lain:

• Gunakan obat sesuai dengan petunjuk dari dokter. Anda juga dapat mengikuti instruksi pada kemasan obat.
• Jangan gunakan obat lebih sering dari yang telah dokter tentukan. Hal tersebut tidak akan membuat infeksi Anda lebih cepat sembuh justru dapat menimbulkan efek samping lain.
• Gunakan obat ini hanya pada kulit. Jangan sampai tertelan atau terkena mata dan hidung. Hindari juga menggunakannya pada vagina dan anus.
• Pastikan Anda membersihkan dan mengeringkan area kulit yang terinfeksi. Kemudian oleskan obat pada area tersebut. Jika Anda menggunakan obat berbentuk sprei kocok terlebih dahulu sebelum menyemprotnya.
• Habiskan obat yang telah diresepkan meskipun infeksi Anda telah membaik. Menghentikan penggunaan sebelum resep habis dapat mengakibatkan jamur muncul kembali.
• Hindari menggunakan obat pada luka yang terbuka.
• Pastikan mencuci tangan dengan bersih dan benar sebelum dan sesudah menggunakan obat ini.
• Obat ini mudah terbakar, jauhkan dari sumber api. Simpan pada tempat yang kering dan suhu ruangan.

Baca Juga: Penyebab Selangkangan Gatal dan Cara Ampuh Mengatasinya

Efek Samping

Berikut ini beberapa efek samping umum yang mungkin Anda alami saat penggunaan obat ini. Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala berikut, antara lain:

• Kulit melepuh parah
• Kemerahan atau iritasi pada kulit yang dirawat
• Gatal
• Kulit mengelupas
• Kulit kering

Gejala lain mungkin terjadi jika obat masuk ke dalam aliran darah. Anda mungkin mengalami hal berikut, antara lain:

• Mulut kering
• Lidah terasa sakit
• Sakit gigi
• Gusi merah atau bengkak
• Indra perasa yang berubah
• Mual
• Diare
• Sakit kepala

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, sulit bernapas, pusing parah, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Baca Juga: Kenali Jenis-jenis Infeksi Jamur Kulit dan Gejalanya