Metode Operasi untuk Menyembuhkan Kista Ovarium

Metode Operasi untuk Menyembuhkan Kista Ovarium

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ovarium adalah salah satu organ dari sistem reproduksi wanita yang terletak di perut bagian bawah dan di kedua sisi rahim, yang bertugas untuk memproduksi sel telur setiap bulan. Dengan adanya dua ovarium tersebut maka wanita dapat menghasilkan sel telur serta hormon estrogen dan progesteron.

Akan tetapi, kantung bisa berisi cairan yang disebut kista dan berkembang di salah satu ovarium. Banyak wanita yang memiliki setidaknya satu kista selama hidup mereka. Akan tetapi, pada kebanyakan kasus kista tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak menimbulkan gejala.

Baca Juga: Kista Ovarium: Penyebab, Gejala, Dan Pengobatan

Pengobatan untuk Mengatasi Kista Ovarium

Pada umumnya, kista ovarium bisa menghilang sendiri tanpa pengobatan apapun dalam beberapa bulan. Akan tetapi, kista ovarium yang telah pecah justru dapat menyebabkan gejala yang lebih serius. Oleh karena itu, untuk melindungi kesehatan, sebaiknya Anda selalu melakukan pemeriksaan panggul dengan rutin untuk mengetahui apakah ada gejala yang menjadi suatu pertanda masalah kesehatan yang lebih serius.

Untuk mengatasi kista ovarium, dokter mungkin akan merekomendasi perawatan untuk mengecilkan atau mengangkat kista jika tidak hilang dengan sendirinya atau justru tumbuh lebih besar. Ada dua jenis pengobatan yang dilakukan, yaitu konsumsi obat dan operasi.

Konsumsi obat biasanya dokter akan meresepkan kontrasepsi oral seperti pil KB untuk menghentikan ovulasi dan mencegah perkembangan kista baru. Tidak hanya itu, pengobatan dengan mengonsumsi kontrasepsi oral juga dapat mengurangi risiko terjadinya kanker ovarium. Hal tersebut cocok digunakan untuk mengatasi kista ovarium yang berulang.

Tidak hanya dengan obat oral, cara mengatasi kista ovarium juga bisa dilakukan dengan operasi seperti berikut.

Laparoskopi

Laparoskopi merupakan prosedur diagnostik bedah yang digunakan untuk memeriksa organ di dalam perut. Metode operasi jenis laparoskopi memiliki risiko rendah namun tetap membutuhkan prosedur invasif minimal dengan sayatan yang kecil.

Laparoskopi menggunakan alat yang disebut dengan nama laparoskop untuk melihat organ dalam. Laparoskop merupakan suatu tabung tips dan panjang yang dilengkapi cahaya berintensitas tinggi dan kamera beresolusi tinggi di bagian depan. Instrumen tersebut dimasukkan melalui sayatan yang ada di dinding perut. Saat bergerak, maka kamera yang ada di laparoskop akan mengirimkan gambar ke monitor video.

Laparoskopi biasanya dilakukan sebagai suatu prosedur rawat jalan. Itu artinya, pasien bisa segera pulang ke rumah pada hari yang sama dengan hari dilaksanakannya operasi. Laparoskopi bisa dilakukan baik di rumah sakit atau pusat bedah rawat jalan.

Saat melakukan laparoskopi, sayatan kecil akan dibuat di area perut kemudian akan ditiupkan gas ke panggul untuk memudahkan ahli bedah menjangkau sampai ovarium. Setelah itu, laparoskop akan dimasukkan ke dalam perut sehingga dokter bedah dapat melihat kondisi organ dalam. Dokter akan mengangkat kista tersebut melalui luka sayatan di kulit. Setelah kista berhasil diangkat, luka akan segera ditutup menggunakan jahitan yang dapat larut.

Laparotomi

Laparotomi merupakan suatu jenis operasi perut terbuka. Ahli bedah akan menggunakan operasi ini untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi perut.

Laparotomi dilakukan dengan prosedur pembedahan yang melibatkan ahli bedah untuk membuat satu sayatan besar di perut. Laparotomi pada umumnya dilakukan jika kista berukuran sangat besar atau ada kemungkinan kista tersebut adalah kanker.

Selama prosedur laparotomi, akan dibuat satu sayatan yang lebih besar di perut untuk memberikan jangkauan yang dapat memudahkan dokter bedah untuk mengangkat kista dari dalam tubuh. Biasanya, seluruh kista dan ovarium akan diangkat dan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan apakah bersifat kanker.

Sayatan yang telah dibuat akan ditutup menggunakan jahitan. Tidak seperti laparoskopi, laparotomi mengharuskan pasien untuk tinggal di rumah sakit selama beberapa hari usai dilakukan prosedur pembedahan.

Setelah dilakukan operasi pengangkatan kista ovarium, pasien memerlukan waktu untuk pulih. Akan tetapi, waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari operasi biasanya akan berbeda setiap orang. Setelah proses pengangkatan kista ovarium, pasien akan merasakan nyeri di perut, tapi hal tersebut bisa segera membaik dalam beberapa hari kemudian.

Akan tetapi, jika usai dilakukan operasi pengangkatan kista ovarium pasien justru mengalami pendarahan hebat, sakit yang parah atau muncul pembengkakan di perut, demam tinggi, atau keputihan berwarna gelap dan bau, maka perlu segera diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Hal ini karena gejala tersebut bisa mengindikasikan telah terjadi infeksi usai dilaksanakan operasi.

Baca Juga: Kista Ovarium di Masa Kehamilan, Pahami Penyebab dan Pengobatannya

Sumber

Cleveland Clinic. (2019). Ovarian Cysts. my.clevelandclinic.org

Healthline. (2015). Ovarian Cysts. healthline.com

Healthline. (2018). What is Laparoscopy. Healthline.com

Medical News Today. (2020). Laparotomy: Everything you need to know. www.medicalnewstoday.com