Merasa Tidak Produktif? Kenali Gejala Burnout Syndrome

Merasa Tidak Produktif? Kenali Gejala Burnout Syndrome

Penulis: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 1 November 2022

 

Burnout syndrome adalah keadaan yang ditandai dengan kelelahan, baik secara emosional, mental, serta fisik yang disebabkan oleh stres berkepanjangan atau berulang.

Meskipun paling sering disebabkan oleh masalah dan tekanan yang terjadi di lingkungan kerja, Burnout syndrome juga bisa muncul di bidang kehidupan lain, seperti dalam pengasuhan anak, serta dalam berhubungan dengan orang lain.

Selain itu, burnout syndrome pun ditandai dengan perasaan kosong, dan ketidakmampuan seseorang dalam mengatasi tuntutan hidup.

Sayangnya, keadaan ini dapat disertai dengan berbagai gejala kesehatan mental dan juga fisik. Jika tidak segera ditangani, burnout syndrome dapat mempersulit seseorang untuk menjalankan fungsinya secara optimal di dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: 8 Tips Meredakan Stres di Tempat Kerja

Gejala Burnout Syndrome

Walaupun burnout syndrome tidak diklasifikasikan sebagai kondisi medis, namun Anda sebaiknya tidak menyepelekan keadaan ini.

Berikut adalah beberapa tanda umum dari  burnout syndrome:

  • Kelelahan Emosional. Burnout dapat membuat Anda merasa kosong dan lelah. Keadaan ini salah satunya ditandai dengan kekurangan energi untuk menyelesaikan pekerjaan.
  • Penurunan Kinerja. Burnout mampu menurunkan kinerja seseorang. Keadaan ini cenderung akan membuat Anda merasa negatif terhadap tugas-tugas Anda. Selain itu Anda juga akan mengalami kesulitan berkonsentrasi dan seringkali menjadi kurang kreatif.
  • Gejala Fisik. Stres kronis dapat menyebabkan gejala fisik tertentu, seperti sakit kepala dan sakit perut.
  • Merasa Asing pada Aktivitas yang Berhubungan dengan Pekerjaan. Individu yang mengalami burnout akan memandang pekerjaan sebagai sumber stres yang membuat frustrasi. Keadaan ini akan menggiring Anda menjadi merasa sinis, menjauhkan diri, serta merasa mati rasa terhadap pekerjaan dan orang-orang di lingkungan kerja Anda.

Penyebab Burnout Syndrome

Burnout syndrome dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, yakni:

  • Tidak Memiliki Kendali. Ketidakmampuan dalam memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan, seperti dalam memutuskan jadwal, tugas, atau beban kerja, dapat menyebabkan burnout.
  • Ekspektasi Kerja yang Kurang Jelas. Ketidakjelasan target kerja, peran di dalam lingkungan kerja, serta ketidakjelasan tentang apa yang diharapkan atasan pada diri Anda kemungkinan besar akan membuat Anda merasa tidak nyaman di tempat kerja.
  • Disfungsi pada Dinamika Lingkungan Kerja. Rekan kerja yang gemar mengintimidasi, meremehkan, atau ketidakramahan lainnya  dapat menyebabkan stres kerja yang berujung pada burnout syndrome.
  • Aktivitas yang Ekstrem. Jika Anda memiliki jenis pekerjaan yang monoton atau justru cenderung kacau, Anda akan membutuhkan energi konstan agar tetap fokus. Keadaan ini lah yang sering menggiring Anda pada gerbang menuju burnout syndrome. 
  • Rendahnya Dukungan Sosial. Perasaan terisolasi di tempat kerja dan di dalam kehidupan pribadi Anda juga dapat menyebabkan merasa lebih stres berlebih yang dapat menyebabkan Anda mengalami burnout.
  • Hidup dan Pekerjaan yang Tidak Seimbang. Pekerjaan yang menyita begitu banyak waktu dan tenaga dapat memuat Anda tidak lagi memiliki energi untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman. Keadaan ini tanpa Anda sadari juga dapat menyebabkan stres.

Baca Juga: Hati-hati, Stres Bisa Sebabkan Peningkatan Berat Badan

Cara Mengatasi Burnout Syndrome

Lakukan langkah-langkah berikut jika Anda mengalami burnout syndrome:

  • Evaluasi pilihan Anda. Diskusikan masalah kerja dengan supervisor Anda. Tanyakan solusi terbaik untuk mengatasi keadaan Anda. Bisa jadi atasan Anda akan berkompromi dengan menurunkan target kerja, atau memberi keringanan lainnya. Selain itu, cobalah untuk menetapkan skala prioritas dan menetapkan pekerjaan mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
  • Cari dukungan. Hubungi teman-teman atau orang yang Anda percaya, baik rekan kerja, sahabat, ataupun orang terdekat Anda. Dukungan dan kolaborasi ini memiliki potensi untuk mempermudah tugas-tugas Anda di tempat kerja. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan fasilitas konseling karyawan yang umum disediakan oleh berbagai macam perusahaan.
  • Lakukan aktivitas yang menenangkan. Lakukan aktivitas-aktivitas yang mampu menenangkan diri Anda. Berbagai aktivitas tersebut termasuk yoga, meditasi, ataupun tai chi.
  • Berolahragalah. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu Anda mengatasi stres dengan lebih baik. Kebiasaan ini juga dapat mengalihkan pikiran Anda dari pekerjaan yang membuat Anda gelisah.
  • Tidurlah. Tidur mampu memulihkan ketenteraman dan dapat membantu melindungi kesehatan Anda.
  • Tumbuhkan Mindfulness. Mindfulness adalah praktik pemusatan perhatian pada aliran napas Anda, serta tindakan memaksimalkan kesadaran tentang apa yang Anda rasakan setiap saat, tanpa interpretasi ataupun penghakiman. Praktik ini dapat meningkatkan perhatian, ingatan kerja, serta manfaat lainnya.

Baca Juga: Cara Menurunkan Hormon Kortisol untuk Atasi Stres

Sumber

American Psychological Association. (2012). What are the benefits of mindfulness. www.apa.org

Mayo Clinic. (2020). Job burnout: How to spot it and take action. www.mayoclinic.org

Psychology Today. Burnout. www.psychologytoday.com

Verywell Mind. (2020). Burnout Symptoms and Treatment. www.verywellmind.com

World Health Orgaization. (2019). Burn-out an “occupational phenomenon”: International Classification of Diseases. www.who.int