Mengenal Organ Reproduksi Pria dan Fungsinya

Mengenal Organ Reproduksi Pria dan Fungsinya

Penulis: Faruq

Semua makhluk hidup melakukan reproduksi, begitu pula dengan manusia. Manusia melakukan reproduksi untuk menjaga kelestarian spesies maupun keturunannya.

Dalam reproduksi manusia terdapat dua jenis gamet (sel kelamin) yaitu gamet jantan atau sel sperma dan gamet betina atau sel telur (ovum). Ketika sel sperma membuahi sel telur, sel telur akan berkembang menjadi zigot, mengalami proses embrio, dan berkembang menjadi janin.

Seperti yang kita ketahui, pria dan wanita mempunyai sistem reproduksi yang berbeda. Keduanya saling membutuhkan untuk reproduksi.

Organ reproduksi pria mempunyai beberapa fungsi, diantaranya:

  • Memproduksi, memelihara, dan mengangkut sperma serta air mani.
  • Membantu mengeluarkan sperma di dalam saluran reproduksi wanita saat berhubungan seks.
  • Memproduksi dan mengeluarkan hormon seks pria untuk menjaga sistem reproduksi pria.

Organ reproduksi pria lebih banyak berada di sisi luar tubuh, berbeda dengan wanita. Secara umum, organ reproduksi pria terdiri dari bagian luar dan bagian dalam.

Organ bagian luar

1. Penis

Penis merupakan organ yang digunakan untuk berhubungan seks yang mempunyai tiga bagian, yaitu:

  • Akar penis adalah poros penis yang menempel pada dinding perut.
  • Batang penis berbentuk tabung silinder dan terdiri dari tiga bilik internal. Di dalamnya terdapat jaringan ereksi (sebuah bilik seperti spons) yang akan terisi darah ketika terangsang. Bagian batang mempunyai kulit elastis sehingga memungkinkan terjadinya perubahan ukuran penis selama ereksi.
  • Kepala penis berada di ujung penis dan dilapisi kulit longgar yang disebut kulup. Bagian kulit ini terkadang disingkirkan melalui prosedur sunat.

2. Skrotum

Organ ini merupakan kulit longgar yang menggantung di bagian belakang-bawah penis, di mana di dalamnya juga terdapat testis, saraf, dan pembuluh darah.

Skrotum berfungsi sebagai pengatur iklim testis. Untuk mengatur perkembangan sperma yang normal, testis harus berada pada suhu yang lebih dingin dari suhu tubuh.

Otot dinding skrotum dapat mengencang (kontraksi) dan mengendur (rileks) untuk menggerakkan testis lebih dekat ke tubuh (mencari kehangatan) atau menjauh dari tubuh (mendinginkan suhunya).

3. Testis

Testis berbentuk oval dan sebesar buah zaitun. Organ ini terletak di skrotum dan dilindungi oleh struktur korda spermatika.

Testis berfungsi untuk memproduksi hormon testosteron dan sperma. Didalamnya juga terdapat tabung melingkar (seminiferus) yang berfungsi untuk memproduksi sperma.

Baca Juga : Kenali Anatomi Tubuh Manusia Beserta Fungsinya

Organ bagian dalam

1. Epididimis

Epididimis berada di belakang testis yang berfungsi untuk mengangkut dan menyimpan sperma yang diproduksi testis. Selain itu, epididimis juga bertugas untuk mematangkan sperma sehingga siap untuk membuahi.

2. Vas deferens

Vas deferens merupakan tabung berotot panjang yang bergerak dari epididimis ke rongga panggul. Bagian organ ini bertugas untuk mengangkut sperma yang telah matang menuju ke uretra sebagai persiapan ejakulasi.

3. Saluran ejakulasi

Duktus ejakulasi atau saluran ejakulasi dibentuk oleh vas deferens dan vesikula seminalis, yang bermuara ke uretra.

4. Uretra

Uretra pada pria tidak hanya berfungsi sebagai saluran yang membawa urin keluar dari tubuh. Organ ini juga berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan air mani. Ketika penis ereksi, uretra akan memblokir aliran urin sementara sehingga memungkinkan mani keluar dari tubuh.

5. Vesikula seminalis

Vesikula seminalis adalah kantong yang menempel pada vas deferens di dekat pangkal kandung kemih. Organ ini menghasilkan cairan fruktosa yang menjadi sumber energi bagi sperma untuk bergerak. Cairan dari vesikula seminalis membentuk sebagian besar volume cairan ejakulasi.

6. Kelenjar prostat

Kelenjar prostat berukuran sebesar biji buah kenari dan terletak di bawah kandung kemih. Organ ini menyumbang cairan tambahan saat ejakulasi yang membantu menyehatkan sperma.

7. Kelenjar bulbourethral

Kelenjar cowper atau bulbourethral terletak di sisi uretra dan tepat di bawah kelenjar prostat. Organ ini memproduksi cairan bening dan licin yang berfungsi sebagai pelumas uretra dan menetralkan zat asam sisa urin yang kemungkinan tertinggal di uretra.

Cara kerja sistem reproduksi pria

Sistem reproduksi pria bergantung pada hormon, yaitu follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH), dan testosteron. Kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak memproduksi FSH dan LH.

FSH diperlukan untuk memproduksi sperma (spermatogenesis), sedangkan LH diperlukan untuk merangsang produksi testosteron dan melanjutkan proses spermatogenesis.

Testosteron berperan penting dalam perkembangan karakteristik seorang pria, meliputi kekuatan dan massa otot, distribusi lemak, massa tulang, maupun dorongan seksual.

Berikut cara kerja sistem reproduksi pria:

  1. Membuat air mani
  2. Melepaskan air mani ke dalam sistem reproduksi wanita melalui hubungan seksual
  3. Menghasilkan hormon seks yang membantu laki-laki berkembang menjadi pria dewasa secara seksual selama masa pubertas.

Sejak lahir, seorang bayi mempunyai sistem reproduksi secara utuh. Namun, sistem reproduksi mulai bekerja pada masa pubertas. Umumnya, FSH dan LH mulai bekerja pada usia 9-15 tahun dengan merangsang testis untuk memproduksi hormon testosteron. Sehingga tidak heran jika terjadi perubahan fisik yang signifikan di masa pubertas.

Tahapan pubertas laki-laki umumnya mempunyai beberapa tanda sebagai berikut:

  • Selama tahap pubertas, skrotum dan testis tumbuh lebih besar.
  • Bentuk penis berubah menjadi lebih panjang dan vesikula seminalis, serta kelenjar prostat mulai tumbuh.
  • Rambut mulai tumbuh di daerah kemaluan, wajah, dan ketiak. Biasanya diikuti dengan suara yang semakin garang.
  • Laki-laki mengalami percepatan pertumbuhan, seperti mencapai tinggi dan berat badan seperti orang dewasa selama masa pubertas.

Baca Juga : Ketahui Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsinya

Sumber


Cleveland Clinic. 2020. Male Reproductive System. www.clevelandclinic.org
Rady Children’s Hospital. 2012. Male Reproductive System. www.rchsd.org
Teens Health. 2019. Male Reproductive System. www.kidshealth.org
WebMD. 2020. The Male Reproductive System. www.webmd.com