Mengenal Jenis Antibiotik Chloramphenicol

Mengenal Jenis Antibiotik Chloramphenicol

Penulis: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 25 September 2022

 

Chloramphenicol merupakan antibiotik yang digunakan dalam pengobatan infeksi akibat bakteri. Cara kerjanya adalah dengan membunuh bakteri atau mencegah pertumbuhannya. Umumnya antibiotik ini dapat membantu mengatasi konjungtivitis (infeksi mata), otitis eksterna (infeksi telinga), meningitis, tifus, dan penyakit akibat infeksi bakteri lainnya.

Tidak disarankan menggunakannya untuk pilek, flu, infeksi virus lainnya, sakit tenggorokan atau infeksi ringan lainnya, atau untuk mencegah infeksi. Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter.

Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Sakit Mata

Sebelum Penggunaan Chloramphenicol

Hal-hal berikut perlu Anda ketahui sebelum mengonsumsi obat ini, antara lain:

  • Pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap obat ini maupun bahan-bahan lain yang terkandung pada obat.
  • Beritahu dokter apabila Anda memiliki riwayat penyakit sumsum tulang atau jumlah sel darah rendah, perdarahan, atau masalah darah lain, dan masalah hati.
  • Konsultasikan pada dokter apabila Anda sedang atau berencana mengonsumsi obat-obatan lain. Hal ini termasuk vitamin, suplemen, dan obat herbal.
  • Beritahu dokter jika Anda mengonsumsi obat yang dapat meningkatkan risiko masalah darah.
  • Konsultasikan pada dokter apabila Anda sedang hamil atau berencana hamil.
  • Begitu juga apabila Anda sedang menyusui, hendaknya konsultasikan pada dokter tentang keamanan obat ini.

Baca Juga: Fungsi dan Fakta Antibiotik yang Perlu Diketahui

Dosis dan Cara Penggunaan

Jumlah dosis umumnya berdasarkan dengan kondisi medis pasien, usia, dan respon pertama terhadap obat. Berikut ini dosis yang umumnya disarankan, antara lain:

1. Chloramphenicol tetes

  • Tetes mata: 1 tetes setiap 2 jam, pada 2 hari pertama. Kemudian, dosis menjadi 1 tetes, 3-4 kali per hari, selama 3 hari.
  • Tetes telinga: 3-4 tetes, setiap 6-8 jam, dalam 1 minggu.

2. Chloramphenicol salep

  • 1 olesan sebanyak 4-5 kali sehari hingga sembuh, atau sesuai anjuran dokter. Hindari menggunakan obat lebih dari 1 minggu, kecuali atas saran dokter.

3. Chloramphenicol oral (tablet, kapsul, sirup)

  • Dewasa: 50 mg/kgBB per hari, terbagi dalam 4 dosis. Pada infeksi parah, dosis dapat dinaikkan hingga 100 mg/kgBB per hari.
  • Anak-anak: 25-50 mg/kgBB per hari, terbagi dalam 4 dosis. Pada infeksi parah, dosis dapat dinaikkan hingga 100 mg/kg per hari.

Berikut ini cara penggunaan obat yang perlu Anda ketahui, antara lain:

  • Minum obat dalam dosis yang sesuai dengan yang dokter anjurkan, atau sesuai dengan petunjuk pada kemasan. Hindari menambah atau mengurangi dosis untuk menghindari overdosis atau obat tidak bekerja maksimal.
  • Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan obat berbentuk salep.
  • Gunakan sendok takar medis yang tersedia jika obat Anda berupa sirup.
  • Obat berupa suntikan atau injeksi hanya dilakukan oleh dokter atau perawat.
  • Simpan obat pada suhu kamar, hindari tempat yang lembab dan panas.
  • Pastikan tutup obat secara rapat setelah membukanya.

Efek Samping

Seperti halnya obat-obatan lain obat ini juga dapat menimbulkan efek samping. Berikut ini merupakan efek samping yang umumnya muncul, antara lain:

  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Luka pada lidah atau mulut
  • Sakit kepala
  • Depresi
  • Kebingungan

Efek samping ini mungkin hilang selama pengobatan karena tubuh menyesuaikan dengan obatnya. Namun, segera dapatkan bantuan medis apabila efek samping tidak kunjung hilang atau semakin parah. Berhenti menggunakan obat ini dan hubungi dokter Anda segera jika Anda mengalami gejala berikut:

  • Gatal-gatal
  • Ruam
  • Gatal
  • Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, mata, tangan, kaki, pergelangan kaki, atau tungkai bawah
  • Suara serak
  • Kesulitan menelan atau bernapas
  • Tinja berair atau berdarah
  • Kram perut
  • Nyeri otot atau kelemahan
  • Berkeringat
  • Perasaan mati rasa, nyeri, atau kesemutan pada lengan atau kaki
  • Perubahan penglihatan yang tiba-tiba (penglihatan blur)
  • Nyeri saat menggerakan mata

Baca Juga: Antibiotik Clindamycin untuk Mengatasi Infeksi Bakteri

Sumber

Drugs.com. 2020. Chloramphenicol. www.drugs.com

Mayo Clinic. 2020. Chloramphenicol. www.mayoclinic.org

MedlinePlus. 2016. Chloramphenicol. www.medlineplus.gov

NHS. 2018. Chloramphenicol. www.nhs.uk