Mengenal Delusi, Bedanya dengan Halusinasi

Mengenal Delusi, Bedanya dengan Halusinasi

Penulis : Emy | Editor : Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 10 Januari 2022

 

Halusinasi dan delusi sering dikira sama karena keduanya masuk dalam gejala umum distorsi realitas, dimana seseorang mungkin tidak dapat membedakan antara apa yang nyata dan apa yang tidak. Tetapi jika dilihat lebih teliti, keduanya tidaklah sama.

Mengetahui perbedaan antara keduanya dapat membantu membedakan gejala dan mendapatkan perawatan yang tepat.

Apa Itu Halusinasi?

Halusinasi adalah ketika seseorang melihat, mendengar atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Persepsi palsu ini terjadi tanpa adanya stimulus dari luar, namun dimainkan oleh otak yang melibatkan indera tubuh. 

Tipe Halusinasi

Visual : Halusinasi yang paling umum terjadi secara visual, seperti melihat orang atau binatang yang sebenarnya tidak ada.

Auditori : Halusinasi juga bisa dalam bentuk mendengar suara atau bunyi-bunyian yang tidak nyata. 

Penciuman : Meski lebih jarang terjadi, gejala yang bisa dirasakan yaitu merasa mencium bau-bauan yang sebenarnya tidak ada di sekitar. 

Sentuhan : Halusinasi juga bisa dalam bentuk merasakan sentuhan seperti serangga berjalan di tangan. 

Gangguan perasa : Merasakan rasa pahit atau rasa-rasa yang tidak seharusnya ada di lidah dan mulut. 

Apa Itu Delusi?

Delusi adalah pandangan atau keyakinan yang tidak logis, irasional, disfungsional atau pemikiran terus-menerus yang tidak didasarkan pada kenyataan. Namun, penderita delusi meyakini keyakinan mereka itu benar dan sangat terasa nyata. Misalnya, seseorang mungkin percaya bahwa pikiran mereka dikendalikan oleh alien, atau bahwa benda atau makhluk asing mengirimi mereka pesan berkode yang hanya dapat mereka pahami.

Delusi dapat dimulai sebagai kebingungan umum di malam hari. Seiring waktu, kebingungan dapat berkembang menjadi delusi yang jelas dan gangguan perilaku di siang hari. 

Delusi dapat menyebabkan agresi, yang dapat menimbulkan risiko keamanan yang serius bagi penderitanya, dan anggota keluarga atau orang di sekitarnya. Delusi dapat dikaitkan dengan demensia. Akibatnya, orang dengan delusi sering bingung dan sangat sulit diatur. 

Tipe Delusi

Ada beberapa jenis delusi dan halusinasi yang mungkin dialami orang. Mari kita lihat bagaimana mereka membandingkan satu sama lain. 

Delusi 

Pengalaman kognitif : Melibatkan keyakinan dan pikiran yang terasa nyata tetapi tidak nyata 

Halusinasi 

Pengalaman sensorik : Melibatkan sensasi, perasaan, suara, suara, dan persepsi lain yang tidak nyata 

Penyebab Delusi dan Halusinasi

Delusi dan halusinasi adalah gejala psikosis yang sering berasal dari penyebab yang sama. Beberapa kemungkinan penyebab psikosis meliputi:

  • Alkohol dan obat-obatan tertentu, yang dapat menyebabkan psikosis saat orang tersebut berada di bawah pengaruh serta selama penarikan 
  • Kondisi kesehatan mental seperti skizofrenia, gangguan bipolar, atau depresi berat
  • Penyakit otak seperti penyakit Huntington dan penyakit Parkinson Penyakit Alzheimer dan Demensia 
  • HIV dan infeksi lain, yang dapat mempengaruhi otak 
  • Penyakit parah seperti gagal ginjal atau gagal hati 
  • Tumor otak dan kista 
  • Obat resep tertentu seperti stimulan dan steroid 
  • Epilepsi  
  • Demam 

Gejala psikosis seperti halusinasi dan delusi sering tumpang tindih. Ini berarti mudah untuk mencampuradukkannya. Meskipun keduanya merupakan gejala psikosis dan merupakan bagian dari realitas yang berubah, kedua gejala tersebut memiliki satu perbedaan utama – satu adalah sensorik, dan satu lagi kognitif. Mengetahui perbedaan antara delusi dan halusinasi dapat membantu untuk membedakan gejala dan menentukan perawatan yang tepat. 

Baca Juga : Pahami Lebih Jauh tentang Delusi



Sumber

Parkinson’s Foundation. (2022). Hallucinations/Delusion. www.parkinson.org

Verywell Mind. (2022). Delusions vs. Hallucinations: What Are the Differences?. www.verywellmind.com

Health Line. (2021). Understanding the Difference Between Hallucinations vs. Delusions. www.healthline.com