Mengenal Aspartam dan Dampaknya Bagi Tubuh

Mengenal Aspartam dan Dampaknya Bagi Tubuh

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Anda mungkin pernah mengenal istilah aspartam. Biasanya, zat ini bisa Anda temui dalam komposisi produk. Apa itu aspartam?

Singkatnya, aspartam merupakan pemanis buatan yang banyak digunakan untuk bahan tambahan pembuatan minuman dan dessert.

Lantas, apakah aspartam aman untuk dikonsumsi? Berikut penjelasan seputar aspartam dan dampaknya bagi tubuh yang perlu Anda ketahui.

Baca Juga: Mengenal Gula Rafinasi dan Bahayanya untuk Kesehatan

Apa Itu Aspartam?

Aspartam merupakan jenis pemanis buatan yang banyak digunakan sebagai pengganti gula pasir.

Pemanis yang satu ini 200 kali lebih manis dibandingkan gula pasir. Oleh sebab itu, Anda hanya perlu menggunakan aspartam dalam jumlah yang kecil jika ingin menikmati rasa manis dari gula.

Aspartam sendiri terdiri dari dua asam amino yang bernama asam aspartat dan fenilalanin. Kedua bahan tersebut adalah asam amino alami yang juga dikenal sebagai “bahan penyusun” protein di dalam tubuh.

Bahan pemanis buatan tersebut telah banyak digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman bercita rasa manis.

Umumnya, produk yang dibuat dengan bahan tambahan aspartam dijual dengan label kemasan “diet”, “rendah gula”, atau “rendah kalori”. Padahal sebenarnya, jumlah kalori aspartam sama saja dengan kalori dalam gula pasir.

Apakah Aspartam Aman Dikonsumsi?

Lalu, apakah aspartam aman untuk dikonsumsi? Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui penggunaannya dalam makanan dan minuman sejak tahun 1981.

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga memperbolehkan aspartam sebagai bahan pembuatan makanan dan minuman.

Jadi, anak-anak maupun orang dewasa diperbolehkan untuk mengonsumsi aspartam. Dengan catatan, konsumsinya tidak boleh berlebihan.

Asupan harian aspartam yang masih dikategorikan dalam batas aman, yakni sebanyak 50 miligram per kilogram berat badan (mg/kg) per harinya.

Selain itu, perlu Anda ketahui juga bahwa konsumsi aspartam sebaiknya dihindari oleh penderita fenilketonuria.

Penderita fenilketonuria tidak dapat memproses aspartam sehingga kadarnya bisa menumpuk di dalam tubuh dan bisa menyebabkan berbagai komplikasi.

Baca Juga: 5 Alternatif Pemanis Alami & Buatan Pengganti Gula

Efek Samping Konsumsi Aspartam Berlebihan

Meskipun bahan pemanis buatan ini boleh dikonsumsi, aspartam juga banyak menimbulkan kontroversi. Sebab, ada beberapa dampak yang mungkin ditimbulkan oleh aspartam jika konsumsinya berlebihan.

Berikut beberapa potensi efek samping dari mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung aspartam dalam jumlah tinggi:

1. Menambah Berat Badan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jumlah kalori pada aspartam sebenarnya sama dengan gula pasir. Aspartam dan gula mengandung 4 kalori per gramnya.

Konsumsi aspartam yang berlebihan bisa meningkatkan nafsu makan Anda. Hal ini karena pemanis buatan memberikan rasa manis pada tubuh tanpa menambah energi sehingga dapat merangsang nafsu makan.

Pada akhirnya, tubuh akan memberi sinyal untuk mengonsumsi lebih banyak kalori karena nafsu makan terus meningkat tanpa rasa kenyang.

2. Memperlambat Metabolisme

Konsumsi makanan dan minuman tinggi aspartam juga dapat memperlambat metabolisme tubuh.

Asupan makanan manis yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan dan keragaman bakteri yang hidup di dalam usus.

Selain itu, makanan manis yang masuk ke dalam tubuh secara terus-menerus dapat meningkatkan sinyal untuk konsumsi kalori. Ketidakseimbangan asupan seperti ini bisa mengganggu metabolisme tubuh Anda.

Ketika metabolisme terganggu dan kinerjanya melambat, kalori dalam tubuh akan sulit untuk dibakar sehingga menumpuk. Pada akhirnya, berat badan meningkat dan berbagai masalah kesehatan lebih berisiko tinggi untuk terjadi.

3. Risiko Penyakit Jantung

Dampak konsumsi aspartam berlebihan yang lainnya, yaitu bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Ketika Anda mengalami peningkatan berat badan yang drastis akibat konsumsi gula tinggi, maka risiko terkena penyakit jantung akan lebih besar.

Pasalnya, jantung akan bekerja lebih keras pada seseorang dengan kelebihan berat badan. Berat badan ekstra dapat membuat jantung stres karena harus memompa oksigen dan mengedarkan nutrisi lebih banyak yang dibutuhkan tubuh.

Orang dengan berat badan berlebih juga biasanya memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Hal ini pun bisa memicu penumpukan plak di pembuluh darah.

Akibatnya, pembuluh darah menjadi lebih sempit bahkan menutup. Peredaran darah ke organ tubuh tidak akan maksimal.

Ketika hal tersebut terjadi, risiko terkena penyakit jantung koroner pun akan lebih besar dan bisa menyebabkan sesuatu yang fatal.

Baca Juga: Lebih Sehat Gula Batu atau Gula Pasir?

Sumber

Food Insights. (2020). Everything You Need to Know About Aspartame. www.foodinsight.org

Healthline. (2022). The Truth About Aspartame Side Effects. www.healthline.com

MedicineNet. (2020). Why Is Aspartame Bad?. www.medicinenet.com

Medical News Today. (2021). Is aspartame safe, and what are its side effects and health risks?. www.medicalnewstoday.com