Mengenal Anatomi Telinga dan Masing-masing Fungsinya

Mengenal Anatomi Telinga dan Masing-masing Fungsinya

Penulis: Anugrah | Editor: Umi

Telinga adalah organ pendengaran yang fungsinya menangkap bunyi dan sistem keseimbangan. Anda tentunya sudah mengetahui secara garis besar tentang telinga. Tapi, tahukah Anda anatomi telinga beserta fungsinya?

Telinga memiliki tiga bagian utama meliputi telinga bagian dalam, bagian tengah, dan bagian luar.

Baca Juga : Cara Membersihkan Telinga dengan Benar dan Aman

Telinga Bagian Luar

Telinga luar merupakan bagian telinga yang terlihat. Ini termasuk daun telinga atau juga disebut sebagai pinna. Bagian ini berfungsi mengumpulkan sebanyak mungkin suara dari area sekitar.

Suara kemudian memasuki bagian tipis yang disebut saluran telinga. Saluran telinga dilapisi dengan rambut dan kelenjar yang mengeluarkan cairan. Bagian telinga ini memberikan perlindungan dan menyalurkan suara.

Saat suara terdengar, suara bergerak dalam gelombang melalui saluran telinga mengarah ke gendang telinga yang berada di telinga tengah.

Kemudian, gelombang suara membuat gendang telinga Anda bergetar dan menggerakkan 3 tulang kecil di telinga tengah Anda. Gerakan dari telinga tengah menyebabkan gelombang tekanan yang membuat cairan di dalam telinga dalam.

Pergerakan cairan di telinga bagian dalam membuat rambut-rambut kecil menekuk dan bergerak. Di sinilah proses memahami gelombang suara dimulai.

Telinga Bagian Tengah

Telinga tengah memperkuat suara yang masuk dengan bantuan selaput tipis yang disebut gendang telinga atau selaput timpani. Gendang telinga memisahkan telinga luar dari telinga tengah dan membantu mengirimkan getaran suara ke telinga bagian dalam.

Dalam proses pendengaran, 3 tulang kecil yang berada di dalam telinga bagian tengah berfungsi memperkuat dan mengirimkan suara dari gendang telinga ke telinga bagian dalam. Tulang kecil tersebut terdiri dari:

• Maleus, tulang yang terhubung ke gendang telinga.
• Incus, tulang yang terhubung ke maleus.
• Stape, tulang terkecil di tubuh dan terhubung ke incus.

Selain perannya dalam memperkuat dan mengirimkan suara, telinga tengah ini juga penting karena merupakan lokasi tabung Eustachius berada.

Tabung Eustachius adalah saluran tipis yang dilapisi lendir untuk membantu menjaga tekanan stabil di telinga tengah. Tekanan yang stabil ini diperlukan untuk memungkinkan gelombang suara dikirim dengan benar.

Telinga Bagian Dalam

Bagian telinga dalam merupakan area pendengaran yang mengubah gelombang suara menjadi sinyal saraf. Telinga bagian dalam memiliki dua fungsi utama, yakni membantu Anda mendengar dan menjaga keseimbangan.

Bagian telinga ini bekerja dengan bagian telinga luar dan tengah untuk membantu Anda mendengar suara. Bentuknya seperti cangkang siput berbentuk spiral kecil, inilah yang biasa kita kenal sebagai rumah siput.

Rumah siput terdiri dari tiga ruang berisi cairan yang disebut saluran koklea. Di dalam saluran koklea terdapat organ pendengaran utama yang lebih kecil dan sensitif, yang disebut organ Corti. Bagian tersebut bertindak seperti ‘mikrofon’ tubuh yang terdapat 4 baris rambut kecil untuk menangkap getaran dari gelombang suara.

Saraf pendengaran membawa informasi dari otak ke telinga bagian dalam. Serat saraf ini membantu menekan suara yang mengganggu, memungkinkan kita berkonsentrasi hanya pada satu suara di antara banyak suara.

Misalnya, saat kita bercakap-cakap di ruangan yang ramai, serat saraf pendengaran membantu kita fokus mendengarkan satu suara sambil mengabaikan suara lainnya.

Baca Juga : Gendang Telinga Pecah: Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Proses Pendengaran

Pendengaran dimulai dari telinga luar. Ketika suara dibuat di telinga luar, gelombang suara berjalan ke saluran pendengaran mengarah ke gendang telinga. Proses ini menyebabkan gendang telinga bergetar.

Getaran tersebut kemudian diteruskan ke 3 tulang kecil di telinga tengah yang disebut oskel. Osikel memperkuat suara, lalu mengirimkan gelombang suara ke telinga bagian dalam dan ke organ pendengaran yang berisi cairan (koklea).

Begitu gelombang suara mencapai telinga bagian dalam, suara diubah menjadi sinyal listrik. Saraf pendengaran mengirimkan sinyal ini ke otak. Otak kemudian menerjemahkan sinyal listrik ini sebagai suara.

Kemampuan Dengar Manusia

Gelombang suara bergetar pada tingkat atau frekuensi yang berbeda ketika bergerak melalui udara. Frekuensi ini diukur dalam waktu per detik, atau Hertz. Sedangkan kenyaringan suara disebut intensitas. Intensitas diukur dalam satuan yang disebut desibel atau db.

Telinga manusia biasanya mendengar suara yang berukuran 20-20.000 hertz. Namun, beberapa orang dapat mendengar suara serendah 12 hertz atau setinggi 28.000 hertz.

Kemampuan pendengaran ini sangat bervariasi pada setiap orang. Kemampuannya juga cenderung menurun karena bertambahnya usia, terutama pendengaran pada frekuensi yang lebih tinggi.

Kebanyakan suara sehari-hari adalah 250–6.000 hertz. Tetapi pendengaran telinga paling selaras dengan suara 2.000–5.000 hertz.

Manusia juga bisa mendeteksi suara 0–140 desibel (db). Bisikan sekitar 25–30 db, dan percakapan biasanya 45–60 db. Gergaji mesin berukuran sekitar 120 db. Suara jet yang lepas landas dari jarak 25 meter sekitar 150 db akan menyebabkan gendang telinga pecah.

Fungsi Keseimbangan Pada Telinga

Telinga juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan. Telinga bagian dalam memiliki 3 saluran kecil berisi cairan, yang bertanggung jawab terhadap koordinasi gerakan yang berkaitan dengan keseimbangan tubuh.

Ketiga saluran ini masing-masih bekerja dengan mendeteksi gerakan naik-turun, gerakan dari sisi ke sisi, dan mendeteksi kemiringan.

Saat kepala Anda bergerak, cairan di dalam saluran menggerakkan rambut-rambut kecil di dalamnya. Rambut ini bertindak seperti sensor yang membantu Anda menjaga keseimbangan, dengan cara menyampaikan informasi ke otak tentang jenis gerakan.

Ketika Anda berputar dan berhenti tiba-tiba, cairan terus bergerak selama beberapa waktu sehingga terus menekan rambut. Rambut lalu mengirimkan pesan ke otak, sehingga otak berasumsi bahwa Anda masih berputar. Kondisi ini kita kenal sebagai pusing.

Baca Juga : Mengapa Telinga Terasa Berdengung Saat Naik Pesawat? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sumber