Mengenal Ambiguous Genitalia atau Kelamin Ganda

Mengenal Ambiguous Genitalia atau Kelamin Ganda

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Ambiguous genitalia atau kelamin ganda merupakan kondisi langka pada bayi baru lahir. Di mana alat kelamin bayi tidak tampak jelas sebagai perempuan atau laki-laki.

Jadi, alat kelamin bayi tidak berkembang sempurna. Bisa juga bayi mengalami karakteristik dari kedua jenis kelamin, perempuan dan laki-laki sekaligus.

Kondisi kelainan ini termasuk dalam jenis gangguan perkembangan organ seksual dan dapat memengaruhi perkembangan seksual anak.

Sayangnya, kondisi kelamin ganda tidak dapat langsung dikenali melalui pemeriksaan saat kehamilan atau setelah bayi lahir. Dokter membutuhkan pemeriksaan lanjutan pasca persalinan untuk memastikan bayi dengan kondisi ambiguous genitalia.

Ciri-ciri Bayi Mengalami Ambiguous Genitalia atau Kelamin Ganda

Apa saja tanda bayi mengalami kondisi kelamin ganda? Berikut ciri-ciri ambiguous genitalia yang perlu Anda ketahui berdasarkan jenis kelamin bayi.

Apabila bayi baru lahir memiliki jenis kelamin perempuan secara genetik, kondisi kelamin ganda dapat ditandai dengan beberapa hal berikut.

  • Klitoris memiliki ukuran yang tidak normal, bahkan cenderung lebih besar sehingga mirip dengan penis kecil.
  • Pembukaan uretra (lubang kencing) di tempat yang tidak normal.
  • Labia (bibir bukaan vagina) menyatu sehingga mirip dengan skrotum.
  • Terdapat benjolan seperti testis pada bagian labia yang menyatu.

Jika secara genetik bayi berjenis kelamin laki-laki, kelamin ganda bisa dilihat dari beberapa ciri berikut.

  • Ukuran penis tidak normal sehingga cenderung terlihat sebagai klitoris besar.
  • Pembukaan uretra terdapat pada pangkal penis, bukan di bagian ujungnya seperti kondisi normal lainnya.
  • Testis tidak turun dan skrotum kosong yang tampak seperti labia dengan atau tanpa mikropenis (penis kecil).
  • Adanya skrotum yang terpisah sehingga disalahartikan sebagai labia pada vagina.

Penyebab Ambiguous Genitalia atau Kelamin Ganda

Ternyata, ada banyak hal penyebab kelamin ganda pada bayi baru lahir, di antaranya sebagai berikut.

  • Adanya kelainan pada kromosom janin.
  • Tidak cukupnya hormon laki-laki pada janin laki-laki.
  • Adanya hormon laki-laki yang berlebih pada janin perempuan.
  • Mutasi gen tertentu sehingga memengaruhi perkembangan jenis kelamin janin.
  • Pengaruh obat-obatan tertentu yang dikonsumsi ibu selama kehamilan. Jadi, bayi terpapar hormon berlebih yang membuat tubuh mereka mengalami ketidakseimbangan hormon.
  • Terdapat tumor yang bisa memengaruhi hormon ibu selama kehamilan.

Baca Juga : Mengenal Lebih Dalam Tentang Kepribadian Ganda

Diagnosis Ambiguous Genitalia atau Kelamin Ganda

Terdapat banyak pemeriksaan yang dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan untuk mendiagnosis anak ambiguous genitalia.

Pada tahap awal, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan keluarga Anda dan memeriksa alat kelamin bayi.

Selain itu, dokter akan melanjutkan beberapa pemeriksaan lanjutan, seperti:

  • Tes darah untuk memeriksa kadar hormon dan kromosom pada bayi Anda.
  • Tes pencitraan termasuk ultrasound, sinar-X atau pemindaian magnetic resonance imaging (MRI).
  • Biopsi atau laparoskopi untuk memeriksa jaringan dari organ intim bayi Anda.

Cara Mengatasi Ambiguous Genitalia atau Kelamin Ganda

Setelah dokter mendiagnosis bayi Anda mengalami kondisi kelamin ganda, mereka akan membuat rencana pengobatan yang sesuai.

Sebagai orang tua, Anda akan dilibatkan oleh dokter dalam memilih jenis perawatan untuk buah hati.

Dalam hal ini, akan ada banyak ahli di bidang kesehatan yang dapat membantu Anda. Mulai dari ahli neonatologi, ahli genetika, ahli endokrin, ahli bedah, ahli urologi, hingga psikolog.

Umumnya, bayi penderita ambiguous genitalia akan menjalani pembedahan untuk rekonstruksi alat kelamin.

Sebelum pembedahan, terkadang orang tua harus memilih jenis kelamin pada bayi terlepas dari kromosomnya. Pilihan ini dapat berdampak secara sosial dan psikologis yang besar pada anak kelak. Sehingga, orang tua tentu memerlukan proses konseling untuk membuat keputusan tersebut.

Dengan bantuan psikolog profesional, kesehatan mental orang tua dan anak tersebut akan terjaga hingga anak mereka tumbuh besar nanti.

Selain operasi rekonstruksi, dokter juga mungkin akan menyarankan anak Anda menjalani terapi hormon.

Meskipun bayi dengan kelamin ganda akhirnya hanya memiliki satu alat kelamin melalui proses pengobatan tertentu, mereka akan tetap dapat mengalami komplikasi.

Seorang anak dengan ambiguous genitalia lebih mungkin untuk mengalami masalah infertilitas. Mereka juga akan memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena jenis kanker tertentu.

Baca Juga : Seputar Operasi Kelamin dan Prosedurnya

Sumber

Cleveland Clinic. Atypical Genitalia (Formerly Known as Ambiguous Genitalia). my.clevelandclinic.org

Mayo Clinic. Ambiguous genitalia. mayoclinic.org

MedlinePlus. Ambiguous genitalia. medlineplus.gov

WebMD. (2022). What Is Ambiguous Genitalia?. webmd.com