Menangani Usus Buntu tanpa Operasi

Menangani Usus Buntu tanpa Operasi

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi 

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 3 Juli 2023

 

Menangani usus buntu tanpa operasi. Penyakit usus buntu atau apendisitis merupakan penyumbatan dari bagian usus besar yang menyerupai kantung kecil dan tipis dengan ukuran sekitar 5–10 cm. Ketika usus buntu tersumbat, bakteri mudah sekali berkembang biak di dalamnya kemudian dapat menyebabkan peradangan.

Biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan operasi usus buntu sesegera mungkin. Jika tidak mendapat penanganan dengan baik maka berpotensi mengancam jiwa. Hal ini karena usus buntu dapat pecah dan menyebabkan sepsis atau penyebaran infeksi ke selaput dinding perut (peritonitis).

Namun, jika kondisinya masih tergolong ringan dan belum menimbulkan komplikasi maka usus buntu dapat diatasi tanpa operasi.

Gejala usus buntu

Berikut terdapat beberapa gejala yang dapat mengindikasikan terjadinya usus buntu penyakit usus buntu, seperti:

  • Kesulitan kentut atau buang gas
  • Demam tinggi
  • Mual dan muntah
  • Membengkaknya bagian perut
  • Hilang nafsu makan
  • Diare atau sembelit
  • Muncul rasa nyeri yang hebat di bagian kanan perut dan pusar
  • Terasa nyeri yang terus terasa saat berjalan atau batuk.

Cara menangani usus buntu tanpa operasi

Peradangan usus buntu dapat ditangani tanpa melakukan tindak operasi, yaitu dengan pemberian obat antibiotik. Namun, pengobatan tanpa operasi ini hanya untuk pasien dengan kondisi radang usus buntu yang masih tergolong ringan dan belum muncul komplikasi atau pecahnya usus buntu.

Dokter akan memberikan obat antibiotik sesuai dengan tipe bakteri penyebab infeksi usus buntu. Adapun obat antibiotik bisa diberikan dalam bentuk suntik atau oral. Selama pengobatan, penderita tetap perlu mendapat pengawasan oleh dokter.

Jika kondisi penderita tidak kunjung membaik atau justru bertambah parah meski sudah mendapatkan obat antibiotik, maka penderita harus melakukan operasi usus buntu.

Sementara penderita yang membaik dengan obat antibiotik, dokter tidak akan menyarankan tanpa perlu melakukan tindak operasi. Namun, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan kembali dalam jangka waktu 6 bulan untuk memantau kondisi usus buntu.

Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti tes darah dan pemeriksaan radiologi, seperti foto rontgen, USG, atau CT scan bagian perut.

Baca Juga : Ketahui Penyebab Radang Usus dan Cara Mengobatinya

Efektivitas penanganan usus buntu tanpa operasi

Tidak sedikit studi menyebutkan bahwa pemberian antibiotik dan tanpa operasi cukup efektif untuk mengobati usus buntu ringan. Setidaknya 60% penderita usus buntu berhasil sembuh dengan penanganan obat antibiotik tanpa menjalani operasi pengangkatan usus buntu dalam jangka waktu 5 tahun setelah pengobatan.

Meski demikian, sebagian penderita usus buntu tetap ada yang perlu menjalani operasi usus buntu. Setidaknya terdapat 25% penderita usus buntu yang masih tetap harus menjalani operasi meski sebelumnya telah menangani usus buntu dengan obat antibiotik.

Namun perlu Anda ketahui, penanganan usus buntu tanpa operasi memiliki risiko yaitu usus buntu dapat kambuh kembali. Beberapa studi menunjukkan bahwa sebagian penderita usus buntu yang berhasil menangani gangguan tanpa operasi berisiko mengalami kambuh dalam waktu 5 tahun.

Adapun alasan mendasar penanganan obat antibiotik tidak selalu efektif yaitu karena beberapa pasien mengalami komplikasi setelah mengonsumsi antibiotik. Efektivitas penanganan usus buntu dengan obat juga dipengaruhi oleh beberapa hal seperti apendikolit atau fekalit (kotoran keras yang terdapat di saluran usus buntu) dalam tubuh.

Meski demikian, dokter dan paramedis tidak menganjutkan Anda untuk mengobati usus buntu sendiri dengan obat antibiotik tanpa bantuan atau pantauan medis dari dokter.

Perlu Anda pahami, kondisi usus buntu dapat mudah sekali memburuk dan tidak selalu bisa teratasi dengan obat antibiotik. Oleh sebab itu, Anda tetap perlu memeriksakan diri ke dokter apabila muncul gejala yang mengindikasikan usus buntu sebelum terlambat.

Setelah melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi terkait keparahan usus buntu yang Anda alami, nantinya dokter akan menentukan penanganan usus buntu yang sesuai, seperti hanya dengan pemberian obat-obatan seperti obat antibiotik atau melalui tindak operasi.

Baca Juga : Penyebab Usus Buntu dan Cara Mengobatinya

Sumber

Healthline. (2020). Antibiotics Can Be as Effective as Surgery in Some Appendicitis Cases. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2021). Appendicitis. www.mayoclinic.org

Medicine Net. (2020). Appendicitis Treatment with Antibiotics. www.medicinenet.com

NHS. (2019). Appendicitis. www.nhs.uk

WebMD. (2018). Antibiotics May Cure Appendicitis Without Surgery. www.webmd.com