Memahami Sebuah Komitmen dalam Hubungan

Memahami Sebuah Komitmen dalam Hubungan

Penulis: Agnes | Editor: Umi

Apakah Anda sering mendengar kata “komitmen”?

Atau mungkin Anda sendiri pernah atau sering mengucapkan kata tersebut untuk menunjukkan sesuatu?

Baca Juga: Penyebab Hipotermia serta Gejalanya dari Ringan sampai Berat

Lalu Sebenarnya Apa Itu Komitmen?

Komitmen adalah jenis kontrak sosial yang diterima oleh kedua belah pihak. Biasanya, komitmen disertai dengan pernyataan tujuan atau rencana tindakan.

Komitmen berarti Anda berjanji atau mengikat diri dengan suatu kontrak. Kontrak ini berarti menunjukkan usaha seseorang untuk memenuhi harapan orang lain.

Tujuan utama komitmen dalam hubungan adalah agar masing-masing pihak merasakan rasa aman dan kendali.

Saat Anda berada dalam kontrak, Anda merasa nyaman memiliki ekspektasi tertentu tentang bagaimana seharusnya perilaku pasangan Anda. Ini membantu Anda memprediksi jenis situasi apa yang mungkin muncul dan bertindak sesuai dengan kontrak tersebut.

Misalnya, jika Anda berkomitmen menjadi “teman” Si A, berarti Anda harus bersikap baik dan ramah. Lalu, jika Anda dan pasangan berkomitmen untuk menikah, berarti Anda dan pasangan harus siap terhadap segala konsekuensi yang akan datang. 

Komitmen sangat membantu dalam banyak hal. Misalnya, membesarkan anak lebih mudah jika pasangan berkomitmen satu sama lain. Sang Ayah berkomitmen untuk mencukupi nafkah istri dan anak, sedangkan Sang Ibu berkomitmen untuk membantu mengurus rumah dan anak. 

Komitmen ini terjadi karena anak adalah darah daging dari kedua orang tuanya dan terlahir dalam kondisi yang belum mengerti apa-apa serta tidak berdaya. Kondisi ini yang membuat anak membutuhkan perhatian terus-menerus dari orang tua mereka.

Komitmen dapat dilakukan secara sukarela atau bahkan terpaksa, tergantung kondisi masing-masing individu. Beberapa orang mungkin melakukan komitmen dengan sukarela karena menyukai suatu hal. Ada juga orang yang berkomitmen karena merasa dirinya bertanggung jawab atas suatu hal. 

Sementara itu, ada juga orang yang takut untuk berkomitmen karena takut akan merasakan kehilangan. Individu dengan masalah komitmen mungkin mengalami tekanan mental dan kesulitan emosional ketika dihadapkan pada situasi yang membutuhkan dedikasi untuk tujuan jangka panjang tertentu.

Contoh yang mungkin pernah Anda alami adalah berkomitmen untuk mendapatkan nilai baik di sekolah. Komitmen tersebut tentu harus diiringi dengan tekad dan pembuktian jangka panjang. Anda harus berusaha untuk menepati janji tersebut dengan berbagai cara seperti belajar dan mengikuti bimbingan les agar mendapatkan nilai baik. Semua itu tentu tidak instan hasilnya.

Hal itu menunjukkan bahwa komitmen membutuhkan proses karena harus disertai dengan tujuan dan usaha. Tanpa kedua hal itu, komitmen akan jadi omong kosong. Jika Anda berkomitmen untuk mendapatkan nilai baik tetapi tidak diiringi dengan usaha, seperti rajin belajar dan mengurangi aktivitas bermain, komitmen tersebut akan sia-sia. 

Baca Juga: Cara Ampuh Mengendalikan Emosi agar Tidak Mudah Marah

Dalam hubungan percintaan komitmen biasanya dihubungkan dengan beberapa hal seperti:

Kesetiaan

Dalam suatu hubungan percintaan, pasangan akan berusaha menunjukkan keseriusannya dengan berkomitmen dalam hubungan tersebut.

Caranya yaitu dengan saling memahami pasangan dan tidak berselingkuh. Perselingkuhan berarti menunjukkan bahwa seseorang tidak dapat menepati janji dan usahanya untuk mencapai komitmen tersebut. Menunjukkan perilaku dan tindakan pengkhianatan yang tidak sesuai dengan prinsip “komitmen”.

Keinginan untuk menjaga hubungan tetap berjalan di masa mendatang

Jika salah satu mitra ingin putus dari Anda karena permasalahan kecil, Anda mungkin akan menganggap orang itu tidak berkomitmen. Terlebih jika pasangan Anda tidak ingin membahas permasalahan secara baik-baik atau lari begitu saja. Perlakuan tersebut jelas menunjukkan bahwa individu tersebut memilih untuk memutuskan kontraknya dan lepas dari ikatan hubungan.

Hal ini tentu saja bergantung pada apa yang Anda butuhkan dari pasangan dan kesepakatan yang Anda ciptakan bersama pasangan.

Baca Juga: Ketahui Ciri-Ciri Mental Illness dan Faktor Penyebabnya

Sumber

Exploring Your Mind. (2019). Commitment in Relationships. www.exploringyourmind.com

Good Therapy. (2015).  Commitment Issues. www.goodtherapy.org

Healthline. (2019). Fear of Commitment: 16 Signs and Tips. www.healthline.com

Mayo Clinic.  Leadership Commitment. www.mayoclinic.com

Psychcentral. (2015). What is Commitment Phobia & Relationship Anxiety? www.psychentral.com