Mata Sering Berkedut? Ketahui 7 Penyebabnya

Mata Sering Berkedut? Ketahui 7 Penyebabnya

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 12 Oktober 2022

 

Mata berkedut dalam istilah medis dikenal sebagai miokimia. Kondisi ini merupakan kejang otot kelopak mata yang berulang dan tidak disengaja. Kedutan biasanya terjadi pada kelopak mata bawah, tetapi bisa juga terjadi di kelopak atas dan bawah.

Durasi berkedut pada kelopak mata sendiri tidak dapat diprediksi. Biasanya kedutan terjadi setiap beberapa detik selama satu atau dua menit. Namun, dalam kasus yang jarang, kedutan kelopak mata mungkin merupakan tanda peringatan dini dari gangguan gerakan kronis, terutama jika disertai dengan kedutan wajah lain atau gerakan yang tidak terkendali.

Berikut ini beberapa hal yang dapat memicu munculnya mata berkedut, yaitu:

1. Kelelahan

Tingginya aktivitas membuat banyak orang tidur kurang dari 8 jam dalam sehari. Akibatnya, Anda rentan mengalami kelelahan. Salah satu efek negatif dari kelelahan ini adalah mata menjadi sering berkedut.

2. Stres

Selain dapat memicu insomnia dan kurang konsentrasi, stres juga bisa menyebabkan mata kedutan. Hal ini karena tubuh memproduksi hormon kortisol ketika stres yang dapat menyebabkan respon tanda-tanda peringatan bagi tubuh untuk menghilangkan stres.

Respons tubuh ini akan merangsang otak Anda dan menyebabkan pupil membesar sehingga mata menjadi peka terhadap cahaya, serta dapat mengakibatkan ketegangan serius pada mata Anda.

Bahkan, ketika ketika Anda stres untuk waktu yang lama, otot-otot di dalam dan sekitar mata Anda bisa mengencang, sehingga menyebabkan sakit saat mata mengalami kedutan.

3. Mata Kering

Kedutan pada mata juga dapat disebabkan oleh mata kering. Mata kering ini terjadi seiring bertambahnya usia dan lamanya durasi penggunaan gadget atau komputer.

Kondisi mata kering ini bahkan bisa sangat mengganggu saat mata mengalami kedutan. Karena itu, Anda mungkin perlu melakukan pemeriksaan mata untuk mengembalikan kelembaban sehingga dapat membantu menghentikan kedutan.

Baca Juga: Dampak Bahaya Gadget pada Kesehatan Mata

4. Merokok, Minum Alkohol, dan Kafein

Selain memicu masalah kesehatan lainnya, kebiasaan mengonsumsi kafein, alkohol, dan merokok dapat memengaruhi sistem saraf pada kelopak mata Anda sehingga memicu kedutan secara tiba-tiba.

Bahkan kafein juga bisa menyebabkan perubahan dalam detak jantung, kecemasan, dan sakit perut.

5. Alergi

Penyebab umum lain dari kelopak mata berkedut adalah alergi. Selama reaksi alergi, biasanya mata akan membengkak dan menjadi gatal.

Dalam beberapa kasus, menggosok mata menyebabkan pelepasan histamin ke dalam air mata dan kelopak mata sehingga menyebabkan mata Anda berkedut.

Selain itu, penggunaan obat antihistamin yang mungkin direkomendasikan untuk menyelesaikan reaksi alergi juga dapat menyebabkan mata menjadi kering. Kondisi ini dapat menyebabkan kedutan pada mata berlanjut. Untuk itu, konsultasikan dengan dokter agar Anda mendapatkan perawatan yang tepat.

6. Mata Tegang

Sering menggunakan komputer, tablet, dan smartphone tanpa henti dapat menyebabkan ketegangan pada mata. Mata tegang ini juga memicu mata kedutan.

Selain itu, menyipitkan mata terlalu sering juga dapat menyebabkan mata Anda berkedut. Oleh karena itu, beristirahat sejenak dari menatap perangkat digital Anda bisa membantu mengurangi kelelahan dan mencegah mata berkedut.

7. Kekurangan Nutrisi

Sering mengalami mata kedutan dapat menjadi pertanda adanya kekurangan nutrisi. Selain itu, mata kedutan juga dapat terjadi karena kehilangan cairan tubuh (dehidrasi) yang berlebihan.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology India menunjukkan bahwa kedutan pada mata dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 yang mungkin terjadi sebagai akibat dari konsumsi alkohol yang berlebihan, atau ketidakseimbangan dalam elektrolit natrium dan kalium.

Baca Juga: Dehidrasi: Gejala dan Pencegahan

Komplikasi Mata Berkedut

Selain itu meski sangat jarang terjadi, tetapi kejang kelopak mata juga bisa merupakan gejala dari gangguan otak atau saraf yang lebih serius. Mata kedutan yang diakibatkan oleh gangguan otak atau saraf ini hampir selalu disertai dengan gejala lain. Beberapa gangguan otak dan saraf yang juga dapat menyebabkan mata kedutan meliputi:

  • Bell’s Palsy (Facial Palsy). Kondisi yang menyebabkan satu sisi wajah Anda mengalami kelemahan atau kelumpuhan.
  • Dystonia. Gangguan gerakan di mana otot-otot Anda berkontraksi tanpa sadar sehingga menyebabkan gerakan berulang atau memutar.
  • Dystonia Serviks (Spasmodic Torticollis). Kondisi yang menyakitkan di mana otot-otot leher Anda berkontraksi tanpa sadar, sehingga menyebabkan kepala Anda berputar dan bahkan mengakibatkan kepala miring ke depan atau ke belakang tanpa terkendali.
  • Multiple Sclerosis (MS). Penyakit pada sistem saraf pusat yang menyebabkan masalah kognitif dan gerakan, serta kelelahan.
  • Penyakit Parkinson. Penyakit saraf yang dapat menyebabkan anggota badan gemetar, kekakuan otot, masalah keseimbangan, dan kesulitan berbicara.
  • Sindrom Tourette. Gangguan sistem saraf yang ditandai dengan gerakan tak sadar dan berulang.

Selain itu, goresan pada kornea yang tidak terdiagnosis juga dapat menyebabkan kedutan pada kelopak mata. Jika Anda merasa memiliki cedera mata, segera temui dokter mata karena goresan kornea dapat menyebabkan kerusakan mata permanen.

Baca Juga: 6 Jenis Makanan yang Baik untuk Kesehatan Mata

 

Sumber
American Academy of Ophthalmology. (2019). Eyelid Spasm and Twitching Treatment. www.aao.org
Food NDTV. (2017). Does Your Eye Twitch Frequently? You Could Have This Nutrient Deficiency. food.ndtv.com
Medical News Today. (2017). Everything You Need to Know About Eyelid Twitch. www.medicalnewstoday.com
Verywell Health. (2020). How to Reduce or Stop Eye Twitching. www.verywellhealth.com