Manfaat Kesehatan dan Efek Samping Minyak Ikan

Manfaat Kesehatan dan Efek Samping Minyak Ikan

Penulis: Heldania | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 16 Maret 2023

Minyak ikan adalah minyak yang diekstrak dari jaringan ikan. Minyak ikan mengandung asam lemak omega-3 yang dibutuhkan oleh tubuh untuk banyak fungsi, mulai dari aktivitas otot hingga pertumbuhan sel.

Asam lemak omega-3 tidak diproduksi di dalam tubuh dan hanya bisa didapatkan dari makanan, baik dengan mengonsumsi ikan secara langsung atau suplemen.

Ada dua jenis asam lemak omega-3 yang terkandung di dalam minyak ikan, yaitu docosahexaenoic (DHA) dan asam eicosapentaenoic (EPA). Anda bisa mendapatkan kedua jenis asam lemak omega-3 tersebut dengan mengonsumsi ikan berlemak, seperti trout, mackerel, tuna, sarden, dan salmon, atau kerang (seperti tiram dan kepiting).

Baca Juga: Pengertian DHA & EPA, Apa Manfaatnya bagi Perkembangan Anak?

Manfaat Minyak Ikan

WHO merekomendasikan konsumsi 1 hingga 2 porsi ikan per minggu karena asam lemak omega-3 pada ikan memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Jika tidak bisa mengonsumsi ikan secara langsung, Anda bisa menggantinya dengan suplemen minyak ikan.

Sekitar 30% minyak ikan terdiri dari omega-3, sedangkan 70% sisanya terdiri dari lemak lain. Minyak ikan biasanya juga mengandung sejumlah vitamin A dan vitamin D. Adapun manfaatnya antara lain:

1. Mengobati Penyakit Arthritis dan Autoimun

Mengonsumsi suplemen minyak ikan membantu mengurangi rasa sakit, memperbaiki kekakuan di pagi hari, dan meredakan nyeri sendi pada penderita rheumatoid arthritis (RA).

Minyak ikan juga bisa membantu mengurangi risiko kardiovaskular, bermanfaat bagi orang dengan RA yang berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung.

Bahkan menurut Arthritis Foundation, minyak ikan dapat digunakan untuk mengobati penyakit osteoartritis lutut, psoriasis, lupus, dan sindrom Raynaud.

2. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi dan Kadar Trigliserida

Suplemen minyak ikan bermanfaat menurunkan tekanan darah. Efek menguntungkan minyak ikan ini mungkin dirasakan lebih besar oleh orang dengan tekanan darah tinggi sedang hingga berat daripada yang bertekanan darah tinggi ringan.

Asam lemak omega-3 juga secara signifikan mengurangi kadar trigliserida darah. Semakin rendah kadar trigliserida, semakin rendah juga risiko terkena penyakit jantung.

3. Mengurangi Peradangan

Peradangan adalah cara sistem kekebalan tubuh melawan infeksi dan mengobati cedera. Namun, peradangan kronis bisa dikaitkan dengan penyakit serius, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Anda bisa mengobati gejala penyakit tersebut dengan mengurangi peradangan lewat mengonsumsi minyak ikan. Efek anti inflamasi yang kuat pada minyak ikan dapat membantu mengurangi gejala penyakit yang disebabkan oleh peradangan, terutama rheumatoid arthritis.

4. Mengurangi Risiko Depresi Pascapersalinan

Orang dengan kadar omega-3 rendah selama kehamilan mungkin lebih rentan terhadap depresi pascapersalinan. Tubuh tidak bisa menghasilkan omega-3, sehingga untuk mendapatkannya Anda perlu mengonsumsi makanan yang mengandung omega 3 atau suplemen.

Kandungan omega-3 dalam minyak ikan dapat membantu mengurangi risiko depresi pascapersalinan. Bahkan konsumsi omega-3 dapat membantu meningkatkan perkembangan janin, terutama otak dan mata.

5. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Meskipun minyak ikan tidak dapat mencegah serangan jantung atau stroke, minyak ikan terbukti dapat mengurangi beberapa faktor risiko yang terkait dengan kedua kondisi ini.

Selain membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan kadar trigliserida, asam lemak omega-3 dalam minyak ikan dapat membantu memperlambat perkembangan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) dan mengurangi risiko aritmia (irama jantung tidak normal) yang dapat menyebabkan serangan jantung pada kasus tertentu.

6. Kesehatan Mental

Selain depresi pascapersalinan, konsumsi minyak ikan dapat membantu mengobati berbagai kondisi gangguan kejiwaan termasuk:

• Penyakit Alzheimer
• Gangguan Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
• Bipolar
• Sindrom pramenstruasi (PMS)
• Penurunan kognitif, termasuk kehilangan memori
• Depresi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minyak ikan, yang kaya akan asam lemak omega-3 EPA dan DHA dapat membantu mengobati depresi serta mencegah penurunan kognitif, terutama pada lansia.

Meskipun beberapa penelitian telah dilakukan, tetapi hingga saat ini manfaat minyak ikan belum cukup terbukti secara ilmiah sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguji efektivitas minyak ikan secara klinis.

Baca Juga: Manfaat Penting Minyak Ikan untuk Anak

Efek Samping Minyak Ikan

Anda mungkin akan merasakan efek samping jika mengonsumsi suplemen minyak ikan dalam dosis tinggi (lebih dari 3 gram per hari). Dengan kata lain, semakin besar dosis yang dikonsumsi, semakin besar juga kemungkinan Anda mengalami efek samping. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen minyak ikan.

Beberapa efek samping paling umum meliputi:

• Diare
• Mual
• Maag
• Sakit perut
• Bersendawa aftertaste, seperti ikan (fish burbs)

Konsumsi lemak omega-3 dosis tinggi, yang ditemukan dalam suplemen minyak ikan, juga bisa memperlambat pembekuan darah dan meningkatkan risiko pendarahan atau memar, terutama jika Anda sudah mengonsumsi obat antikoagulan (pengencer darah). Ini juga dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh Anda.

Berapa banyak minyak ikan yang Anda konsumsi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan tertentu. Maka dari itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen ini.

Baca Juga: 7 Sumber Makanan Kaya Omega 3