Mana yang Lebih Tinggi Kalori? Nasi atau Mie Instan?

Mana yang Lebih Tinggi Kalori? Nasi atau Mie Instan?

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 11 Januari 2023

 

Nasi adalah makanan pokok yang selalu dikonsumsi oleh mayoritas warga di Indonesia. Hal ini karena nasi memiliki tekstur yang kenyal, lembut, dan bisa dikombinasikan dengan berbagai jenis lauk.

Nasi terbuat dari beras. Di mana beras sendiri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu putih atau cokelat (gandum utuh). Beras putih sering ditemui dan dijual di banyak pusat perbelanjaan. Selain itu, beras putih juga yang paling sering dikonsumsi daripada beras merah yang menawarkan lebih banyak manfaat dalam hal kesehatan.

Baik beras putih dan beras gula, tetap mengandung nutrisi (seperti karbohidrat dan protein), tetapi tidak ada lemak dan gula. Nasi yang dimasak akan mengandung banyak air, bahkan mencapai 70% dari total beratnya.

Berikut nutrisi yang terkandung dalam 100 gram porsi nasi putih:

  • Kalori: 130
  • Karbohidrat: 28,7 gram (10% dari nilai harian)
  • Protein: 2,36 gram (5% dari nilai harian)
  • Lemak: 0,19 gram (0 % dari nilai harian)

Baca Juga: Mengapa Nasi Merah Lebih Sehat dari Nasi Putih?

Nutrisi yang Terkandung dalam Beras

1. Karbohidrat

Nasi memiliki kandungan utama yaitu karbohidrat sebanyak 80% dari total berat keringnya. Sebagian besar karbohidrat dalam nasi berbentuk pati. Pati sendiri merupakan bentuk yang paling umum dari karbohidrat dalam makanan.

Selain itu, pati juga tersusun dari glukosa rantai panjang yang disebut dengan nama amilosa serta amilopektin. Jenis beras yang berbeda juga memiliki jumlah senyawa yang berbeda yang dapat memengaruhi tekstur beras.

Seperti beras basmati yang mengandung amilosa sehingga tidak akan lengket ketika dimasak. Ada juga beras ketan yang rendah amilosa, tetapi tinggi amilopektin sehingga akan lengket setelah dimasak. Oleh karena itu, beras ketan lebih cocok untuk dibuat dalam masakan risotto, puding nasi, dan untuk dimakan menggunakan sumpit.

Beras yang mengandung amilosa tinggi membuat tubuh memerlukan waktu yang lama untuk mencernanya. Hal ini karena beras yang mengandung amilosa tinggi dapat memperlambat pencernaan pati.

Sebaliknya, tubuh justru sangat mudah mencerna beras ketan. Pencernaan yang cepat justru dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang tidak sehat, terutama bagi penderita diabetes.

2. Serat

Baik beras putih maupun beras merah, sama-sama mengandung serat larut dalam jumlah yang bervariasi yang disebut dengan pati resisten.

Pati resisten dapat meningkatkan butirat dalam usus. Butirat ini berfungsi untuk meningkatkan kesehatan usus untuk meredakan peradangan, meningkatkan fungsi penghalang usus, serta menurunkan tingkat risiko kanker usus besar.

Kandungan Gizi Mie Instan

Dalam satu bungkus kemasan mie instan, biasanya memiliki porsi yang bervariasi, di mana pada umumnya sekitar 75 sampai 90 gram.

Jumlah kalori dalam satu bungkus mie instan juga akan berbeda, yaitu sekitar 350 sampai 500 kalori. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa kalori yang diperoleh tubuh saat mengonsumsi satu porsi mie instan dan nasi lebih banyak mie instan.

Ada beberapa merek mie instan yang menyediakan produk mie instan yang kalorinya rendah, yaitu mencapai 180 kalori saja setiap porsinya. Namun, hal itu sama saja karena kadar protein dan serat yang terkandung dalam mie instan tetap rendah. Hal tersebut tentu berdampak buruk untuk saat Anda ingin menurunkan berat badan.

Protein diketahui mampu meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan mengandung protein dalam digunakan untuk mengatur berat badan. Sedangkan serat dapat berfungsi untuk meningkatkan rasa kenyang serta membantu menurunkan berat badan.

Baca Juga: Berapa Kebutuhan Kalori saat Diet?

Efek Negatif Konsumsi Mie Instant

Kebanyakan mie instan mengandung bahan penguat rasa yaitu monosodium glutamat (MSG) untuk meningkatkan rasa pada makanan olahan.

Meskipun FDA telah mengakui bahwa bahan MSG masih aman untuk dikonsumsi, efek potensialnya masih menjadi kontroversial. Beberapa penelitian juga telah menghubungkan bahwa konsumsi makanan mengandung MSG yang sangat tinggi dapat menimbulkan peningkatan berat badan, peningkatan tekanan darah, sakit kepala, dan mual.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa sering mengonsumsi mie instan dapat terkait dengan kualitas diet yang buruk. Konsumsi mie instan juga dapat membuat tubuh mendapatkan asupan natrium dan kalori yang lebih tinggi daripada mengonsumsi makanan non mie instan.

Mie instan juga dapat meningkatkan risiko terkena sindrom metabolik, yaitu suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Tak hanya itu, satu porsi mie instan memiliki kandungan sodium sebanyak 861 mg. Kandungan sodium dikaitkan dengan timbulnya tekanan darah tinggi pada individu yang sensitif terhadap garam.

Meski nasi putih dan mie instan memiliki kalori yang berbeda, sebaiknya Anda tetap membatasi konsumsi keduanya. Hal ini karena meskipun nasi putih memiliki kalori yang lebih rendah daripada mie instan, konsumsi nasi putih yang berlebihan tetap dapat menimbulkan penyakit, seperti diabetes.

Baca Juga: Mie Shirataki, Solusi Terbaik untuk Diet

 

Sumber

Fat Secret Indonesia. Mie. www.fatsecret.co.id 

Healthline. (2017). Is Rice Fattening or Weight Loss Friendly?. www.healthline.com

Healthline. (2017). Are Instant Noodles Bad for You?. www.healthline.com

Medical News Today. (2020). What to know about rice. www.medicalnewstoday.com 

Verywell Fit. (2021). Rice Nutrition Facts and Health Benefits. www.verywellfit.com