Makan Daging Ular? Ketahui Manfaat dan Efek Sampingnya

Makan Daging Ular? Ketahui Manfaat dan Efek Sampingnya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 10 Juni 2023

 

Meski kontroversial, manfaat kesehatan konsumsi daging ular sudah lama beredar di tengah masyarakat, termasuk di Indonesia.

Dalam buku pengobatan Cina Kuno, konsumsi sup daging ular konon bisa mendatangkan beragam benefit kesehatan. Mulai dari menyembuhkan berbagai penyakit, menutrisi darah, meningkatkan kesehatan kulit hingga memperbaiki qi atau level energi tubuh. Lalu, bagaimana pendapat pakar medis modern terkait manfaat makan daging ular?

Baca Juga: Ketahui Berbagai Makanan Mengandung MSG yang Perlu Anda Hindari

Kandungan Nutrisi dalam Daging Ular

Sama seperti daging lainnya, daging ular juga mengandung banyak protein. Protein sendiri diperlukan dalam sistem tubuh termasuk perkembangan otot. Protein juga menjadi sumber asam amino yang bisa membantu membangun dinding sel hingga mengatur hormon.

Daging ular mentah mengandung sekitar 93 kalori per 100 gramnya, tergantung pada jenis ularnya. Jumlahnya sekitar setengah kalori dan sepertiga dari jumlah lemak yang terkandung dalam 100 gram daging sapi sirloin. Karena kandungan kalori dan lemak yang lebih rendah (dengan bobot yang sama), konsumsi daging ular bisa membantu orang-orang yang sedang berdiet untuk mengendalikan berat badan mereka.

Selain itu, daging ular juga mengandung sejumlah karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin B2.

Manfaat Makan Ular

Selain dari daging dan darahnya, empedu ular seperti ular sanca misalnya, konon bisa membantu mengatasi demam tinggi pada anak. Selain itu, ada beberapa manfaat konsumsi empedu ular sanca yakni:

  • Mengatasi kolik abdomen (nyeri perut)
  • Mengatasi disentri dan wasir
  • Memperbaiki kemampuan penglihatan
  • Meredakan nyeri dan pembengkakan
  • Mengatasi karies pada gigi.

Tidak hanya empedu ular sanca, beberapa jenis ular lain termasuk ular kobra dan ular hitam juga dianggap mampu mengatasi beberapa jenis penyakit.

Konsumsi ular kobra termasuk empedu dan darahnya, berkaitan dengan peningkatan stamina pria. Sementara empedu ular hitam berdasarkan penelitian bisa membantu mengobati penyakit kusta.

Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Gejala pada Alergi Daging

Efek Samping Makan Ular

Sampai saat ini belum ada penelitian yang secara tegas menjelaskan tentang manfaat kesehatan mengonsumsi daging ular dan bagian tubuh yang lain. Tidak hanya itu, ada beberapa risiko yang juga patut diwaspadai antara lain:

1. Sisa Racun di Tubuh Ular

Konsumsi daging ular, terutama ular yang berbisa sangat berisiko. Selalu ada bahaya yang mengintai terutama jika daging ular tidak dimasak dengan benar. Ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang berbahaya.

2. Bahaya Bisa Ular saat Menyiapkan Dagingnya

Jika Anda mengolah daging ular sendiri, mempersiapkan dagingnya juga sangat berisiko. Jika Anda tidak berpengalaman, Anda bisa terkena gigitan ular.

Selain itu, tulang dari beberapa jenis ular dapat mengandung racun meskipun ularnya sudah mati. Pengolahan daging ular oleh yang bukan pakarnya bisa sangat berbahaya.

3. Kontaminasi Material Berbahaya

Daging reptil termasuk ular bisa mengandung parasit, bakteri, virus hingga logam berat. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Food Microbiology menyebutkan bahwa konsumsi daging reptil, seperti ular, bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan meliputi:

  • Trichinosis. Trichinosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Trichinella yang berasal dari daging hewan yang terinfeksi dan tidak dimasak dengan benar.
  • Pentastomiasis. Infeksi pentastomiasis disebabkan oleh larva yang bisa menyerang berbagai organ manusia termasuk mata, sistem pencernaan hingga sistem pernapasan.
  • Sparganosis. Sparganosis merupakan infeksi yang diakibatkan oleh cacing pita jenis Spirometra. Cacing ini biasanya menginfeksi hewan liar terutama binatang berdarah dingin jenis amfibi dan reptil.

Selain itu, daging ular dan reptil lainnya juga berisiko jika dikonsumsi karena bisa terkontaminasi oleh berbagai bakteri termasuk Salmonella dan E. coli. Infeksi bakteri-bakteri ini juga dapat menyebabkan penyakit yang membahayakan.

Klaim tentang manfaat konsumsi daging ular mungkin banyak Anda dengar dari orang-orang di sekitar Anda. Tapi karena belum ada bukti klinis yang menunjukkan khasiat sebenarnya dari ular, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum Anda mengonsumsi daging ular.

Baca Juga: Kenali Jenis Taenia Saginata pada Daging Sapi

Sumber

A BOB List (2021). Is Eating Snake Meat Healthy: A Surprising Truth. www.aboblist.com

Fit Day (2021). The Nutrition of Snake. www.fitday.com

Public Health (2017). Health Benefits and Side Effects of Snake Meat. www.publichealth.com

Science Daily (2010). Biological Risks of Eating Reptiles. www.sciencedaily.com