Mengenal Kandungan Listerine dan Efek Sampingnya

Mengenal Kandungan Listerine dan Efek Sampingnya

Penulis: Dita | Editor: Umi

Listerine merupakan salah satu produk perawatan yang bisa dengan mudah kita temukan di rumah. Mouthwash atau cairan pencuci mulut ini mengalami peningkatan popularitas selama pandemi karena dianggap dapat mengurangi risiko penularan virus Covid-19.

Apa sebenarnya yang terkandung dalam Listerine dan apakah benar teori yang menyebut cairan pencuci mulut ini bisa mencegah Covid-19?

Baca Juga: Tips Memilih Obat Kumur yang Tepat untuk Gigi dan Mulut

Tentang Listerine

Sebelum menjadi milik Johson & Johnson, Listerine memiliki sejarah yang sangat panjang yang bermula dari ide Sir Joseph Lister.

Lister sendiri merupakan seorang dokter bedah yang pada tahun 1860-an berusaha mengaplikasikan teori Louis Pasteur yang menyebut bahwa bakteri yang terlihat bisa menyebabkan infeksi. Dia jugalah yang pertama kali mempelopori penggunaan antiseptik untuk pembedahan.

Lister menginspirasi Robert Wood Johnson dan saudaranya agar Johnson & Johnson memproduksi cairan steril pembedahan. Dia juga berhasil memengaruhi seorang dokter dari St. Louis yang bernama Joseph Lawrence.

Pada tahun 1879 Lawrence memformulasikan cairan antiseptik dan menamainya “Listerine” sebagai bentuk penghormatan terhadap dokter Lister. Disinfektan bedah buatan Lawrence ini memiliki sifat pembasmi kuman tapi tidak keras.

Pada awalnya Listerine diiklankan untuk berbagai kegunaan, seperti membersihkan luka dan lecet, penangkal ketombe dan kutu air, serta untuk menenangkan kulit dari gigitan serangga.

Listerine kemudian mulai populer setelah tim marketing mereka mengubah kata Latin lama halitosis atau bau mulut menjadi istilah untuk kondisi medis. Sejak saat itu, Listerine dikenal sebagai salah satu merek cairan pencuci mulut yang populer di dunia.

Apa Saja Kandungan di Dalam Listerine?

Dengan berbagai manfaat yang ditawarkannya untuk menjaga kesehatan mulut dan menghilangkan aroma tak sedap, apa saja sebenarnya yang terkandung dalam Listerine?

  • Eucalyptol sebanyak 0,92 mg dalam 1 ml cairan Listerine berfungsi mencegah infalamasi sekaligus mengurangi rasa sakit pada gusi.
  • Menthol sebanyak 0,42 mg dalam 1 ml cairan Listerine mampu menenangkan mulut yang iritasi dan berguna sebagai anestetik.
  • Methyl salicylate sebanyak 0,6 mg dalam 1 ml cairan Listerine berguna sebagai antiseptik dan pereda nyeri (analgesik).
  • Thymol sebanyak 0,64 dalam 1 ml cairan Listerine bermanfaat untuk mencegah infeksi jamur, bakteri dan sebagai antiseptik.

Kandungan keempat bahan utama ini mencegah munculnya plak pada permukaan gigi dan mencegah peradangan gusi. Keduanya merupakan penyebab utama bau mulut yang disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme.

Bagaimana Cara Pemakaian Listerine?

Hal pertama yang harus Anda lakukan sebelum menggunakan Listerine untuk berkumur adalah dengan menyikat gigi. Kalau pasta gigi Anda mengandung fluoride, tunggu beberapa saat sebelum berkumur menggunakan Listerine karena efek fluoride yang bermanfaat bagi gigi bisa hilang karenanya.

Selanjutnya, tuangkan Listerine pada gelas takar (kurang lebih 20 m) dan gunakan untuk berkumur selama kurang lebih 30 detik. Jangan sampai cairan Listerine tertelan atau terminum.

Baca Juga: Apa Perbedaan Virus SARS dan Covid-19?

Bisakah Berkumur dengan Listerine Mencegah Risiko Terinfeksi Covid-19?

Beberapa bahan utama yang dalam produk Listerine memang mengandung antivirus. Penelitian pernah dilakukan dengan menggunakan strain virus influenza A yang tidak bisa menginfeksi inangnya setelah terkena cairan Listerine.

Meski sama-sama virus RNA, seperti SARS-Cov-2 (Covid-19), sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa Listerine mampu melumpuhkan virus Covid-19 seperti kemampuannya menonaktifkan virus influenza.

Ada juga yang percaya bahwa Listerine bisa digunakan sebagai pengganti cuci tangan, tetapi ini sama sekali tidak efektif. Meski mengandung alkohol, Listerine hanya punya 23% dan nilai ini tidak efektif untuk membuatnya masuk ke dalam kriteria disinfektan.

Apakah Ada Efek Samping Penggunaan Listerine?

Meskipun memiliki kemampuan menyingkirkan bakteri di mulut, ternyata obat kumur seperti Listerine tidak disarankan untuk dipakai setiap hari. Hal ini karena Listerine mengandung alkohol yang bisa menyebabkan mulut kering.

Anda disarankan untuk lebih sering menyikat gigi dan flossing untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut. Kalau ingin berkumur dengan Listerine, gunakan setidaknya cairan pencuci mulut sebanyak 2 sampai 3 kali saja dalam seminggu.

Penggunaan obat kumur dalam jumlah dan cara yang benar sebenarnya tidak akan menyebabkan efek samping berbahaya. Namun, jika tertelan Anda mungkin akan mengalami rasa panas di tenggorokan, sakit perut, iritasi lambung, mual, muntah hingga demam. Karena itu, gunakan cairan Listerine sesuai dengan dosis dan fungsinya untuk mendapatkan manfaat maksimalnya.

Baca Juga: Dexamethasone, Benarkah Bisa Sembuhkan COVID-19?

Sumber

Global Health Now. (2021). Listerine. www.globalhealthnow.org

Healthline. (2019). Everything You Need to Know About Using Mouthwash. www.healthline.com

Kilmer House. (2008). LISTERINE® Antiseptic: A Very Useful Product. www.kilmerhouse.com

National Museum of American History. (2021). Listerine. www.americanhistory.si.edu

McGill. (2021). Listerine is a Mouthwash, Not an Antiviral Drug. www.mcgill.ca