Levonorgestrel, Si Alat Kontrasepsi Darurat

Levonorgestrel, Si Alat Kontrasepsi Darurat

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 30 September 2022

 

Levonorgestrel adalah obat yang dipakai untuk mencegah kehamilan. Obat berupa preparat hormon ini memperlambat terjadinya ovulasi dengan cara mencegah indung telur melepaskan sel telur agar tidak dibuahi oleh sperma sehingga tidak terjadi pembuahan.

Metode kontrasepsi ini dipakai pada situasi tertentu yang dianggap darurat untuk mencegah kehamilan. Penggunaannya cukup aman selama tidak dipakai sembarangan.

Mirip dengan pil KB yang juga berfungsi mencegah kehamilan, levonorgestrel umumnya tidak dianjurkan untuk pemakaian rutin dan hanya efektif apabila dipakai pada waktu tertentu.

Mari simak beberapa informasi penting terkait levonorgestrel kontrasepsi darurat yang perlu Anda ketahui berikut.

Baca Juga: Belum Ingin Hamil Lagi? Ini Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui

Waktu Pemakaian Levonorgestrel

Seperti disebutkan di atas, obat kontrasepsi ini hanya dianjurkan dan efektif untuk waktu tertentu. Beberapa waktu tersebut, seperti:

  • Setelah melakukan hubungan seksual tanpa mengenakan alat kontrasepsi apapun.
  • Saat khawatir kondom yang dipakai mungkin mengalami kerusakan, seperti robek, terlepas, atau digunakan dengan cara yang kurang benar.
  • Jika tidak secara teratur mengonsumsi pil KB selama ingin mencegah kehamilan.
  • Menjadi korban pemerkosaan yang tidak mendapatkan perlindungan dari pemakaian alat kontrasepsi, baik alat kontrasepsi berupa pil, spiral, maupun KB suntik.
  • Keliru atau salah dalam melakukan perhitungan masa subur.

Sebelum Mengonsumsi Levonorgestrel 

Jika ingin mengonsumsi obat kontrasepsi ini, ada sejumlah hal yang perlu Anda perhatikan, di antaranya:

  • Riwayat alergi. Anda harus memastikan untuk memberi tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Pasien yang alergi terhadap obat kontrasepsi ini tidak boleh mengonsumsinya, termasuk jika alergi terhadap progesteron sintetis lainnya, seperti progestin.
  • Menderita penyakit tertentu. Beberapa penyakit tertentu mungkin berhubungan dengan konsumsi obat kontrasepsi ini. Jadi, pastikan Anda menginformasikan kepada dokter jika Anda dan keluarga pernah atau sedang menderita penyakit seperti, diabetes, endometriosis, osteoporosis, tekanan darah tinggi, lupus, penyakit liver, penyakit ginjal, migrain, asma, epilepsi, hingga kanker payudara, emboli paru dan trombosis vena dalam.
  • Konsumsi obat-obatan lain. Untuk mencegah komplikasi dan sebagainya, Anda juga harus memberitahu dokter jika sedang mengonsumsi berbagai jenis obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Perdarahan vagina. Informasikan semua kondisi Anda kepada dokter untuk mendapat penanganan terbaik, termasuk jika Anda tengah mengalami perdarahan vagina yang penyebabnya belum diketahui.
  • Kehamilan. Anda yang tengah merencanakan kehamilan atau sedang menyusui dilarang mengonsumsi levonorgestrel kontrasepsi darurat. Pada wanita hamil, obat ini bisa menimbulkan komplikasi kehamilan seperti keguguran, kehamilan ektopik, sepsis, dan kelahiran prematur. Sementara untuk ibu menyusui, penggunaan levonorgestrel dilarang karena dapat terserap ke dalam ASI.
  • Merokok dan minuman beralkohol. Selama Anda mengonsumsi levonorgestrel kontrasepsi darurat, pastikan juga untuk tidak merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol karena dapat membuat risiko terjadinya efek samping meningkat.
  • Risiko overdosis. Tangani risiko overdosis dengan segera menemui dokter apabila mengalami overdosis atau efek samping serius setelah mengonsumsi obat ini.

Dosis dan Cara Tepat Mengonsumsi Levonorgestrel

Sebagai alat kontrasepsi darurat, levonorgestrel kontrasepsi darurat efektif mencegah kehamilan jika dipakai segera setelah berhubungan seksual. Adapun aturan dosisnya adalah:

  • Dosis aman mengonsumsi levonorgestrel adalah 1,5 mg dalam waktu 0–72 jam usai berhubungan intim.
  • Dosis alternatifnya adalah 0,75 mg yang dikonsumsi 0–72 jam usai berhubungan intim, dilanjutkan dengan konsumsi 0,75 mg 12 jam setelahnya.

Untuk cara tepat mengonsumsinya, beberapa hal yang penting Anda perhatikan adalah:

  • Selalu ikuti anjuran yang diberikan oleh dokter dan pastikan Anda membaca informasi yang tertera pada kemasan obat.
  • Jangan pernah menambah atau mengurangi dosis tanpa terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan dokter.
  • Agar efektif, usahakan untuk mengonsumsi obat kontrasepsi ini dalam jangka waktu 0–72 jam setelah berhubungan intim.
  • Anda boleh mengonsumsi levonorgestrel dengan atau tanpa makanan lebih dulu.
  • Segera hubungi dokter jika Anda muntah 2 jam setelah mengonsumsi levonorgestrel. Anda mungkin perlu kembali mengonsumsinya sesuai arahan dokter.
  • Konsumsi levonorgestrel bisa menyebabkan timbulnya flek atau bercak darah selama beberapa hari. Jika kondisi tersebut berlangsung lebih dari 7 hari dan tidak kunjung berhenti, segera hubungi dokter.
  • Jadwal menstruasi bisa menjadi lebih cepat atau lebih lambat daripada biasanya setelah Anda mengonsumsi levonorgestrel. Anda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter jika waktu menstruasi terlambat lebih dari 7 hari untuk mengetahui penyebab pasti keterlambatan menstruasi.
  • Tempat penyimpanan levonorgestrel perlu diperhatikan. Simpanlah di tempat yang sejuk dan kering dalam wadah tertutup. Jauhkan levonorgestrel dari paparan sinar matahari langsung dan dari jangkauan anak-anak.

Baca Juga: Memilih Pil KB? Berikut Ragam Jenis Pil KB dan Cara Kerjanya

Bahaya dan Efek Samping Levonorgestrel 

Setelah mengonsumsi levonorgestrel, ada beberapa jenis efek samping yang mungkin Anda alami, seperti:

  • Sakit perut, diare, dan kelelahan
  • Merasa mual hingga muntah
  • Merasakan pusing atau sakit kepala
  • Muncul rasa sakit pada payudara
  • Dibanding biasanya, jumlah darah haid menjadi lebih sedikit atau lebih banyak
  • Mengalami perdarahan di luar waktu haid

Selain itu, ada juga sejumlah reaksi alergi obat atau efek samping serius yang perlu Anda perhatikan, seperti:

  • Migrain berat atau parah
  • Kondisi keputihan yang tidak normal
  • Menderita sakit perut ekstrem bagian bawah selama 3–5 minggu setelah konsumsi levonorgestrel
  • Mengalami depresi

Catatan Penting

Kontrasepsi darurat merupakan alat kontrasepsi yang rentan penyalahgunaan, serta dapat menimnulkan risiko tertentu jika tidak digunakan sesuai dengan indikasi dan dosis yang tepat.

Sebelum mengonsumsinya, pastikan untuk melakukan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, terutama dokter spesialis kandungan dan kebidanan.

Baca Juga: Tips Mencegah Kehamilan dengan KB Alami

Sumber

NCBI. (2021). Levonorgestrel. www.ncbi.nlm.nih.gov

Web MD. Levonorgestrel. www.webmd.com

Medicines. Advice for women taking Levonorgestrel 1.5 mg tablets. www.medicines.org.uk

NCBI. Emergency contraception. www.ncbi.nlm.nih.gov

MedlinePlus Drug Information. (2021). Levonorgestrel. medlineplus.gov