Levofloxacin: Fungsi, Cara Penggunaan, dan Efek Sampingnya

Levofloxacin: Fungsi, Cara Penggunaan, dan Efek Sampingnya

Penulis: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 3 Oktober 2022

 

Levofloxacin termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai antibiotik fluorokuinolon. Obat ini bekerja dengan membunuh bakteri atau mencegah pertumbuhannya. Umumnya obat ini digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri seperti sinusitis, pneumonia, infeksi saluran kemih, dan infeksi kulit. Selain itu, obat ini juga dapat untuk mengobati orang yang pernah terkena antraks atau jenis wabah tertentu.

Levofloxacin tidak akan bekerja untuk pilek, flu, atau infeksi virus lainnya. Antibiotik ini dapat menyebabkan efek samping yang serius bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan. Sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.

Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih

Sebelum Menggunakannya

Penggunaan yang kurang tepat dapat menimbulkan efek negatif. Berikut ini hal- hal yang perlu Anda ketahui sebelum mengonsumsi obat tersebut, antara lain:

  • Beri tahu dokter atau apoteker jika Anda alergi terhadap antibiotik tersebut atau bahan-bahan yang terkandung padanya.
  • Konsultasikan pada dokter apabila Anda sedang atau berencana menggunakan obat lain, termasuk vitamin, suplemen, dan obat herbal.
  • Obat ini dapat menyebabkan pembengkakan atau robeknya tendon (serat yang menghubungkan tulang ke otot pada tubuh). Terutama pada tendon Achilles pada tumit. Hal tersebut biasanya terjadi selama masa pengobatan atau beberapa bulan setelah Anda berhenti menggunakannya.
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit seperti masalah tendon, masalah tulang, artritis atau masalah sendi lainnya (terutama pada anak-anak), gangguan otot atau saraf, seperti miastenia gravis, masalah sirkulasi darah, aneurisma, penyempitan atau pengerasan arteri.
  • Konsultasikan juga apabila Anda sedang atau memiliki riwayat diabetes, masalah jantung, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, kejang atau epilepsi, cedera kepala atau tumor otak, sindrom long QT (masalah irama jantung), dan hipokalemia (rendahnya kadar kalium dalam darah).
  • Pada penderita diabetes, obat ini dapat mempersulit pengendalian gula darah.
  • Obat ini bisa membuat Anda pusing. Hindari melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi setelah meminumnya.
  • Hindari minum alkohol saat mengonsumsi obat ini.
  • Obat ini bisa membuat Anda lebih sensitif terhadap sinar matahari.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil.
  • Konsultasikan pada dokter apabila Anda sedang menyusui.
  • Infokan pada dokter apabila Anda hendak menjalani operasi termasuk operasi gigi saat mengonsumsi obat ini.

Dosis dan Cara Penggunaan

Berikut ini aturan pakai yang umumnya perlu Anda ketahui pada penggunaan levofloxacin, antara lain:

  • Dosis untuk obat ini berbeda- beda sesuai dengan gejala pasien. Gunakan obat ini sesuai dengan anjuran dari dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang telah ditentukan.
  • Hindari menghentikan pemakaian obat secara tiba- tiba sebelum waktu yang ditentukan. Hal ini dapat menyebabkan efek buruk terhadap penyakit Anda. Tetap minum obat ini meskipun Anda merasa telah sembuh.
  • Obat ini dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
  • Perbanyak minum air setelah meminum obat ini.
  • Sebaiknya mengonsumsi obat ini pada jam yang sama setiap harinya.
  • Jangan melewatkan dosisnya. Lewati meminumnya jika Anda lupa hingga memasuki waktu minum obat selanjutnya. Lanjutkan minum obat untuk dosis berikutnya.
  • Jangan berbagi obat dengan orang lain meskipun memiliki gejala yang sama.
  • Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari tempat yang lembab atau panas.

Efek Samping

Umumnya dokter memberikan obat ini dengan pertimbangan yang matang agar pasien tidak menderita efek samping negatif. Namun, berikut ini efek samping yang umumnya muncul yang perlu Anda ketahui, antara lain:

  • Mual
  • Sakit kepala
  • Diare
  • Insomnia (sulit tidur)
  • Sembelit
  • Pusing

Gejala tersebut umumnya merupakan efek samping yang ringan dan dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, hubungi dokter apabila gejala tak kunjung hilang atau semakin perah. Gejala yang parah mungkin dapat terjadi. Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala berikut ini, antara lain:

  • Memar
  • Pendarahan yang tidak biasa
  • Gejala masalah ginjal, seperti perubahan jumlah urin
  • Tanda-tanda masalah hati, seperti mual dan muntah yang tidak berhenti
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sakit perut
  • Mata atau kulit menguning
  • Urine berwarna gelap
  • Nyeri dada
  • Pusing parah
  • Pingsan
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Tanda-tanda robekan atau pecahnya pembuluh darah utama yang disebut aorta

Selain itu, segera hubungi dokter jika Anda mengalami reaksi seperti ruam, gatal, bengkak (terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan), pusing parah, dan kesulitan bernapas.

Baca Juga: Ciprofloxacin: Fungsi, Aturan Pakai, dan Efek Samping

Sumber

Drugs. 2019. Levofloxacin. www.drugs.com

Healthline. 2019. Levofloxacin. www.healthline.com

Mayo Clinic. 2020. Levofloxacin. www.mayoclinic.org

WebMD. Levofloxacin. www.webmd.com