Mengenal Risiko Konsumsi Lemak Trans
Mengenal Risiko Konsumsi Lemak Trans
Penulis: Anggita | Editor: Opie
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 15 Juni 2023
Anda mungkin perlu memperhatikan makanan yang Anda konsumsi. Pasalnya, ada banyak risiko ketika Anda mengonsumsi lemak trans.
Makanan yang mengandung lemak trans sangat banyak kita jumpai, bahkan tanpa sadar menjadi makanan yang Anda konsumsi sehari-hari. Terlebih lagi jika Anda sering mengonsumsi gorengan.
Lemak yang bisa berasal dari penggunaan minyak goreng berkali-kali ini adalah jenis lemak yang berbahaya bagi tubuh Anda. Adapun lemak ini terbentuk akibat proses hidrogenasi yang tidak sempurna dari minyak nabati.
Contoh makanan yang mengandung lemak trans antara lain:
- Biskuit
- Kentang goreng
- Keripik kentang
- Popcorn
- Donat
- Margarin
- Sosis
- Krimer kopi
Baca Juga: Bahaya Obesitas Bagi Tubuh yang Perlu Diketahui
Risiko Konsumsi Lemak Trans
Risiko penyakit yang ditimbulkan dari mengonsumsi lemak trans sangat banyak, mulai dari alergi, sampai kanker. Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai risiko mengonsumsi makanan mengandung lemak trans.
1. Alergi
Penelitian membuktikan bahwa asam lemak trans berkaitan dengan beberapa penyakit seperti asma, alergi dingin, maupun eczema. Hal ini terjadi pada anak-anak.
2. Obesitas
Sudah menjadi fakta umum bahwa lemak adalah musuh utama dari berat badan Anda. Apalagi, mengonsumsi makanan yang tinggi akan lemak trans bisa memicu terjadinya obesitas.
Obesitas sendiri dapat berisiko menimbulkan penyakit-penyakit lain seperti jantung dan diabetes.
3. Kanker Usus Besar
Setelah mengalami menopause, perempuan yang mengikuti terapi hormon berisiko terkena kanker usus besar.
Hal ini diperparah jika Anda mengonsumsi makanan olahan yang memiliki kadar lemak trans tinggi.
Tidak hanya perempuan, laki-laki juga lanjut usia juga bisa terkena kanker usus besar, khususnya ketika meminum obat anti-inflamasi non-steroid.
4. Diabetes
Mengalami obesitas bisa membuat Anda rentan terkena berbagai penyakit, salah satunya adalah diabetes.
Lemak sendiri adalah salah satu penyebab terjadinya diabetes tipe 2.
Lemak bisa menumpuk dalam aliran darah dalam sel otot Anda. Jika ini terjadi, maka kadar gula darah Anda akan meningkat.
Orang yang sudah mengalami obesitas sebaiknya mengurangi konsumsi lemaknya. Sebab, semakin sedikit Anda makan makanan berlemak, maka insulin Anda dapat bekerja dengan baik.
5. Preeklamsia saat Hamil
Preeklamsia adalah salah satu risiko yang bisa terjadi saat kehamilan. Yaitu, ketika tekanan darah Anda menjadi tinggi dan terjadi kerusakan pada organ.
Penelitian membuktikan bahwa perempuan yang mengalami preeklamsia, memiliki kadar asam lemak trans 30 persen lebih tinggi dibanding perempuan yang tidak mengalaminya.
Hal ini disebabkan oleh lemak trans yang mengalir ke janin.
Jika terjadi, maka Anda berpotensi untuk melahirkan secara prematur.
Baca Juga: Kista Payudara: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
6. Kanker Payudara
Salah satu dampak terburuk dari makanan olahan adalah bisa menyebabkan kanker.
Kanker yang lebih banyak terjadi pada perempuan ini, bisa berisiko terjadi jika gaya hidup Anda tidak sehat.
Obesitas juga bisa berakhir pada kanker payudara, sehingga sangat penting bagi Anda untuk mengontrol pola makan Anda dan menghindari konsumsi lemak trans berlebih.
7. Penyakit Kardiovaskular
Sayangnya, jika Anda gemar mengonsumsi makanan yang sudah diproses, lemak trans bisa menghantui kadar kolesterol Anda.
Lemak trans bisa meningkatkan kadar kolesterol buruk, dan menurunkan kadar kolesterol baik Anda.
Kondisi ini lebih berpotensi membuat Anda terkena serangan jantung.
Cara Mencegah Dampak Lemak Trans
Mencegah selalu lebih baik dari mengobati. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya risiko berbagai penyakit karena lemak trans.
- Melihat label komposisi sebelum membeli makanan terproses. Pastikan bahwa kadar lemak makanan tersebut cukup untuk kebutuhan gizi Anda.
- Mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan, sebab kebanyakan mengandung lemak trans.
- Membuat camilan sendiri di rumah, seperti kacang-kacangan, potongan apel, pisang, dan yogurt.
- Mengganti margarin dengan kandungan minyak sayur.
- Banyak mengonsumsi buah dan sayur, khususnya yang mengandung lemak tak jenuh. Lemak tak jenuh adalah jenis lemak yang baik bagi tubuh dan bisa menurunkan berat badan Anda.
- Rutin berolahraga dan menerapkan pola hidup sehat.
- Menghindari minum minuman beralkohol.
- Memeriksa kondisi kesehatan Anda secara berkala.
Baca Juga: 6 Lemak Baik bagi Penderita Jantung
SumberAmerican Cancer Society. (2018). How Your Weight May Affect Your Risk of Breast Cancer. cancer.org
Healthline. (2018). 5 Ways to Avoid Hydrogenated Oil. www.healthline.com
Mayo Clinic. (2020). Preeclampsia – Symptoms and causes. www.mayoclinic.org
Medline Plus. (2020). Facts about trans fats. medlineplus.gov
NCBI. (2011). Trans fats—sources, health risks and alternative approach – A review. www.ncbi.nlm.nih.gov
NutritionFacts.org. Fat is the Cause of Type 2 Diabetes. nutritionfacts.org