Penyebab, Diagnosis, serta Penanganan Kuku Bergelombang
Penyebab, Diagnosis, serta Penanganan Kuku Bergelombang
Penulis: Anggita | Editor: Opie
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 13 Januari 2023
Terdapat berbagai macam cara untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Salah satunya dengan melihat kondisi kukunya.
Seiring pertambahan usia atau karena perubahan pada kesehatannya, kuku seseorang bisa mengalami perubahan warna, ketebalan, kontur, bahkan tekstur.
Salah satu perubahan kuku yang dialami sejumlah orang adalah kondisi kuku bergelombang atau munculnya tonjolan di sepanjang kuku Anda.
Untuk mengetahui lebih lengkap tentang kuku bergelombang, simak artikel di bawah ini.
Baca Juga: 7 Obat Jamur Kuku yang Alami Menggunakan Bahan Rumahan
Penyebab Kuku Bergelombang
Kondisi kuku bergelombang bisa dilihat dari dua jenis polanya, yaitu pola vertikal dan pola horizontal.
- Kuku bergelombang dengan pola vertikal
Tidak hanya terjadi pada bagian kulit yang terlihat, kerutan sebagai tanda penuaan juga bisa terjadi pada kulit di bawah kuku Anda.
Saat ini terjadi, maka kuku Anda akan membentuk gelombang vertikal.
Penuaan bisa membuat kulit dan kuku Anda kehilangan kelembapan serta nutrisi yang baik untuk pertumbuhan kuku.
Terkadang, kuku bergelombang vertikal juga bisa menjadi rapuh dan patah, sehingga bisa menimbulkan rasa sakit.
Untungnya hal ini tidak begitu berbahaya dan bisa terjadi pada setiap orang.
Selain itu, gelombang vertikal pada kuku juga bisa mengindikasikan kondisi kesehatan seperti:
- Anemia
- Kurang zat besi
- Eksem
- Psoriasis
- Kurang asam folat
- Kurang protein
- Sindrom kuku rapuh
- Gangguan tiroid
- Arteriosklerosis
- Artritis reumatoid
- Gangguan makan
- Kuku bergelombang dengan pola horizontal
Gelombang horizontal pada kuku disebut juga dengan istilah Beau’s lines. Apabila terjadi pada salah satu kuku Anda, maka kondisi ini mungkin disebabkan oleh cedera.
Namun, gelombang horizontal yang dalam juga bisa menandakan adanya kondisi medis yang serius di tubuh Anda, seperti:
- Penyakit ginjal akut
- Penyakit tiroid
- Campak
- Sifilis
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Masalah pernapasan
- Defisiensi seng (zinc)
- Penyakit pembuluh darah perifer
- Infeksi strep
- COVID-19
- Eksem
- Psoriasis
- Stres
- Gangguan kecemasan
Selain penyakit di atas, kuku bergelombang horizontal juga bisa muncul akibat kemoterapi.
Jika Anda mengidap salah satu penyakit di atas, maka kuku Anda bisa berhenti tumbuh hingga Anda mendapatkan pengobatan.
Untungnya, gelombang pada kuku bisa hilang dan tidak berbahaya.
Yang penting untuk diperhatikan adalah penyebab medis yang membuat gelombang kuku tersebut muncul.
Diagnosis
Apabila terjadi perubahan pada kuku Anda, maka dokter akan memeriksa kuku Anda untuk melihat masalah pada sirkulasi darah atau berbagai masalah kesehatan lain yang mungkin Anda idap.
Jika Anda mengalami cedera kuku, maka tunggulah dulu selama beberapa minggu sebelum memeriksakan diri, kecuali jika Anda mengalami kondisi-kondisi berikut:
- Pendarahan di bawah kuku
- Kuku hancur
- Kuku tercabut
- Kuku terpotong
Anda juga perlu menjelaskan gejala-gejala lain yang Anda rasakan, serta melakukan pemeriksaan lain jika dibutuhkan.
Baca Juga: 5 Penyebab Kuku Kaki Menghitam
Penanganan
Untuk mengatasi kuku bergelombang, Anda perlu mendapatkan perawatan sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda idap.
Namun, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk merawat kulit saat bergelombang, yakni:
- Lembapkan kuku
Masalah kuku bisa terjadi ketika kulit Anda kering. Maka dari itu, rutinlah melembapkan kuku Anda dengan minyak atau krim tangan.
Cara ini bisa meminimalisir penampilan gelombang di kuku Anda, serta menyehatkan keratin kuku.
- Hindari mencuci tangan terlalu sering
Mencuci tangan memang sebuah kebiasaan yang bagus. Walaupun begitu, hindari mencuci tangan secara berlebihan, khususnya jika Anda memiliki eksem atau psoriasis.
Saat mencuci piring, Anda bisa menggunakan sarung tangan khusus.
- Jangan mencabut atau menggigit kuku
Jika Anda memiliki kebiasaan mencabuti kuku, menarik kulit di sekitar kuku, atau bahkan menggigit kuku, maka Anda perlu berhenti melakukannya.
Ternyata, kegiatan-kegiatan tersebut bisa meningkatkan risiko kerusakan pada kuku Anda.
- Konsumsi makanan yang menutrisi kuku
Malnutrisi bisa membuat kulit Anda rusak. Maka dari itu, cukupi kebutuhan gizi Anda mulai dari konsumsi karbohidrat, kalori, protein, serta vitamin.
Ada pula makanan yang penting untuk Anda asup bagi kesehatan kuku. Di antaranya seperti produk olahan susu, biotin seperti sayur, telur, dan kacang, serta seng yang bisa didapat dari bayam, ikan, dan jamur.
- Berhati-hati saat manicure dan hindari produk yang merusak kuku
Prosedur manicure bisa mengikis kuku Anda yang sehat. Jika Anda ingin melakukannya, maka gunakan buff lembut dengan hati-hati, dan pastikan Anda tidak terlalu sering melakukannya.
Selain itu, Anda juga sebaiknya tidak memotong kutikula kuku, yaitu lapisan berwarna putih yang melintang di sisi kuku Anda.
Kutikula berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran dan infeksi, sehingga penghilangan kultikula bisa mempengaruhi kesehatan kuku Anda.
Baca Juga: Waspadai 10 Penyakit Kuku yang Tidak Boleh Daibaikan!
SumberWeb MD. (2021). What to Know About Onychorrhexis. www.webmd.com
Prevention. (2019). 12 Ways to Get Rid of Ridges In Your Fingernails, According to Dermatologists. www.prevention.com
Healthline. (2022). Why Do I Have Ridges in My Fingernails?. www.healthline.com
Mayo Clinic. (2022). Slide show: 7 fingernail problems not to ignore – Mayo Clinic. www.mayoclinic.org
Cleveland Clinic. (2022). Beau’s Lines: What It Looks Like, Causes & Treatment. my.clevelandclinic.org
News-Medical.Net. (2021). What is Longitudinal Ridging?. www.news-medical.net
Magda Ehlers. Close-up Shot of People Holding Hands. www.pexels.com