Ketahui Teknik CPR untuk Pertolongan Pertama

Ketahui Teknik CPR untuk Pertolongan Pertama

Penulis: Devita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 9 November 2022

 

CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau biasa dikenal juga dengan sebutan RJP (resusitasi jantung paru) merupakan sebuah teknik pertolongan medis yang berfungsi untuk mengembalikan kemampuan bernapas, sirkulasi udara, dan aliran darah dalam tubuh yang terhenti sementara.

Terhentinya pernapasan, sirkulasi udara, dan aliran darah dapat memicu kerusakan otak hingga menyebabkan kematian hanya dalam kurun waktu sekitar 8-10 menit.

Umumnya teknik CPR dilakukan ketika seseorang mengalami penghentian jantung yang disebabkan oleh kondisi tertentu, seperti serangan jantung, tenggelam, masalah pernapasan, pingsan, atau terpapar asap berlebih saat terjadi kebakaran.

Melakukan teknik CPR pada seseorang yang mengalami penghentian jantung dapat membantu menormalkan fungsi jantung untuk memompa darah ke otak dan seluruh tubuh, sehingga teknik ini efektif untuk menyelamatkan nyawa seseorang.

Baca Juga: 5 Fakta Tentang Penyakit Jantung yang Sering Tidak Disadari Orang

Prosedur Teknik CPR

Melansir American Red Cross, terdapat dua prosedur dari teknik CPR, yaitu sebelum melakukan CPR dan saat melakukan CPR.

Sebelum Melakukan CPR

Sebelum Anda melakukan CPR ada baiknya memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Memastikan lokasi sekitar kejadian dalam keadaan aman. Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah memastikan lokasi dan lingkungan sekitar tempat kejadian dalam keadaan aman. Sebagai contoh saat Anda menemukan korban kebakaran, lakukan evakuasi korban ke tempat yang lebih aman terlebih dahulu sebelum melakukan CPR.
  • Memeriksa respon kesadaran korban. Setelah memeriksa lokasi sekitar kejadian dan melakukan evakuasi korban, selanjutnya Anda dapat memeriksa respons kesadaran korban dengan cara menggoyangkan tubuh korban secara perlahan, memeriksa denyut nadi, dan pernapasannya.
  • Membuka jalan napas korban. Selanjutnya Anda dapat membantu membuka jalan napas korban dengan cara membaringkan korban dalam posisi terlentang, kemudian angkat dagu korban untuk memudahkan masuknya udara ke paru-paru.
  • Menghubungi tim medis. Jika korban yang hendak ditolong tidak menunjukkan respons positif, ada baiknya Anda segera menghubungi tim medis dengan nomor telepon darurat 112 atau rumah sakit terdekat. Selain itu, Anda bisa langsung melakukan CPR sampai tim medis datang ke lokasi kejadian.

Cara Melakukan CPR

Melakukan CPR dapat dilakukan oleh semua orang yang sudah terlatih. Adapun tiga tahapan dari CPR yang umum dikenal dengan istilah C-A-B (compression, airways, breathing).

Berikut penjelasan mengenai tiga tahapan CPR.

1. Tahap Kompresi Dada atau Compression

Langkah awal CPR yang dapat dilakukan adalah kompresi dada. Berikut cara melakukan kompresi dada:

  1. Letakkan tubuh korban di permukaan yang datar, kemudian posisikan diri Anda berlutut dekat leher dan bahu korban.
  2. Anda dapat meletakkan satu telapak tangan di bagian tengah dada korban, tepatnya di antara payudara.
  3. Tempatkan telapak tangan Anda yang lain di atas tangan pertama. Usahakan posisi siku Anda lurus dan bahu berada tepat di atas tangan Anda.
  4. Tekan dada korban setidaknya 100-120 kali per menit dengan kecepatan 1-2 tekanan per detik.
  5. Anda dapat menggunakan kekuatan tubuh bagian atas saat menekan dada korban. Hindari mengandalkan kekuatan lengan agar tekanan yang dihasilkan lebih kuat.

Setelah melakukan tahap kompresi dada, Anda dapat mengamati apakah terlihat tanda-tanda korban bernapas dan menunjukkan respons positif. Jika belum, Anda dapat melakukannya kembali atau mulai mencoba membuka jalur napas korban hingga tim medis datang ke lokasi kejadian.

2. Tahap Membuka Jalur Napas atau Airways

Tahap membuka jalur napas dilakukan setelah tahap kompresi dada. Anda dapat membuka jalur napas korban dengan cara mengangkat dagu korban, lalu meletakkan tangan Anda ke dahi korban.

3. Tahap Pemberian Napas Buatan atau Breathing

Dalam memberikan napas buatan Anda dapat melakukannya dari mulut ke mulut atau dari mulut ke hidung, terutama jika bagian mulut korban mengalami luka parah hingga sulit terbuka. Pada tahapan ini disarankan hanya dilakukan apabila Anda sudah terlatih.

Berikut cara pemberian napas buatan atau breathing:

  1. Jepit hidung korban, kemudian tempelkan mulut Anda ke mulut korban.
  2. Berikan napas dari mulut Anda sebanyak 2 kali sambil mengamati apakah dadanya terangkat seperti orang bernapas atau belum. Jika belum, Anda dapat memperbaiki posisi leher korban dan memeriksa apakah ada sumbatan pada jalan napasnya.
  3. Lakukan kembali proses kompresi dada sebanyak 30 kali, diikuti oleh 2 kali pemberian napas buatan.

Ada baiknya Anda mempelajari cara melakukan teknik CPR, hal ini dapat menjadi bekal menghadapi kondisi darurat untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Anda dapat mengaplikasikannya pada seseorang yang mengalami penghentian jantung hingga tim medis tiba di lokasi.

Baca Juga: Lakukan Cara Ini untuk Pertolongan Pertama pada Gejala Serangan Jantung

Sumber

British Heart Fondation. (2021). What is CPR?. www.bhf.org.uk

Mayo Clinic. (2021). Cardiopulmonary resuscitation (CPR): First aid. www.mayoclinic.org

NHS. (2021). CPR -First aid. www.nhs.uk

American Red Cross. (2021). CPR Steps. www.redcross.org

Healthline. (2018). Cardiopulmonary Resuscitation (CPR). www.healthline.com