Ketahui Risiko Fatal dari Cedera Kepala
Ketahui Risiko Fatal dari Cedera Kepala
Penulis: Lely | Editor: Ratna
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 3 Agustus 2023
Cedera kepala merupakan rujukan pada segala jenis cedera pada otak, tengkorak, atau kulit kepala Anda. Kondisi ini dapat berkisar dari benjolan ringan, memar, hingga cedera otak traumatis.
Cedera kepala yang umum termasuk gegar otak, tengkorak retak, dan luka kulit kepala. Dampak dan perawatannya sangat bervariasi, tergantung pada apa yang menyebabkan cedera kepala Anda dan seberapa parahnya.
Perlu Anda pahami, cedera kepala bisa terjadi dalam bentuk tertutup atau terbuka. Cedera kepala tertutup adalah cedera yang tidak terkena tengkorak. Sedangkan cedera kepala terbuka adalah di mana cedera dapat merusak kulit kepala, tengkorak, dan sampai otak.
Sulit untuk menilai seberapa parah dan serius cedera kepala hanya dengan melihat. Beberapa cedera kepala ringan dapat mengeluarkan banyak darah, sementara beberapa cedera besar terkadang tidak berdarah sama sekali.
Gejala
Area kepala Anda memiliki lebih banyak pembuluh darah daripada bagian lain dari tubuh Anda, sehingga pendarahan di permukaan atau di dalam otak Anda dapat menjadi masalah serius pada cedera kepala. Dan tidak semua cedera kepala menyebabkan pendarahan.
Penting untuk mewaspadai gejala lain yang harus Anda waspadai. Banyak gejala cedera otak serius yang tidak langsung muncul. Anda harus selalu terus memantau gejala Anda selama beberapa hari setelah mengalami cedera atau luka di kepala. Gejala umum cedera kepala ringan meliputi:
- Sakit kepala
- Pusing
- Sensasi berputar
- Kebingungan ringan
- Mual
- Telinga berdenging sementara
Gejala cedera kepala berat mencakup banyak gejala dari cedera kepala ringan. Tanda dan gejalanya juga seperti:
- Kehilangan kesadaran
- Kejang
- Muntah
- Masalah keseimbangan atau koordinasi
- Disorientasi serius
- Ketidakmampuan untuk memfokuskan mata
- Gerakan mata yang tidak normal
- Kehilangan kontrol otot
- Sakit kepala yang persisten atau memburuk
- Hilang ingatan
- Perubahan suasana hati
- Keluarnya cairan bening dari telinga atau hidung
Penyebab dan Faktor Risiko
Cedera kepala secara umum dibagi menjadi dua kategori berdasarkan penyebabnya. Kondisi ini dapat berupa cedera kepala akibat pukulan di kepala, atau cedera kepala yang disebabkan oleh guncangan yang seringkali terjadi pada bayi dan anak kecil. Tetapi hal ini dapat terjadi pada Anda kapan saja ketika Anda mengalami guncangan hebat.
Cedera kepala yang disebabkan oleh pukulan di area kepala umumnya berhubungan dengan:
- Kecelakaan kendaraan bermotor
- Terjadi dengan posisi kepala di bawah
- Serangan fisik
- Kecelakaan terkait olahraga
Orang-orang yang lebih berisiko mengalami cedera otak traumatis meliputi:
- Anak-anak, terutama bayi yang baru lahir hingga usia 4 tahun
- Anak remaja dan dewasa muda, terutama pada yang berusia antara 15 dan 24 tahun
- Dewasa berusia 60 tahun ke atas
- Laki-laki dan perempuan dalam berbagai usia
Dalam kebanyakan kasus, tengkorak Anda akan melindungi otak dari bahaya serius. Namun, cedera kepala yang cukup parah dikaitkan dengan cedera pada tulang belakang.
Komplikasi
Beberapa komplikasi dapat terjadi langsung atau segera setelah cedera kepala. Cedera kepala yang parah dapat mengakibatkan cedera otak traumatis. Dan cedera otak traumatis parah dapat meningkatkan risiko komplikasi yang lebih banyak dan lebih parah,
Kesadaran yang berubah
Cedera otak traumatis sedang hingga berat dapat mengakibatkan perubahan yang berkepanjangan atau permanen pada kesadaran atau daya tanggap Anda. Keadaan kesadaran yang berbeda meliputi:
- Anda dapat mengalami koma akibat dari kerusakan luas ke semua bagian otak. Koma adalah keadaan tidak sadar dan tidak dapat merespon stimulus apapun.
- Kerusakan luas pada otak dapat mengakibatkan keadaan vegetatif. Kondisi ini membuat Anda tidak sadar akan sekitar, namun dapat membuka mata, membuat suara, merespon refleks, atau bergerak.Ada kemungkinan bahwa keadaan vegetatif dapat menjadi permanen, tetapi seringkali dapat berkembang ke keadaan sadar minimal.
- Keadaan sadar minimal merupakan kondisi kesadaran yang berubah, tetapi dengan beberapa tanda kesadaran diri atau lingkungan. Kadang-kadang, keadaan ini merupakan transisi dari koma atau kondisi vegetatif ke pemulihan yang lebih besar.
- Kematian otak terjadi ketika tidak ada aktivitas terukur dari otak dan batang otak. Pada Anda yang telah dinyatakan mati otak, pelepasan alat bantu pernapasan akan mengakibatkan berhentinya pernapasan dan akhirnya gagal jantung.
Komplikasi fisik
Beberapa orang yang mengalami cedera otak traumatis akan mengalami:
- Kejang
- Penumpukan cairan di otak (hidrosefalus)
- Infeksi
- Kerusakan pembuluh darah
- Sakit kepala
- Vertigo
Baca Juga: Cedera Kepala dan Risikonya
SumberCenters for Disease Control and Prevention. (2022). Traumatic Brain Injury & Concussion. www.cdc.gov
Healthline. (2018). Head Injury. www.healthline.com
Mayo Clinic. (2021). Traumatic brain injury. www.mayoclinic.org
MedicineNet. (2020). Head Injury (Brain Injury). www.medicinenet.com