Ketahui Perbedaan Kwashiorkor dan Marasmus

Ketahui Perbedaan Kwashiorkor dan Marasmus

Penulis: Justina | Editor: Umi

Kwashiorkor dan marasmus, merupakan bentuk malnutrisi parah yang paling sering menyerang bayi dan anak usia 1-5 tahun. Penyakit ini kebanyakan terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Penyebab utama dari kwashiorkor dan marasmus adalah kurangnya asupan makanan yang sehat dan bergizi, dan disertai dengan kurangnya sanitasi sehingga menyebabkan infeksi bakteri pada anak-anak.

Lalu apa perbedaan antara kwashiorkor dan marasmus?

Baca Juga: Ketahui 6 Penyakit Akibat Malnutrisi

Pengertian Kwashiorkor

Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi akut karena kekurangan protein. Kekurangan protein yang parah akan menyebabkan retensi cairan yang dapat membuat perut terlihat kembung.

Kwashiorkor sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 4 tahun terutama pada anak-anak yang tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup segera setelah berhenti menyusui. Seorang anak yang mengalami kwashiorkor harus segera diberi penanganan secara medis.

Protein sendiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Jika protein tidak cukup, maka cairan akan berpindah ke area tubuh yang tidak seharusnya dan akan terakumulasi di jaringan. Ketidakseimbangan cairan di dinding kapiler dapat menyebabkan retensi cairan atau yang disebut dengan edema.

Edema dapat mengaburkan berat badan sesungguhnya dari seorang anak. Anak tersebut mungkin tampak memiliki berat badan yang ideal, tetapi penampilannya justru bengkak karena cairan, bukan karena adanya lemak atau otot. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala kwashiorkor pada anak.

Gejala Kwashiorkor

Selain edema, gejala kwashiorkor bisa meliputi:

  • Kehilangan selera makan
  • Perut yang membesar (perut buncit)
  • Perubahan warna rambut, tampak berwarna kuning atau oranye
  • Dehidrasi
  • Hilangnya massa otot dan jaringan lemak
  • Lesu dan mudah tersinggung
  • Kuku bergerigi atau retak
  • Bercak kulit meradang yang menggelap dan mengelupas
  • Penyembuhan yang lambat saat terjadi infeksi pada kulit

Kwashiorkor bisa berakibat fatal jika tidak ditangani terlalu lama, karena anak-anak menjadi sangat rentan terhadap infeksi.

Cara Mengobati Kwashiorkor

Jika seorang anak telah lama mengalami hidup tanpa protein dan nutrisi yang cukup, mereka akan mengalami kesulitan untuk makan. Oleh karena itu, orang tua harus memperkenalkan kembali tentang makanan (refeeding) dengan hati-hati agar anak-anak bisa menerimanya.

Hal ini disebabkan adanya sindrom refeeding pada anak yang kekurangan gizi, yang terjadi akibat pengisian ulang elektrolit dan cairan yang cepat.

Anak-anak yang mengalami kwashiorkor juga kerap ditemukan menjadi intoleransi laktosa. Akibatnya, mereka perlu menghindari produk susu atau harus mengonsumsi enzim terlebih dahulu agar tubuh mereka bisa mencerna susu.

Dokter yang menangani kondisi anak dengan kwashiorkor pertama-tama akan memberikan karbohidrat, kemudian menambahkan protein, vitamin, dan mineral. Pengenalan kembali makanan (refeeding) mungkin membutuhkan waktu seminggu atau lebih untuk mencapai hasil yang aman.

Selain itu, jika kondisi anak sangat parah hingga syok, dengan tekanan darah rendah dan detak jantung yang tinggi, mereka mungkin perlu minum obat untuk mengontrol tekanan darahnya.

Baca Juga: Penyebab Badan Kurus dan Cara Sehat Mengatasinya

Pengertian Marasmus

Marasmus juga merupakan salah satu bentuk malnutrisi yang parah. Marasmus dapat terjadi pada siapa saja yang mengalami kekurangan gizi yang parah, tetapi biasa terjadi pada anak-anak. Marasmus dapat mengancam jiwa, tetapi dapat diobati.

Gejala Marasmus

Gejala utama marasmus adalah hilangnya lemak tubuh dan jaringan otot secara akut, yang menyebabkan indeks massa tubuh (BMI) sangat rendah.

Seorang anak dengan marasmus sering kali merasa sangat lapar, sehingga cenderung mengisap pakaian atau tangan mereka seolah-olah mencari sesuatu untuk dimakan. Namun, beberapa orang dengan marasmus akan mengalami anoreksia, bahkan penderitanya tidak mau atau tidak bisa makan.

Seiring berjalannya waktu, pengidap marasmus akan kehilangan jaringan tubuh dan lemak di wajahnya. Demikian pula, tulang mereka menjadi terlihat di bawah kulit, dan lipatan kulit berkembang karena hilangnya massa tubuh. Mata pada pengidap marasmus juga tampak cekung.

Gejala lainnya termasuk:

  • Diare kronis
  • Infeksi saluran pernapasan
  • Cacat intelektual
  • Pertumbuhan terhambat
  • Terlihat lebih tua
  • Tidak terlihat antusias atau tidak berenergi
  • Mudah marah
  • Mudah tersinggung
  • Rambut rapuh

Cara Mengobati Marasmus

Pertolongan atau pengobatan awal untuk kondisi marasmus yaitu meminum susu bubuk skim yang telah dicampur dengan air matang. Campuran ini juga bisa diganti dengan minyak nabati, seperti wijen, kasein, dan gula. Kasein adalah protein susu, sedangkan minyak dapat meningkatkan kandungan energi dan kepadatan campuran.

Begitu seorang anak mulai pulih dari marasmus, mereka harus memiliki pola makan yang seimbang agar kebutuhan nutrisinya terjaga.

Jika diare menyebabkan anak menjadi dehidrasi, rehidrasi juga harus menjadi prioritas. Seorang anak mungkin tidak membutuhkan cairan yang diberikan secara intravena, sehingga cukup dengan melakukan rehidrasi oral.

Jika terjadi infeksi saat anak-anak menderita marasmus, maka sebaiknya menggunakan antibiotik sesuai dengan resep dokter agar semakin cepat pulih.

Perbedaan Kwashiorkor dan Marasmus

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa marasmus adalah penurunan berat badan yang parah dan melemahnya otot karena kekurangan nutrisi dan kalori. Sedangkan kwashiorkor adalah pembengkakan atau edema karena retensi air akibat kekurangan protein.

Selain itu, perbedaan utama antara keduanya sangat terlihat jelas pada gejala. Pengidap kwashiorkor umumnya mengalami edema dan perut membuncit, sedangkan marasmus gejala yang ditimbulkan berupa penurunan berat badan dan penyusutan perut.

Marasmus dan kwashiorkor sendiri juga dapat bergabung menjadi Marasmic-kwashiorkor yang merupakan kombinasi pengecilan otot dan edema.

Penting untuk dipahami bahwa baik kwashiorkor dan marasmus merupakan bentuk malnutrisi parah yang bisa mengancam nyawa sehingga membutuhkan penanganan segera.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Stunting dan Cara Pencegahannya

Sumber

Healthline (2016). Kwashiorkor and Marasmus: What’s the Difference?. www.healthline.com

Healthline (2017). What You Should Know About Marasmus. www.healthline.com

Healthline (2018). What Is Kwashiorkor?. www.healthline.com

Medical News Today (2020). Why does malnutrition cause stomach bloating?. www.medicalnewstoday.com